Jangan Pilih Saya
2. Bagian #2

10. INT. BASECAMP HARUMO — SORE

Rian, Asep, Budi, Yudi, Hasan berdiri mengelilingi meja kecil. Di atasnya ada tablet PC yang tadi dan sedang memutar video yang sama dan kartu nama Hartono.

Video selesai.

HASAN

Puter lagi

Asep menekan tombol play.

Video yang sama diputar kembali. Dan selesai.

Hasan berteriak kesal.

ASEP

Sabar San.

HASAN

Sabar? Gimana gue bisa sabar Sep. Kalian denger kan tadi dia ngomong apa?

FLASHBACK

11. INT. BASECAMP HARUMO - SIANG

Hartono masih duduk di tempatnya.

Anggota geng motor masih mengulang video yang sama.

HARTONO

Nancy, bawain berkasnya sayang.

Nancy memberikan map kepada Hartono.

HARTONO (CONT)

Coba kita lihat, disini ada siapa aja.

Hartono melihat ke arah Hasan dan membuka berkas yang dipegangnya.

HARTONO (CONT)

Hasan Hasri, pekerjaan polisi.

Hasan melihat ke arah Hartono.

Hartono membalik-balik berkas yang dia pegang.

HARTONO (CONT)

Asep Surasep,

(Bergumam)

Nama kalian nggak kreatif ya.

(Beat)

Pekerjaan pegawai negeri.

(Membolak-balik berkas)

Hmm...

RIAN

Jadi intinya bapak mau apa?

(Beat)

Takut saya salah denger.

Hartono melihat Rian. Ia meletakkan berkas di atas meja yang menunjukkan berkas Rian.

HARTONO

Satu kursi di parlemen.

RIAN

Maksudnya? Bapak nyuruh saya nyuri kursi? Bapak lupa temen saya yang ini polisi?

Rian menunjuk Hasan.

HARTONO

Maksud saya kamu harus jadi anggota parlemen.

RIAN

Bapak bercanda?

HARTONO

Ada yang ketawa? Nggak ada kan? Saya serius nawarin kamu jadi anggota parlemen.

RIAN

Kalau saya nolak?

HARTONO

Kalau menolak ya…

(Beat)

Hmmm, video ini tersebar, nama baik club ini akan hancur dan pekerjaan orang-orang yang ada di sini juga berantakan.

(Beat)

Mas Hasan, di sekitar TKP nggak ada CCTV kan?

Hasan diam.

HARTONO (CONT)

(Tertawa)

Tapi kebetulan saya punya buktinya.

(Tertawa)

Nah sekarang, apa yang akan dipikirkan orang kalau ternyata si tukang tabrak lari ini satu club motor sama polisi? Atau seorang pegawai negeri ternyata ikut-ikutan geng motor? Padahal gaji PNS kan nggak seberapa ya Mas Asep ya.

HASAN

Belum tentu dia salah satu diantara kita

HARTONO

Apa masyarakat bakal mikir begitu Mas Hasan?

(Beat)

Sekarang modal video dipotong-potong, upload aja bisa jadi fitnah. Apalagi video yang jelas-jelas ada gambar itu.

Layar tablet PC menunjukkan punggung tersangka menggunakan jaket HARUMO.

HARTONO (CONT)

Kalau saya jadi orang-orang ya pasti udah nuduh tempat ini duluan. Mau bener mau salah.

12. INT. BASECAMP HARUMO - SORE

HASAN

Dia dapet video ini dari mana coba? Kita aja yang di polres mati-matian cari bukti.

Hasan kesal dan duduk di sofa.

ASEP

Trus lu mau gimana Yan?

RIAN

Nggak ada pilihan lain, kita ikutin aja maunya dia gimana.

YUDI

Tapi kan Mas Rian nggak mau ikut politik. Sekarang jadi mau?

RIAN

Ya mau gimana lagi Yud. Kalo ternyata orang di video ini bener anggota kita,

(Menunjuk Hasan)

Dia bisa dipecat,

(Menunjuk Asep)

Dia juga.

Semuanya diam.

RIAN (CONT)

Kita jalanin dulu aja sambil nyari siapa pelakunya. Kalau pun bukan anggota kita ya alhamdulillah.

BUDI

Kalau ternyata dia anggota kita?

Rian berjalan ke arah jendela. Ia menatap jendela itu.

RIAN

Ya kita harus siap-siap dihujat semua orang.

BUDI

Kalo mau hujat, hujat aja. Nggak apa-apa.

Rian melihat Budi.

RIAN

Lu ngomong begitu karena bukan pegawai pemerintahan.

(Beat)

Coba lu pikir, kalo orang di video ini orang kita, si Hasan harus siap-siap cari alesan karena dia bisa dituduh ngumpetin pelakunya. Asep juga mesti siap-siap klarifikasi harta karena bisa ikut club motor begini. Karena hal-hal itu mereka bisa dipecat. Paham?

FLASHBACK

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar