Lebih Dari Egoku
4. Hari pertama, SKSD

MAIN TITLE

muncul tulisan

"Hari Pertama"

SCENE 10 INT, KOST KANZA PAGI

Terlihat Kanza yang sedang duduk di depan cermin dan Putri berdiri di belakangnya. Putri baru saja meng make over Kanza.

Putri : "Tara... Bagus kan? Lo jadi makin kelihatan cantik tau!" Seru putri antusias.

Kanza : "Lo yakin? Ini enggak kemenoran?" Kanza bersiap menghapus liftik di bibirnya namun segera di tahan oleh Putri.

Putri : "Ed... Ed... Jangan di hapus. Ini tuh udah bener tau, cowok Playboy itu suka cewek yang kelihatan menantang gitu. Jadi Lo harus kelihatan cantik dan..." Putri menjeda kalimatnya seolah kesulitan menemukan kalimat yang tepat.

Kanza : "Cantik dan berkelas maksudnya?"

Putri : "Nah itu dia... Lo harus kelihatan cantik dan berkelas." Tersenyum antusias.

Kanza : Dahi mengeriyit dan menatap ke arah cermin. tatapannya tak yakin. "Tapi kalo kayak gini, bukannya gue kelihatan murahan ya?" (Sumpah make up nya menor banget, feel-nya biar penonton ketawa)

Putri : Celingukan canggung.

CUT TO

SCENE 11 EXT, TERAS KOST KANZA

Kanza dan Putri sudah tampak berdiri di teras kost, penampilan Kanza juga sudah berubah casual seperti semula.

Tak lama terlihat sebuah mobil datang mendekat dan berhenti tepat di pelataran kost. Seorang cowok tampan keluar dari dalamnya. Dari sudut pandang Putri, cowok itu keluar dari dalam mobil dengan gerakan (slow motion) cowok itu juga terlihat mengibaskan rambut depannya beberapa kali. Putri menatapnya dengan terpesona.

Tak lama cowok yang bernama Gio sudah berdiri di hadapan Kanza dan Putri. Gerakan (slow motion terhenti)

Gio : "Pagi..." Sapa Gio sembari tersenyum ke arah

Kanza.

Putri : "Pagi juga." Putri menyahut masih dengan tatapan terpesona. Gio sempat melirik ke arah Putri sebentar dengan tatapan bingung.

Putri menyenggol lengan Kanza pelan, seolah sedang ingin memberikan kode.

Kanza paham dan...

Kanza : "Oh... Iya, kenalin nih, ini temen gue, namanya Putri."

Putri : "Hai... Gue Putri, lo pasti pangeran ya?" Sembari mengulurkan tangan ke arah Gio.

Gio : "Gue bukan pangeran, tapi Gio." Kata Gio datar sembari tersenyum tipis.

Putri : Tertawa konyol. "Ya... Enggak apa-apa, kali aja kan kamu bisa jadi pangeran di hati aku."

Gio : Tertegun sebentar, dan tersedak air liurnya sendiri. "Uhuk... Uhuk..." Salah tingkah.

Kanza : Panik "Yo... Lo enggak apa-apa kan?"

Putri : "Aku salah ngomong Yach?" Pasang wajah innocent.

Gio : Bermaksud tak menghiraukan. Ia menatap ke arah Kanza, dan mengacungkan tentengan plastik yang sejak tadi ada di tangannya. "Oh iya, ini buat Lo, sekalian gue mau ngantor dan beli sarapan ini buat Lo." Berkata sembari mengulas senyum.

Kanza : Menatap ke arah Putri sebentar. Lalu menatap Gio lagi. Menerima pemberian Gio. "Iya... Makasih." Balas tersenyum.

Gio : "Oya... Btw udah pada rapih, mau kemana? Mau sekalian bareng? Biar gue anter."

Kanza : "Mau ke kantor temen, tapi biar deh, gue sama Putri bisa berangkat sendiri kok." Tolak Kanza dengan mimik sungkan.

Putri : Menyenggol lengan Kanza lagi pelan. "Eh... Enggak baik nolak kebaikan orang." Putri tersenyum lebar ke arah Gio.

Perlahan bibirnya mendekat ke telinga Kanza dan bicara dengan suara lirih. "Ini kan kesempatan gue bisa PDKT sama Gio. Udah terima aja ya tawarannya. Plies..."

Putri : "Iya... Katanya Kanza mau kok, kita berangkat sekarang yuk!" Berkata dengan antusias ke arah Gio.

Kanza : "Eh...kapan gue bilang begitu." Protes Kanza yang langsung di bekap oleh tangan Putri. Mata gadis itu mengerling ke arah Kanza.

Gio : "Yaudah berangkat yuk!" Berkata sambil tersenyum.

CUT TO

SCENE 12 INT/EXT, DALAM MOBIL GIO

Kanza memilih duduk di bangku belakang, sedangkan Putri duduk di bangku depan di sisi Gio yang sedang sibuk menyetir. (Back song terdengar)

Putri terlihat antusias mengajak ngobrol Gio. Dan akhirnya Gio yang awalnya terlihat canggung, kini terlihat akrab dan mau ikut tertawa bersama Putri. Sedangkan Kanza memilih tak peduli. Sesekali ia kadang melihat ke arah luar jendela mobil.

Putri : "Mangga-mangga apa yang menyeramkan?" Tanya nya lagi pada Gio di sela-sela tawanya. "Kanza Lo juga boleh ikutan jawab. Dari tadi diem aja." Lanjut Putri sembari menoleh ke belakang sebentar.

Kanza : "Manggaet pacar teman." Sahut Kanza dengan muka malas.

Putri : Menampilkan muka syok. "Woh... Bagus juga idenya." Kemudian putri tertawa. "Ternyata Kanza lucu juga ya." Masih tertawa.

Gio : "Dia itu emang lucu dari kecil." Gio menambahkan.

Putri : "Oh ya..." Pura-pura kaget. "Tapi kadang dia jutek gitu enggak sih?" Tanya Putri lagi.

Gio : Masih dengan terkekeh. "Iya... Dia itu emang agak jutek, tapi lucu."

Kanza : "Kalo mau gosip liat-liat dong, ada orangnya nih disini." Protes Kanza sembari memanyunkan bibirnya. Ia menoleh lagi ke arah keluar jendela. "Eh... Kayaknya itu deh kantornya."

CUT TO

SCENE 13 EXT, PELATARAN KANTOR REGA

Mobil bergerak mulai memasuki pelataran kantor. Kanza, Putri, Gio sudah ada di luar mobil.

Putri : "Makasih ya pangeran, eh...sorry...." Putri pura-pura menutup mulutnya dengan sebelah tangan "Gio maksudnya." Lanjutnya malu-malu. Gio hanya balas tersenyum.

Kanza : "Makasih ya Yo?" Tersenyum biasa.

Gio : "Ya... Sama-sama." Tersenyum. Gio hendak masuk kembali ke dalam mobilnya, tapi buru-buru di tahan oleh Putri.

Putri : "Bentar-bentar, kamu tahu enggak no. Rumah pak president?"

Kanza dan Gio menatap bengong serentak ke arah Putri.

Gio : Ragu, menggeleng pelan. "Enggak tahu."

Putri : Tersenyum penuh arti. "Tapi nomor telepon sendiri enggak lupa kan?" Sembari mengulurkan ponselnya ke arah Gio.

CUT TO

SCENE 14 INT, LOBY KANTOR REGA

Kanza dan Putri tampak sedang berjalan di loby kantor Rega.

Putri : "Akhirnya gue bisa juga dapetin nomer pangeran gue." Tersenyum exited.

Kanza : "Emang ya, dasar buaya betina. Kayak gitu masih minta bantuan gue deketin Gio." Ucap Kanza dengan gaya cuek.

Putri : "Hehe... Tapi kalo bukan Lo yang ngasih jalan, gue juga enggak bisa." Kanza hanya mengeleng merasa heran dengan kelakuan temannya itu.

DUK...

Pundak Kanza tanpa sengaja bertabrakan dengan pundak seseorang.

Kanza : "Sorry!"

Rega : "Sorry!" (Bicara bersamaan) Mata mereka bertemu dan saling menatap cukup lama.

Rega : Menyipit kan matanya seolah-olah mengingat-ingat sesuatu. "Tunggu bentar, kayaknya kita penah ketemu kan? Kamu cewek yang kemarin itu kan? Kok bisa ada disini?"

Kanza : Kanza mengangguk-angguk kan kepalanya canggung. Wajahnya terlihat gugup.

Tiba-tiba kata-kata Fira kembali terngiang di kepalanya.

Fira (SO)

"Rega itu CO-founder sekaligus CEO CORPORATE EVENT ORGANIZER JAKARTA.Dan dia itu sering deketin client-nya, makanya gue eneg sama dia. Ini alamat kantornya. Bisa-bisa Lo aja deh deketin dia."

Di saat Kanza masih kebingungan untuk menjawab pertanyaan Rega. Putri buru-buru menyahut.

Putri : "Kita ke sini ada urusan pekerjaan. Iya kan?" Kata Putri santai sambil memegang lengan Kanza agar gadis itu segera sadar dari kebengongannya.

Kanza : "Iya... Gitu." Menimpali sekaligus tersenyum canggung.

Rega : "Mungkin ini juga yang di namakan takdir." Tersenyum mempesona. Dan Kanza kembali tertegun menatapnya. "Oya... Kita belum sempet kenalan waktu itu, nama saya Rega." Mengulurkan tangan dan membuat lamunan Kanza seketika buyar.

Kanza : Menjabat tangan Rega. "Nama saya K." Kata Kanza santai.

Rega : Mengeriyitkan dahinya merasa sedikit bingung. "K aja... Enggak ada kepanjangannya gitu?"

Kanza : "Ada... Kepanjangannya... kekasihmu."

Putri : Gantian kini putri yang terlihat syok, kemudian terbatuk-batuk karena tersedak air liurnya sendiri. "Uhuk... Uhuk...."

Rega : Tersenyum. "Kamu lucu juga."

Kanza : "Maaf, tadi becanda aja kok. Maksud saya, nama saya Kanza." Kanza turut tersenyum.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar