12. Melayang

I/E. PUWOKERTO - MOBIL ARIF - NIGHT

Arif menyetir. Nala duduk disampingnya bermain hp. Mobil Arif melewati tugu batas Kabupaten Banyumas bertuliskan "SELAMAT DATANG DI TEGAL KOTA BAHARI". Mobil Arif sampai di Kota Purwokerto. Berbeda dengan jalan di Jakarta, kota tersebut bebas dari macet kendaraan.

Arif membuka kaca untuk menikmati angin malam yang dingin.

EXT. SOKARAJA - NASI UDUK PINGGIR JALAN - NIGHT

Arif dan Nala makan di tenda. Arif dan Nala menunggu pesanan nasi uduk. Di meja baru tersedia teh hangat.

Nala terlihat murung. Nala melihat komen-komen post dia di instagram. Foto yang diambil Arif di Songgom. Banyak komentar menanyakan kabar Nala dan beberapa menyalahkan teman Nala yang menyetir.

NALA

Rif lo udah liat instagram gua

belum?

ARIF

Udah. Kesel gua.

NALA

Sorry ya lo jadi keseret masalah

gua.

ARIF

Gak bukan itu. Masa gak ada sih

satupun yang muji foto gua. Kayak.

framing-nya bagus gitu.

NALA

Huh?! Lo udah baca komennya?

ARIF

Udah. Gua pikir bakal ada yang

komen "Nal gua punya kenalan

bengkel murah, coba cek". Gimana

gitu. Lo kesel juga gak sih?

Nala tertawa terbahak-bahak. Arif bingung.

ARIF

Apanya yang lucu?

NALA

Sorry sorry. Aduh perut gua sakit.

Lo sengaja ya?

Nala mengelap air matanya habis tertawa.

Hening.

NALA (CONT’D)

(percaya diri)

Gua putus ama Dimas.

Arif berpikir mau jawab apa.

ARIF

Jangan kasih tau Mama Laras. Ama

dia segala ribett.

NALA

Betul betul.

Tukang nasi uduk datang membawakan lauk makanan dan nasi. Nala dan Arif mencuci tangan di air kobokan dengan jeruk nipis. Nala mengelap tangannya dengan tisu.

NALA (CONT’D)

Empingnya enak.

ARIF

Sambelnya dicampur ama bumbu kacang

Nal.

Keduanya menyantap makan malam.

EXT. SOKARAJA - NASI UDUK PINGGIR JALAN - MOMENTS LATER

Arif sudah selesai makan. Nala belum.

ARIF

(beranjak dari kursi)

Gua sholat maghrib dulu.

NALA

Ada musholla?

ARIF

Tuh pinggir jalan.

NALA

Ah! Gua jadi keinget pingin beli

getuk, buat oleh-oleh.

ARIF

Barengan aja.

NALA

Kelamaan. Lo sekalian istirahat aja

di mobil. Nanti ketemuan disana.

ARIF

Ati-ati ah.

NALA

Santai. Gua sekalian beli rokok.

Mau nitip gak?

ARIF

Botol air satu.

NALA (O.S)

Ok.

Arif berjalan menjauhi tenda.

INT. MOBIL ARIF - NIGHT

Arif membuka matanya perlahan-lahan. Arif ketiduran di kursi kemudi. Radio di mobil Arif masih menyala dan memutar channel 105.8 FM dengan lagu berjudul masa bodo - Katara.

RADIO (O.S)

Ternyata duga ku menjadi nyata.

hingga ku tak tahu mau berbuat apa.

Pala Arif pusing. Arif melihat jam handphone pukul 8:30.

Arif tertidur hampir 2 jam. Arif panik berpikir Nala tidak datang membangunkannya. Nala tidak ada di sampingnya.

RADIO (O.S)

Masa bodohlah saja. Bila di tak

mau mengerti. Ku tak tahu, ku tak

tahuu hoo.

Arif mengecek notif hp. Nala sama sekali tidak memberi kabar.

Arif membuka pintu mobil. Butuh udara segar. Dia berusaha menelpon Nala. Nala tidak balik menjawab.

ARIF

Masyallah Nal. Jawab. Jawab.

Arif mengetik pesan ke Nala. Ekspresinya panik.

Arif menghampiri Tukang Parkir yang tidak jauh duduk santa disitu.

ARIF

Pak. Bapak liat Cewek Umurnya 30-an

pakai kemeja putih gak? Rambut

pendek? Bawa tas tenteng?

Arif kehabisan napas.

TUKANG PARKIR

Pelan-pelan mas. Tarik napas.

Tukang parkir membantu Arif tenang. Tangan Arif gemetar, dia ketakutan.

TUKANG PARKIR

Ditelpon bisa?

ARIF

Gak aktif nomernya.

TUKANG PARKIR

Terakhir bilangnya dimana?

ARIF

Beli getuk. Katanya di deket sini.

TUKANG PARKIR

Getuk ya.

(memberi arah)

Coba mas liat-liat di dekat

perempatan situ.

ARIF

(menunjuk)

Disana?

TUKANG PARKIR

Iya. Sederetan itu, mungkin ada

satu atau dua.

Arif langsung balik ke mobil tanpa mengucapkan terimakasih. Arif membuka pintu lalu duduk di kursi kemudi. Arif hendak mematikan radio. Namun, dia heran. Siapa yang nyalain?

Arif menegok ke kursi belakang.

Terlihat seseorang yang tertidur pulas di belakang. Tapi ada satu bau yang cukup jelas. Miras.

ARIF

Nala?

Arif dengan berhati-hati berusaha membangunkan orang itu.

Arif melihat mukanya. Itu Nala. Dia tidak sadarkan diri.

Arif menepok muka Nala berkali-kali.

ARIF

Nala? Bangun. BANGUNNN.

Nala tidak bangun. Ilernya kemana-mana.

Arif melihat getuk yang dibeli Nala diatas tempat duduk.

ARIF

Pak! Bapak!

TUKANG PARKIR

Kenapa mas?

ARIF

Bantuin saya bopong temen saya.

Tukang parkir bergegas ke mobil Arif. Mereka berdua menggotong Nala ke kursi depan.

ARIF

Berat.

TUKANG PARKIR

Katanya tadi beli getuk?

ARIF

Ada getuknya. Tapi saya gak tahu

dia beli miras.

Arif dan Tukang parkir menaruh Nala di kursi depan.

Arif mengecek jok belakang.

TUKANG PARKIRAN

Wahh tumpah di kursi.

Arif mengambil gelas alkohol. Arif jengkel. Arif melemparnya ke tempat sampah tidak jauh dari mobil sampe pecah.

TUKANG PARKIR

(kaget)

Ya Allah.

Arif memegang mulutnya sambil menarik napas.

TUKANG PARKIRAN (CONT’D)

Buru-buru cuci mas. Nanti bau.

Arif Mengambil karpet jok belakang dan mengibaskannya hingga kering.

Arif menaruh karpet di bagasi.

ARIF

Makasih banyak mas.

(memberi uang)

TUKANG PARKIR

Makasih.

Arif menutup semua pintu mobil dan kembali ke kursi pengemudi. Menutup pintu.

Arif mulai menyalakan mesin.

TUKANG PARKIR (O.S)

Terus. Terus.

Mobil Arif pergi.

INT. MOBIL ARIF - MOMENTS LATER

Arif mengendarai mobil dengan Nala disampingnya.

Sedikit-sedikit Arif melihat Nala yang mabuk berat.

Muka Nala sebentar-sebentar disinari oleh cahaya lampu jalan. Terlihat muka Nala merah banget.

Arif terlihat kesal.

Arif belok tajam ke arah kanan. Banting setir.

Arif lupa mematikan radio, sangkin kesalnya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar