50. INT. BASECAMP HARUMO - MOMENT LATER
Rian, Yudi, dan Budi duduk di sofa.
BUDI
Jadi gimana rencana lu yan?
RIAN
Setelah gue pikir, satu-satunya cara biar warga nggak milih gue adalah dengan black campaign.
YUDI
Nggak bahaya mas? Nama baik Lo, belom lagi bakal selamanya diinget orang.
RIAN
Ya terus kalian punya rencana lain nggak?
Hening.
BUDI
Gimana kalo lu jujur aja di depan warga.
RIAN
Maksudnya?
BUDI
Kan selama ini politikus banyak pencitraan, terus banyak lagi yang milih. Gimana kalo lu jujur aja.
RIAN
Jujur gimana?
BUDI
Waktu kampanye nanti bilang kalo lu itu belom siap-siap banget ngemban amanah rakyat. Biar mereka sadar oh lu tuh nggak layak buat dipilih.
(Ke Yudi)
Gimana menurut lu Yud?
YUDI
Menurut aku ya mas, ya sah-sah aja sih. Biar rakyat juga paham kalo mas Rian bukan calon yang bagus. Biar pilih calon yang lain.
BUDI
Nah kan, pinter lu Yud.
(Ke Rian)
Gimana yan?
Rian diam sejenak.
RIAN
Oke, kita pake rencana ini. Kampanye kapan dimulainya Yud?
YUDI
Bulan depan mas.
51. EXT. JALAN RAYA - SIANG
Iring-iringan mobil pendukung Rian melewati jalan raya.
Rian yang berada di mobil bak terbuka melambaikan tangan ke arah warga yang melihat mereka.
Suara klakson bersahutan.
Suparman (45) memimpin orasi. Ia berdiri di sebelah Rian. microphone di tangannya dan suaranya menggema kemana-mana.
SUPARMAN
Pilih Rian Anugrah! Ingat Rian Ingat Partai Seroja!
(Beat)
Jangan mau dibohongi oleh caleg lain! Pilih Rian Anugrah!
Warga sekitar melihat mereka.
52. I/E. PASAR IKAN - SIANG
Rian memakai pakaian santai dengan jaket ungu milik Partai Seroja. Ia dikawal beberapa orang karena sedang blusukan. Wartawan juga mengikutinya karena ini blusukan pertama Rian.
Rian bersalaman dan mengobrol dengan pedagang ikan.
53. I/E. PASAR IKAN - moment later
Rian berdiri di depan kios pedagang. Ia dikelilingi wartawan.
WARTAWAN 1
Bagaimana perasaan anda blusukan pertama kali?
RIAN
Yang pastinya saya senang ya bisa bertemu dengan rakyat.
WARTAWAN 2
Apa yang anda ketahui tentang daerah ini mas Rian?
RIAN
Hmm, saya kurang tahu sebenarnya tentang daerah ini. Saya juga baru tau ada pasar ikan di daerah sini.
Orang-orang berbisik.
WARTAWAN 3
Apakah anda akan meraup banyak suara dari daerah sini mas Rian?
RIAN
Saya nggak yakin ya, ya sedapetnya aja lah. Kalau misalkan rakyat mau pilih saya ya silahkan pilih yang lain juga silahkan.
Cut to
54. INT. KANTOR MENTERI SUMBER ENERGI TERBARUKAN - SORE
Hartono menonton tayangan berita yang menampilkan Rian di scene sebelumnya. Ia mematikan televisi. Ia kesal.
Hartono memencet tombol telepon.
NANCY (O.S)
Ada apa pak?
HARTONO
Suruh si Rian ke kantor pusat nanti malam.
NANCY (O.S)
Hmm, maaf pak sebelumnya tapi nanti malam kita ada rapat dengan anggota DPR pak.
Hartono mematikan telepon. Ia kesal dan mengepalkan tangan. Tangan itu ia pukul ke meja.
55. EXT. PASAR SAYUR - SIANG (HARI LAIN)
Rian dikelilingi wartawan dan warga yang ingin melihat.
WARTAWAN 4
Menurut anda, bagaimana harga bahan pokok sekarang mas Rian?
RIAN
Menurut saya selama masih ada yang bisa beli ya berarti masih normal ya. Pasar juga masih keliatan rame, berarti orang masih pada punya uang kan ya?
WARTAWAN 4
Kalau begitu apakah kenaikan bahan pokok ini menyengsarakan pedagang?
RIAN
Menurut saya, kalau misalkan harga dari petani atau peternak emmang sudah mahal, tidak salah untuk pedagang semakin menaikkan harga. Karena semakin harga naik, maka gaji UMR kemungkinan akan naik juga secara bertahap. Win win solution kalau menurut saya.
Orang bisik-bisik. Wartawan bingung.
WARTAWAN 5
Apa pesan anda untuk warga di dapil anda mas Rian?
RIAN
Pesan saya, hmm, pilih calon anggota legislatif yang bisa membawa amanah rakyat untuk pemerintahan aja sih mbak.
WARTAWAN 4
Apakah mas Rian bisa membawa amanah rakyat?
RIAN
Wah, kalo saya sih sejujurnya saya ngerasa belum mampu membawa amanah. Tanggung jawabnya terlalu besar.
WARTAWAN 6
Mas nggak apa-apa jujur begini mas?
RIAN
Ya nggak apa-apa. Saya orangnya nggak bisa bohong mbak.
Warga manggut-manggut. Mulai ada yang tepuk tangan. Tepuk tangan menjadi ramai.
Rian terpaksa senyum.
56. INT. KANTOR MENTERI SUMBER ENERGI TERBARUKAN - SIANG
Hartono menonton tayangan berita. Ia mengambil handphonenya dan mencari nomor Rian.
Nancy masuk bersama seorang laki-laki.
Hartono melihat Nancy.
HARTONO
Oh, Pak Hidayat.
Hartono meninggalkan handphonenya dan menyalami orang itu.
57. INT. GEDUNG OLAHRAGA - PAGI
Gedung olahraga dihias untuk kampanye Rian. Sebuah poster besar dengan wajah Rian terpasang di panggung dan menghadap ke arah kursi-kursi plastik yang diduduki oleh bapak-bapak. Kursi itu lebih banyak kosongnya.
MC
Baik, kita sambut Rian Anugrah!
Tepuk tangan penonton seadanya.
Rian naik ke atas panggung.
MC (CONT)
Silahkan Mas Rian jabarkan visi misinya.
MC turun panggung.
RIAN
A, hmmm
(gugup)
Selamat Pagi, perkenalkan saya Rian. Visi misi saya, hmmm, kalau boleh jujur, saya belum menyiapkan visi misi apapun karena saya berharap anda-anda sekalian memilih wakil rakyat yang kompeten,
Andini (22) merekam dengan handphonenya. Ia melakukan live streaming di sosial media.
Rian (CONT)
dan saya masih jauh dari kata kompeten. Kalau bapak, ibu, dan adik-adik sekalian memilih saya, saya belum tentu bisa menampung aspirasi bapak ibu sekalian. Maka dari itu, saya mohon bapak ibu sekalian memilih pemimpin yang jujur dan amanah.
Komentar di sosial media Andini :
Starstar123 : Wah, pemimpin yang jujur.
Pendekar212 : Bener-bener harus pilih dia.
Bobaabu : Tanpa pencitraan, harus dipilih.
dan banyak lagi pujian dan dukungan untuk Rian.