Imperfect Family
3. 3. Sang Pembunuh

14. INT - RUMAH EYANG - DAPUR - MALAM

Terlihat Dimas, Cinta, dan eyang Putri yang sedang berkumpul sambil makan malam.


EYANG PUTRI

Penguntit?


DIMAS

(mengangguk)

Iya, eyang. Namanya Devan Prakoso.

(more)


DIMAS (CONT’D)

Pokoknya, demi keselamatan Lusi, Dimas enggak bakal tinggal diem sebelum Dimas berhasil tangkep itu orang. 


Cinta CLOSE: Cinta menatap eyang. Keduanya pun saling bertatapan.

CUT TO:


15. INT. RUMAH EYANG - RUANG TENGAH - MALAM

Tampak Dimas yang sedang membujuk eyang Putri untuk berfoto bersama.


DIMAS

Ayo, dong, Eyang.
Mau ya? Nanti fotonya mau Dimas pajang di novel Dimas.


EYANG PUTRI

(menolak)

Ndak mau.
Eyang belum make up-an, nanti jelek!


DIMAS

(terkekeh)

Siapa bilang?
Eyang udah cantik, kok.


Akhirnya, eyang mengalah. Kita melihat Dimas tersenyum senang. Kemudian, mengarahkan kamera ponsel di depan eyang dan Dimas.

INSERT: Cinta yang tersenyum jahil. Berjalan mengendap menghampiri eyang dan Dimas.


DIMAS

Senyum …!


(SFX) SUARA SHUTTER KAMERA

CU: Hasil foto eyang dan Dimas menampakkan Cinta yang berpose menjulurkan lidah di belakang mereka. 

Dimas syok melihat hasil fotonya. 


DIMAS

(berteriak)

CINTAAAAA!


BEGIN MONTAGE

  1. Cinta tertawa mengejek.
  2. Dimas bangkit dan mengejar Cinta.
  3. Mereka tampak kejar-kejaran di dalam rumah.
  4. Eyang berusaha melerai mereka.
  5. Dimas berhasil menangkap Cinta.
  6. Mereka terlihat tertawa bahagia.

END MONTAGE


DIMAS (V.O.)

Gue bahagia dikelilingi sama orang-orang seperti mereka.
Bagi gue, kebahagiaan yang paling sempurna adalah kebahagiaan bersama orang-orang yang gue sayang, yang memperlakukan gue dengan caranya yang istimewa.


FADE OUT

16. EKS. RUMAH EYANG - TERAS DEPAN RUMAH - DAY

Kita melihat Dimas yang telah mengenakan jaket berwana biru kesayangannya tampak keluar rumah.


DIMAS (V.O.)

Tapi, lo tahu?
Kebahagiaan itu punya sifat yang enggak suka tinggal berlama-lama dalam kehidupan kita. 
Kebahagiaan yang selama ini gue rasakan, pada akhirnya lari terbirit-birit ketika orang yang paling gue benci hadir dalam hidup gue.


DIMAS

(berteriak)

AYO, CEPETAN, TA.


INSERT: Cinta yang masih menalikan sepatunya di dalam.


CINTA

IYA, TUNGGU BENTAR!


Dimas tampak menunggu di luar rumah sambil melihat ponselnya.


AYU (O.S.)

Dimas.


Dimas menoleh dan langsung syok melihat Ayu hingga sampai menjatuhkan ponselnya.


Ayu CLOSE: Ayu yang telah menggunakan jilbab tampak begitu semringah melihat putra kesayangannya.

Terlihat eyang dan Cinta yang keluar bersamaan. Mereka tampak terkejut akan kehadiran Ayu.

Ayu menjatuhkan tasnya. Lalu, langsung berlari memeluk Dimas.


AYU

(menangis bahagia)

Mamah kangen banget sama kamu, Mas.


Dimas langsung mendorong tubuh Ayu hingga sampai pelukannya terlepas.


DIMAS

(mendengkus marah)

Jangan pernah sentuh Dimas! 
Karena Dimas enggak pernah merasa punya mamah seorang PEMBUNUH seperti Anda! 
Ngerti?


Dimas langsung mengambil ponselnya di atas lantai, lalu pergi dari hadapan Ayu. 


AYU

(menangis)

Dimas ..


Ayu ingin menghentikan Dimas, tapi eyang sudah lebih dulu mencegah dengan memeluk Ayu.


AYU

(sedih)

Dimas, jangan pergi.


EYANG PUTRI

(ke Cinta)

Eyang titip Dimas ke kamu, ya.


CINTA

(mengangguk)

Iya, Eyang.


Kita melihat Cinta berlari untuk mengejar Dimas yang telah berada di atas motornya.

CUT TO


17. EXT. JALAN RAYA - DAY

Kita melihat Dimas mengendarai motornya dengan kencang. Wajahnya tampak dipenuhi oleh amarah. Di belakangnya, Cinta terlihat panik.


CINTA

Mas, jangan ngebut-ngebut!


Dimas tak peduli, dia kian mempercepat laju motornya. Menyalip satu persatu kendaraan yang dilewati.

CUT TO:

18. INT. RUMAH LUSI - RUANG TAMU - DAY

Terlihat Dara yang sedang memeluk dan mencium posternya. Yoyok datang, dia gemas dengan kelakuan Dara. Tangannya yang jahil mencubit pipi bakpao Dara, bikin Dara marah. Mereka saling kejar-mengejar. Hingga sampai Yoyok membuka pintu dan dhuss! Sebuah tinju Dimas spontan menyambar wajah Yoyok.

Lalu, pandangan Yoyok gelap. Layar pun juga gelap. Lalu ada animasi bintang-bintang berkedip-kedip pertanda Yoyok pusing.

Dara terkejut dan berlari ke ruang tengah sambil memanggil Lusi.

Dimas masuk ke dalam, dia berteriak sambil menyapu dan membanting semua benda yang ada di depan matanya. 


DIMAS

Dasar pembunuh!
Gue benci sama lo!


Kita melihat Cinta yang berdiri dengan panik di ambang pintu, tetapi tak berani mendekati Dimas. Begitu pula Lusi dan Dara datang. Mereka tampak panik, tetapi tak bisa mendekati Dimas.

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar