Jangan Pilih Saya
6. Bagian #6

38. INT. BASECAMP HARUMO - MALAM

ASEP

Udah? Gitu doang?

YUDI

terus Mas Rian mau kesana?

RIAN

Ya iyalah, mau kemana lagi?

Rian mengambil barang-barangnya.

39. INT. MOBIL RIAN - MALAM

Rian mengendarai mobilnya. Telepon masuk dari Ulfa. Rian mengangkat teleponnya secara loudspeaker.

RIAN

Ada apa Fa?

ULFA (O.S)

Malem ini pulang nggak?

Terdengar suara Zea (3).

ZEA (O.S)

(Senang)

Papa papa

ULFA (O.S)

(Ke Zea)

Iya ini papa kamu nak,

(Ke Rian)

Pulang nggak? Zea mau bobo sama papa katanya.

RIAN

Pulang cuma kayaknya agak malem.

ULFA (O.S)

Mau kemana?

RIAN

Ada urusan sebentar.

Terdengar suara Zea menangis.

ZEA (O.S)

(Menangis)

Papaaaaa.

ULFA (O.S)

(Ke Zea)

Shuuuutt.. Jangan nangis, udah malem Zea.

RIAN

Zea, jangan nangis sayang, nanti papa pulang ya .

ULFA (O.S)

(Ke Rian)

Jangan lama-lama!

Tangisan Zea makin kencang.

ZEA (O.S)

(Menangis)

Papaaa

ULFA (O.S)

(Ke Zea)

Mama nggak bentak kamu sayang.

(Ke Rian)

Udah ya aku mau buat susu dulu.

RIAN

Iya.

Telepon dimatikan.

Rian kembali fokus mengendarai mobilnya.

40. EXT. KANTOR PARTAI SEROJA - MALAM

Rian memarkirkan mobilnya

Rian keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam gedung.

41. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - LOBI - MALAM

Rian di stop oleh dua security.

SECURITY 1

Malam pak, ada perlu apa?

RIAN

Mau ketemu Pak Hartono pak.

SECURITY 1

Tulis nama dulu ya pak

Rian diarahkan ke meja lobi dan menulis di buku tamu.

Security 2 memberikan keranjang kecil.

SECURITY 2

Handphone nya tolong taruh sini ya pak.

RIAN

Iya pak.

Rian merogoh kantong celananya dan meletakkan handphone di dalam keranjang.

SECURITY 2

Silahkan ke lantai lima ya pak.

RIAN

Oke, makasih ya pak.

Rian berjalan menuju lift. Lift terbuka dan ia masuk ke dalamnya.

42. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - LANTAI 5 - MALAM

Lift terbuka. Rian keluar dari lift. Ia berjalan menuju ruangan Hartono dan disambut Nancy.

NANCY

Selamat malam.

RIAN

Malam mbak.

Nancy membukakan pintu ruangan Hartono.

43. INT. KANTOR PARTAI SEROJA - RUANGAN HARTONO - MALAM

Hartono sedang membaca koran.

Hartono melihat Rian.

HARTONO

Oh, Rian. Masuk, duduk sini.

Rian masuk dan duduk di sofa.

HARTONO (CONT)

Nancy kamu boleh pulang.

NANCY

Baik pak

Nancy menutup pintu.

RIAN

Ada apa pak?

HARTONO

Kita langsung ke intinya aja ya. Hm, apa arti teman-teman club motor kamu buat kamu?

RIAN

Maksudnya pak?

HARTONO

Maksudnya mereka berarti atau nggak buat kamu.

Rian diam.

HARTONO (CONT)

Denger-denger mereka itu temen seperjuangan kamu ya? 98? Saya juga punya kenangan sama taun 98. Waktu itu saya

RIAN

(Kesal)

Langsung ke intinya aja pak.

HARTONO

Saya dapat kabar kalau temen kamu si polisi itu grebek geng motor. Apa namanya? Hm, O iya garuk macan.

Rian mengepalkan tangannya dengan kencang.

Hartono berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Rian.

HARTONO (CONT)

Padahal udah saya bilangin ke mereka kalau lebih baik mereka bubar dulu atau pergi dari sarangnya, tapi ternyata mereka nggak dengerin saya. Sekarang saya ke intinya, bilang sama temen kamu si polisi, nggak usah lah cari-cari tau siapa pelaku tabrak lari itu.

(Beat)

Biarin yang nabrak jadi rahasia kita-kita aja.

Hartono menepuk pundak Rian.

HARTONO (CONT)

Kamu paham kan maksud saya.

Rian mengepalkan kedua tangannya dengan keras.

44. INT. RUMAH RIAN - MALAM

Rian membuka pintu kamarnya. Ia melihat zea dan Ulfa sudah tidur.

HARTONO (O.S)

Kamu juga harus pikir anak istri kamu, karena saya bisa buat semua bukti-bukti tabrak lari itu mengarah ke kamu.

Rian menutup pintu kamarnya.

45. INT. BASECAMP HARUMO - SIANG

RIAN

Nggak ada pilihan lain, gue harus maju nyalon.

Rian berdiri dan keluar basecamp bersama Yudi dan Budi diikuti dialog di bawah.

PENYIAR BERITA (O.S)

Hartono, ketua Partai Seroja baru saja dilantik menjadi Menteri Sumber Energi Terbarukan oleh Presiden Republik Indonesia.

46. INT. KANTOR KPU - SIANG

Penentuan nomor partai.

Hartono dan para ketua partai lainnya dengan wajah sumringah membuka amplop besar di tangan. Partai Seroja mendapatkan nomor urut 38.

Hartono senang luar biasa. Wartawan sibuk mengambil foto.

47. EXT. SEPANJANG JALAN RAYA - SIANG

Sebuah mobil pick up membawa para pekerja dan bambu-bambu panjang yang ujungnya dipasang bendera Partai Seroja.

Mobil itu berhenti dan para pekerja itu menancapkan bambu yang sudah ada bendera di sepanjang trotoar. Bendera berkibar-kibar.

48. INT. MOBIL BUDI - SIANG

Budi sedang mengendarai mobilnya. Di sepanjang jalan ia melihat bendera-bendera partai berkibar. Dia juga melihat poster bergambar foto Rian dengan tulisan "Bersama Seroja, Partai Tanpa Koruptor."

49. INT. BASECAMP HARUMO - SIANG

Basecamp diubah menjadi ruang pemenangan Rian. Sebuah poster besar menampilkan wajah Rian dipasang di depan basecamp. Di dalam posko pemenangan itu hanya ada Yudi.

Budi masuk dan langsung duduk di kursi.

YUDI

Dari mana bang?

BUDI

Dari jalan.

(Beat)

Rian mana?

YUDI

Mas Rian dari tadi nerima tamu yang mau kasih dukungan bang. Ini yang ke sepuluh.

BUDI

(Tertawa kecil)

Tau nggak yud, sekarang gue lebih sering liat mukanya si Rian di jalan daripada liat langsung. Posternya dia berderet kayak ngomong pilih saya pilih saya, kayak bakal ada yang milih aja.

YUDI

Pasti banyak yang milih bang, udah diatur sama pak Hartono.

Yudi melihat ke arah tumpukkan bingkisan bahan pokok di pojok ruangan. Budi juga melihat tumpukkan itu.

BUDI

Kalo udah ngasih segitu banyak, trus nggak ada yang milih gimana Yud?

YUDI

Katanya sih minta dibalikin aja mendingan.

BUDI

(Bergumam)

Edan

(Beat)

Oiya si Hasan sama si Asep kemana? Lama nggak keliatan.

YUDI

Mas Hasan lagi ngejar gembong narkoba sampe ke luar negeri.

BUDI

Kemana?

YUDI

Inggris? Perancis? Pokoknya ke Eropa.

BUDI

Si Asep kemana?

YUDI

Kang Asep juga kerjaannya nggak bisa ditinggal-tinggal. Nemu harta karun katanya.

BUDI

Kalo mereka nggak ada kerjaan juga nggak bisa kesini sih. Pegawai pemerintah ngapain ke tempat kayak gini.

Rian keluar dari ruangan kecil bersama seorang pria tua.

Mereka terlihat berjabat tangan akrab dan pria itu meninggalkan basecamp.

Budi bertepuk tangan.

BUDI

(Tepuk tangan)

Anggota partai dan caleg kita Rian Anugrah

RIAN

Diem

BUDI

Kenapa? Malu yan?

Budi tertawa.

Rian menutup dan menunci pintu.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar