Jangan Pilih Saya
5. Bagian #5

29. EXT. KANTOR POLISI — SIAN

Hasan berjalan menuju parkiran mobilnya. Ia masuk mobil dan langsung menjalankan mobilnya.

30. INT. MOBIL HASAN — SIANG

Hasan sudah sampai di tempat kejadian perkara.

HASAN

(Mengambil HP)

Coba kita liat.

Hasan melihat kembali video yang diberikan Hartono.

HASAN (CONT)

Oh, disitu ternyata.

31. EXT. TEMPAT KEJADIAN PERKARA — SIANG

Hasan mencari tempat video diambil. Ia menemukan bahwa video itu diambil dari belakang pohon besar.

Hasan bertemu dengan seorang tukang Starling yang ada di sana.

Tukang starling itu sedang melayani pelanggan.

HASAN

Siang mas

STARLING

Siang, mau minum apa mas?

HASAN

(Garuk kepala)

Hmm, cappucino deh, dingin ya.

STARLING

Siap mas.

CUT TO

Abang Starling memberikan cappucino di gelas plastik kepada Hasan. Setelah itu ia kembali merapikan dagangannya.

Sekarang hanya ada Hasan.

Hasan meminum es cappucino nya.

HASAN

Mas, kalo jualan emang disini aja? Apa pindah-pindah?

STARLING

Yo kadang disini, kadang di depan rumah sakit. Kadang-kadang juga di belakang mall situ mas.

HASAN

Oo, gitu.

Hasan menyeruput es cappucino dari gelas plastik.

HASAN (CONT)

Kalo jualan sampe malem mas?

STARLING

Yo kalo rame sampe malem mas. Kadang sampe jam 12 baru pulang ke rumah.

HASAN

Rumah dimana mas?

STARLING

Di Gang Gembong.

HASAN

Kalo berangkat sama pulang pasti lewat sini dong?

STARLING

Lo ya jelas, nggak bisa kalo nggak lewat sini.

HASAN

Mas, ati-ati mas ntar ditabrak motor. Malem kan suka nggak keliatan. Suka ada yang balapan juga kan ya mas?

STARLING

Wah itu yang ngebut-ngebut gitu mah biasanya geng motor mas. Opo to jenenge. Hmmm, oiya geng garuk macan mas.

HASAN

Garuk macan?

STARLING

Iya mas. Itu kalo mbawa motor kayak orang kesurupan mas. Cepet tenan. Kalo mereka mau lewat biasanya saya nepi dulu, tunggu mereka lewat baru saya jalan lagi.

HASAN

Kok bisa tau mas?

STARLING

Suarane kedengeran mas dari jauh. Koyok kaleng rombeng.

HASAN

Oo..

(Beat)

Tapi mereka pernah nabrak orang gitu ga ya mas?

STARLINH

Nabrak ya, hmm. Pernah kayaknya.

Raut wajah Hasan cerah.

STARLING (CONT)

Wingi pas nabrak itu ada temennya ngumpet di pohon ini mas, sambil bawa-bawa HP. Saya mau lewat sampe ditahan dulu, katanya "jangan lewat dulu!" Yowes saya nunggu sampe mereka selesai. Saya kira mau buat video lucu, tapi malah nabrak orang sampe mati.

HASAN

Kok mas tau itu mereka?

STARLING

Yo tau mas, kadang mereka kalo malem-malem mau ngopi suka ndak bayar.

ASAN

OOO gitu.

(Beat)

Berarti masnya liat dia nabrak?

Abang Starling gugup.

STARLING

Udah ya mas, saya jalan dulu

Abang Starling menaiki motornya.

Hasan berdiri.

HASAN

Mas, saya polisi.

Starling berhenti.

HASAN (CONT)

Mas nggak usah takut. Saya bisa bantu masnya.

32. EXT. PINGGIR JALAN - SORE (HARI YANG LAIN)

Mobil hasan terparkir di pinggir jalan. Di belakang mobilnya sudah ada mobil-mobil polisi lain tanpa logo kepolisian.

Bima mendatangi Hasan

BIMA

Semua sudah kita kepung pak.

HASAN

Oke.

Hasan keluar dari mobilnya dan berjalan menuju gudang kosong itu.

33. EXT. BASECAMP GARUK MACAN - SORE

Hasan memasuki komplek gudang yang sudah kosong.

Banyak rumput liar yang sudah tinggi dan menjalar di tembok.

HASAN

Apa coba tinggal di tempat kayak gini.

Hasan tepuk-tepuk leher

HASAN (CONT)

Mana banyak nyamuknya.

Hasan berhenti sejenak dan melihat gedung gudang. Di pintunya ada gambar macan dan dibawahnya tertulis “Garuk Macan”

STARLING (O.S)

Mereka kumpulnya di bekas pabrik bubut mas. Pabriknya udah lama tutup mas jadinya banyak tanaman rambat di temboknya. Tempatnya ada di Jalan Subagio, mas cari aja yg udah ditutup suket. Tapi jangan bilang-bilang kalo masnya tau dari saya ya.

Hasan menghela napas dan masuk ke dalam gudang itu.

34. INT. BASECAMP GARUK MACAN - SORE

Hasan membuka pintu.

HASAN

Selamat siang!

Anggota geng motor Garuk macan menengok ke arah Pintu.

HASAN (CONT)

Semuanya di tempat. Jangan ada yang bergerak!

Anggota geng garuk macan melihat ke arah Hasan. Mereka sedang mabuk-mabukan. Ada yang sedang hisap lem di pojokan. Hasan melihat mereka.

HASAN (CONT)

Isep-isep lem begitu emangnya enak ya?

Hasan melihat ke motor yang terparkir.

HASAN (CONT)

Wa… coba liat motornya.

Hasan memeriksa motor.

HASAN (CONT)

Motor curian ya?

Hasan melihat motor matic dan plat motornya.

HASAN (CONT)

B 1338 xyz. B1338 xyz? Wah, motor adek saya.

Bico (25) mendekati Hasan. Ia berpakaian nyentrik dengan rambut panjang berwarna MERAH.

BICO

Si… siapa?

HASAN

Saya? Oh, cuma orang lewat.

Anggota geng motor bingung.

HASAN (CONT)

Kalian beneran mikir saya orang lewat?!

BICO

Oh… oh… Po… polisi!! Ada polisi!!!

Anggota geng terkejut dan berhamburan. Ada yang keluar dari pintu belakang, jendela, dan ada yang menyerang Hasan.

Hasan menyerang anggota geng motor itu sendirian. Ia saling pukul memukul dengan anggota geng.

Seorang anggota geng motor ada yang memukul Hasan dengan kayu. Ia terjatuh dan bisa bangkit lagi. Hasan membanting anggota geng itu hingga kesakitan di lantai.

Tersisa Bico yang ketakutan dan mengeluarkan pisau. Ia mengarahkan ke Hasan.

BICO

Jangan deket! Jangan deket!!

Dari arah pintu, Bima dan polisi lainnya masuk.

BIMA

Jangan bergerak!!

Bima melepaskan tembakan.

Perhatian Bico ke arah Bima. Anggota geng motor yang lain terkejut dan diam di tempat.

Polisi yang datang langsung menangkap anggota geng motor yang terkapar di lantai. Bima mengarahkan pistolnya pada Bico.

Bico diam.

Hasan menendang tangan Bico dan membuat pisau terlempar. Hasan lalu meninju wajah Bico dan Bico pingsan.

35. INT. BASECAMP HARUMO - MALAM

Rian, Asep, Budi dan Yudi sedang berkumpul di basecamp.

Suasana serius.

BUDI

Ada kabar dari Hasan?

YUDI

Belom

BUDI

Udah berapa hari ini! Lama!

(Beat)

Yan, gimana? Sebentar lagi kan pendaftaran caleg.

RIAN

Kalo belom ada kabar dari Hasan, ya mau gimana lagi. (Beat) mau nggak mau harus daftar.

Hening.

RIAN (CONT)

(Teriak)

Lagian si Hasan kemana sih!

BUDI

(Terkejut)

Anji..

Hasan datang, Yudi melihat Hasan.

YUDI

Mas Hasan!

Semuanya melihat ke arah Hasan.

Hasan langsung tiduran di sofa. Ia mengerang kesakitan.

Semua yang ada di sana menuju sofa.

RIAN

Habis ngapain san?

HASAN

Nangkep geng motor.

YUDI

Jadi udah ketangkep mas?

RIAN

Dia bilang apa?

Hasan terdiam sebentar.

HASAN

Orangnya pingsan. Masih di rumah sakit.

36. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - RUANGAN HARTONO - MALAM

Nancy berdiri di depan meja kerja Hartono. Hartono duduk di kursinya. Hartono menggebrak meja.

NANCY

Mereka ditangkap polisi pak, tepatnya tadi sore

HARTONO

(Membentak)

Dasar bodoh! Padahal udah tak kasih tau buat ngumpet Lo, malah masih aja ngumpet di sarang nyamuk itu! Terus si aktor kita ketangkep nggak?

NANCY

Aktor kita sudah berhasil melarikan diri pak.

HARTONO

Kamu urus dia dulu, suruh dia ke luar negeri kalau perlu! Saya mau telepon Rian.

NANCY

Baik pak.

Nancy keluar ruangan.

Hartono mencari nomor HP Rian di HP nya. Ia menelpon Rian.

37. INT. BASECAMP HARUMO - MALAM

Handphone Rian bergetar. Rian mengambil handphonenya dari kantong celana. Telepon dari HARTONO.

Ia memperlihatkan ke teman-temannya.

Rian mengangkat telepon di loud speaker.

RIAN

Halo pak

Hasan, Yudi, Asep dan Budi mendengarkan.

INTERCUT RIAN DAN HARTONO

HARTONO

Halo mas Rian, Mas Rian bisa ke kantor nggak ya?

RIAN

Kapan pak?

HARTONO

Ya sekarang. Ada yang mau saya obrolin. Yang cepet ya mas.

Hartono mematikan telepon.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar