Lebih Dari Egoku
6. Hari ke-2 (part 2)

SCENE 17 INT, RESTORANT, SIANG

Kanza : "Duuuhh... ngapain sih tuh orang di disini." Panik, dan segera menutupi wajahnya dengan tas selempang nya.

Putri : Menatap Kanza heran. "Lo kenapa kayak cacing kepanasan gitu?"

Kanza : "Ada kadal."

Putri : Memasang ekspresi bingung. "Hah... Kadal? Mana?" Kemudian matanya celingukan mencari-cari.

Kanza : "Itu dia baru mau masuk kemari, duh gimana dong!" Menunjuk ke arah pintu utama. Dan terlihat Dean yang sudah mulai mamasuki restorant.

Putri : "Oh... Itu pasti mantan Lo yang Lo ceritain itu ya?" Kanza mengangguk-anggukan kepalanya.

Kanza : "Males gue ketemu dia lagi."

Putri : "Udahlah cuek aja napah."

Kanza : "Dia itu Syco, ngejar-ngejar gue mulu."

Tiba-tiba Rega sudah berdiri di antara Kanza dan Putri.

Rega : "Kalian udah dateng rupanya?"

Mata Kanza dan Putri sontak menatap kaget ke arah Rega. Dan di saat yang bersamaan...

Dean : "Kanza..." Memanggil dari arah lain.

Kanza menoleh ke arah Dean dengan tatapan kaget. Kanza dan Putri saling menatap sejenak bingung, kemudian mata mereka menatap lagi ke arah Dean.

Dean perlahan berjalan mendekat ke arah Kanza.

Dean : "Hai... Kamu apa kabar? Kenapa kamu enggak pernah angkat telepon dari aku?" Tanya Dean dengan percaya dirinya. Putri yang masih berdiri di sebelah Kanza terlihat mual dan seperti ingin muntah mendengar perkataan Dean. (Adegannya di buat lucu)

Dean cont'd : "Aku tuh kangen banget tahu sama kamu."

Putri kini malah terbatuk-batuk seolah mengejek.

Putri : "Dasar mulut buaya." Berkata dengan nada lirih.

Sedangkan Kanza masih berdiri canggung, bingung harus mengatakan apa.

Kanza : "Kayak nya anda salah ngenalin orang deh, gih... Mending pergi aja." Sahut Kanza akhirnya, sembari tersenyum di buat-buat.

Dean : Wajahnya berubah sedikit tidak terima. "Aku yakin kamu masih sayang sama aku kan?" Bicara dengan PD-nya.

Kanza : Kanza mengangkat kedua alisnya jengah. "Kayaknya selain salah ngenalin orang, anda salah minum obat juga deh, sorry... Saya udah punya pacar." Kanza tiba-tiba bergelayut di lengan Rega. Matanya menatap cowok itu sebentar, seolah sedang memberi kode untuk mengikuti saja sandiwaranya.

Dean : "Enggak mungkin, pasti Lo bukan cowoknya Kanza kan?" Ucapnya menatap ke arah Rega tak terima.

Rega : Tersenyum penuh arti. "Iya... Anda bener, saya emang bukan cowoknya dia kok." Menoleh ke arah Kanza sebentar.

Mata Kanza sontak melotot tak percaya. Begitupun juga dengan Putri. Kanza buru-buru menundukkan kepalanya, wajahnya berubah merah karena malu. Sedangkan Dean tersenyum penuh kemenangan.

Rega Cont'd : "Tapi saya calon suaminya." Rega tersenyum ke arah Kanza yang kini sudah tampak mengangkat kembali kepalanya. Mata Rega mengerling sebelah memberi kode.

Kanza masih menatap Rega dengan tatapan tertegun. Perlahan Rega meraih tangan Kanza yang ada di lengannya, kemudian malah menggenggam jemarinya, bermaksud memanas-manasi Dean.

Rega Cont'd : "Kita serasi kan?" Ucapnya sembari menatap ke arah Dean lagi.

Dean : Mendengus kesal. Kemudian berlagak berdehem. "Ehem... Kayaknya saya harus pergi, lagi ada meeting sama client saya. Dah..." Berlagak cuek sembari berlalu. Padahal saat sudah membalikkan badan ia terlihat seperti ingin menangis. (kesan lucu)

Putri : "Huh... Enggak ada yang nanyak." Mengatakan dengan sewot saat Dean sudah mulai menjauh dan kembali keluar restorant.

Kanza melirik jemarinya yang masih di genggam oleh Rega.

Rega : "Oh... Sorry." Katanya sembari buru-buru melepaskan jari-jemari Kanza. Keduanya terlihat sedikit canggung.

Kanza : "Thank's..." Mengucapkannya dengan sedikit canggung sambil sesekali membenarkan helaian rambutnya ke telinga.

Rega : "Buat?" Tersenyum memesona.

Kanza : "Karena kamu udah bebasin saya dari situasi tadi." Tersenyum menahan nafas.

Rega : Mengangguk-anggukan kepalanya. "Sebagai ucapan terimakasih, gimana kalo setelah meeting dan makan siang, kamu temani saya jalan-jalan?"

Kanza : "Apa?"

Putri yang tanggap langsung mengetikkan sesuatu di layar ponselnya dan di tunjukkan ke arah Kanza.

Putri : Pura-pura menerima Pesan di layar ponselnya. "Kanz... Coba liat deh, Tante Lo WA gue."

BCU (BIG CLOUS UP)

Tulisan dalam layar ponsel :

"Tolak secara halus, bilang aja gimana kalo lain kali, soalnya nanti sore lagi ada acara di rumah sodara."

Kanza : Tersenyum canggung "Maaf, kalo lain kali aja gimana? Soalnya nanti sore lagi ada acara di rumah sodara."

Rega : "Oke... Enggak apa-apa, next time." Tersenyum.

CUT TO

SCENE 18 INT, RESTORANT, SIANG

Pindah ke meja makan restorant. Terlihat Rega yang sibuk persentasi. Kanza dan Putri mendengarkan dengan seksama. Dan hanya di iringi back song. Tanpa di sadari oleh Kanza, mata Rega menatap ke arah Kanza. Saat Kanza akan memergokinya, Rega pura-pura mengalihkan pandangannya ke arah laptop. Dan gantian giliran Kanza yang diam-diam menatap ke arah Rega.

Kanza(VO) : "Kalo di lihat-lihat nih cowok emang lumayan juga." Tanpa sadar tersenyum tipis.

Rega yang seolah sadar sedang di tatap, tanpa sengaja menoleh ke arah Kanza. Mata mereka bertemu dan menatap untuk beberapa detik, sebelum akhirnya Kanza buru-buru memalingkan wajahnya ke arah lain. Kanza terlihat mengatur nafas, ia memegang sebelah dadanya, seolah sadar, jantungnya yang tiba-tiba berdebar kencang.

Kanza (VO): "Apa ini? Perasaan apa ini? Jangan sampe gue jatuh cinta beneran sama dia. Enggak boleh."

CUT TO

SCENE 19 EXT, PELATARAN CAFE, SIANG

Rega : "Kalian beneran nih, enggak mau saya antar?" Tawar Rega.

Kanza : Menggeleng pelan seraya tersenyum. "Enggak usah, makasih, kita bisa kok naik taxi online aja, kita mau sekalian ke tempat acara sodara saya.Takutnya ngerepotin kamu."

Rega : "Ya... Enggak apa-apa, biar sekalian aja saya antar kalian, mumpung saya lagi free." Tersenyum.

Putri : Buru-buru menyela pembicaraan. "Enggak perlu repot-repot pak, beneran deh kita bisa berangkat sendiri ke sana. Ya... Kan Kanza?"

Kanza : "Hehe iya..." Keduanya terlihat gugup karena takut ketahuan berbohong.

Rega : "Oh...yaudah kalo itu maunya kalian, kalo begitu saya enggak akan maksa lagi." Berkata dengan sopan. Kemudian segera membuka pintu mobilnya dan duduk di belakang kemudi. Perlahan mulai menyalakan mesin mobil dan hendak melajukan mobilnya.

Kanza dan Putri terlihat melambaikan tangan sembari tersenyum. Rega membuka kaca jendela mobilnya dan membalas lambaian tangan mereka.

Kanza dan Putri menghela nafas lega saat mobil Rega sudah mulai menjauh.

Putri : "Untung aja dia enggak maksa buat nganterin, mau kemana kita coba. Sodara gue semuanya di bandung."

Kanza : Tertawa geli "Apa lagi gue, sodara yang mana? Semuanya ada di Sumatra." Lalu, Keduanya saling menatap dan akhirnya tertawa geli bersama.

Kanza : "Yaudah pulang aja yuk ke kost'an. Buat siapain strategi lagi buat besok."

Putri : "Oke...tapi mampir ke kantor gue dulu ya, mau nyerahin laporan hasil meeting tadi"

Kanza : "Oke, yuk cabut!"

Saat Kanza dan Putri hendak masuk ke dalam mobil jemputan taxi online mereka. Tiba-tiba mata Kanza melihat Fira yang hendak memasuki restorant dengan seorang pria(Gio). Tapi Pria itu tidak terlihat wajahnya. Kanza jadi tak bisa mengenalinya. Kanza sempat mematung sejenak.

Putri : "Eh...malah bengong, ayo masuk, buruan! Udah di tungguin abangnya nih."

Kanza : Tersentak, dengan wajah masih tampak berpikir ia melompat masuk ke dalam mobil.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar