Jangan Pilih Saya
4. Bagian #4

20. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - AULA - SIANG

Hartono dan Rian berpose di depan kamera. Acara itu adalah acara penyambutan kader baru yang bergabung dengan Partai Seroja.

Rian dan Hartono memakai kemeja partai berwarna ungu.

FOTOGRAFER

Liat sini ya bapak-bapak.

Hartono dan Rian salaman dan senyum lebar.

FOTOGRAFER (CONT)

Satu… dua… ti

Jepret!

Flash menyilaukan Rian.

Para hadirin yang ada disana bertepuk tangan dan menyalami Hartono serta Rian.

NANCY

Selamat ya Pak Rian.

Nancy bersalaman dengan Rian.

RIAN

Oh iya.

Di tempat lain, Ulfa melihat Nancy mengobrol dengan Rian.

Rian terlihat serius.

Ulfa yang juga ada di tempat terlihat cemburu.

Ulfa mengenakan kebaya ungu.

ULFA

Heh, Yud, cewek itu siapa sih?

YUDI

Yang mana mbak?

ULFA

Itu loh yang ngobrol sama bapaknya Zea.

Yudi melihat ke arah Rian. Nancy masih menggoda.

YUDI

Mbak Nancy? Dia mah sekretarisnya Pak Hartono.

ULFA

Kok lenjeh gitu sih?

YUDI

Suka kali sama Mas Rian.

Ulfa memukul Yudi. Yudi kesakitan.

Rian meninggalkan Nancy dan berjalan ke arah Ulfa.

Rian berdiri di depan Ulfa.

ULFA (CONT)

Enak kan deket yang cantik-cantik.

RIAN

Mana?

(cari sana sini)

Nggak ada

ULFA

Aku loh maksudnya!

Hartono datang bersama Nancy dan para wartawan. Mereka berjalan ke tempat Rian, Ulfa, dan Yudi. Ulfa melihat mereka.

ULFA (CONT)

Dateng tuh.

Rian berbalik.

HARTONO

Mas Rian.

Rian dan Hartono berjabat tangan.

HARTONO (cont)

Terimakasih sudah memilih partai saya untuk maju ke politik.

NANCY

(ke wartawan)

Ambil fotonya mas.

Wartawan mengambil foto.

Flash dimana-mana.

HARTONO

Silahkan yang mau tanya.

(berbisik ke Rian)

Jawab yang bener ya.

WARTAWAN 1

Mas Rian, kenapa akhirnya terjun ke politik?

RIAN

Karena saya mau mewakili rakyat kecil.

FLASHBACK

21. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - RUANGAN HARTONO - malam

1 HARI SEBELUMNYA

Hartono dan Rian duduk di sofa. Pembicaraan mereka terlihat serius.

RIAN

Saya harus jawab apa kalau ditanya wartawan?

Hartono mengaduk cangkir berisi teh.

HARTONO

Kasih jawaban-jawaban pencitraan.

Hartono meminum tehnya.

HARTONO (CONT)

Buat seolah-olah kamu peduli sama rakyat kecil.

BACK TO

22. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - AULA - SIANG

WARTAWAN 2

Bagaimana dengan perusahaan media yang Mas Rian punya?

RIAN

Kebetulan ada istri yang ngurusin, Alhamdulillah istri mendukung kemauan saya, makanya saya diminta fokus ini dulu, kerjaan dipegang sama istri.

Ulfa tersenyum malu.

WARTAWAN 1

Pak Hartono, apa alasan anda menerima Mas Rian menjadi kader Anda?

FLASHBACK

23. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - RUANGAN HARTONO - malam

LANJUTAN SCENE 21

Cangkir masih di tangan Hartono.

Hartono terdiam dan meletakkan cangkir di atas meja.

HARTONO

Muda, sederhana, terkenal dermawan, kaya raya.

(Beat)

Dan yang paling penting punya bisnis media yang bisa menguntungkan saya.

BACK TO

24. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - AULA - SIANG

HARTONO

Alasannya beliau ini masih muda,

Hartono tertawa besar diikuti orang-orang.

HARTONO (CONT)

Guyon ya mas mbak sekalian. Intinya kami menerima semua orang yang mau masuk ke dalam partai kami.

WARTAWAN 3

Mas Rian, apakah saluran televisi yang anda punya akan tetap netral?

FLASHBACK

25. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - RUANGAN HARTONO - malam

LANJUTAN SCENE 23

HARTONO

O iya, Tv kamu. Tolong urus biar terus kasih berita tentang partai saya.

(Beat)

Kasih berita yang baik-baik biar semua orang pilih Seroja.

BACK TO

26. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - AULA - SIANG

RIAN

Ya

(Beat)

Tentu saja.

Kamera memotret Rian.

Wartawan sibuk merekam ucapan Rian.

CUT TO

27. EXT. KANTOR PARTAI SEROJA - MOMENT LATER

Wartawan 3 sedang meliput di depan gedung kantor Partai Seroja. Di

Di tangannya ada microphone dan dia berbicara pada kamera di depannya.

WARTAWAN 3

Bisa dilihat Vika, saya sedang berada di kantor pusat partai seroja yang baru saja mengumumkan Rian Anugrah sebagai kader partai. Tadi kita sudah mengobrol juga dengan Pak Hartono selaku pimpinan partai dan diharapkan dengan bergabungnya Mas Rian ini bisa membuat generasi muda memilih dalam pemilu nanti

28. INT. KANTOR POLISI - SIANG

Kantor itu kosong dan hanya ada Hasan yang sedang duduk sambil menonton televisi. Ia menonton berita dari saluran TvX.

Wartawan 3 terlihat di televisi.

(Dialog ini akan berlangsung bersamaan dengan adegan di atas)

WARTAWAN 3

Mas Rian, dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, memiliki usaha di bidang media. Beliau juga dikenal sebagai seseorang yang sangat sederhana dan..

Hasan mematikan televisi.

HASAN

Ah, sial.

Bima masuk ke dalam ruangan itu.

BIMA

(Sambil jalan)

Udah makan mas?

Bima duduk di kursinya.

HASAN

Belum, masih ada yang dikerjain.

(Beat)

Oh iya, kasus tabrak lari, gimana kelanjutannya?

BIMA

Kita masih nyari pelakunya. CCTV ngga ada jadi kayaknya agak susah.

Hasan kesal.

HASAN

Terus warga sana nggak ada yang liat?

Bima melihat Hasan dan langsung sikap sempurna karena tahu Hasan menjadi serius.

BIMA

Siap tidak pak.

HASAN

Emang nggak ada yang nongkrong atau pulang malem lewat situ? Atau siapa kek tukang angkot, pemulung nggak ada sama sekali?

Bima menggeleng.

Hasan menghela napas.

Suasana tegang.

HASAN (CONT)

Kalian itu bisanya apa sih? Masa harus saya yang turun tangan lagi.

BIMA

Siap maaf pak.

HASAN

Kamu kerjain kerjaan saya

(Menunjuk tumpukkan berkas)

Saya kerjain kerjaan kamu.

Hasan keluar ruangan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar