5. Jadian

EXT. RUMAH ARIF - DEPAN RUMAH - NIGHT - PAST

Malam itu Arif menggelar acara reunian bersama teman-teman kuliahnya. Acaranya sudah selesai. Arif membantu mengeluarkan beberapa motor yang berimpitan.

Teman Arif ada yang membantu teman ceweknya mengeluarkan mobil di depan rumah yang terlalu mepet. Beberapa teman Arif melambaikan tangan ke Arif ketika pergi. Arif melambai balik.

I/E. RUMAH ARIF - BERANDA RUMAH - NIGHT - PAST

Arif menunggu salah satu temannya beres-beres.

ARIF

Jangan sampe ada yang ketinggalan.

TEMAN KULIAH 1

Iya-iya.

Teman Arif selesai beres-beres.

ARIF

lo gak mabok kan?

TEMAN KULIAH 1

Gua bawa motor. Masa iya?

Arif menepuk punggung temannya.

ARIF

Yaudah. Ati-ati.

TEMAN KULIAH 1

(bercanda)

M'lekum.

Teman Arif pergi. Tiba-tiba langkahnya berhenti.

TEMAN KULIAH 1 (CONT’D)

Lo sama sekali gak berubah ya Rif.

(berbalik ke Arif)

Itu pacar lo bukan?

ARIF

Yang mana?

TEMAN KULIAH 1 (O.S)

Itu yang tadi nemenin minum Fauzan

ama temen-temennya.

Nala mabuk tak sadarkan diri di dapur. Arif tau Nala yang

dimaksud.

ARIF

Enggak. Temen Kantor aja.

TEMAN KULIAH 1

Kalo si Laras?

ARIF

Temennya dia. lo kok tau namanya?

TEMAN KULIAH 1

Kenalan lah. Tukeran nomer tadi.

Arif menendang temannya.

ARIF

Udah pergi lo dasar buaya.

TEMAN KULIAH 1

(tertawa)

Tahun depan lagi lah!

Teman Arif menghampiri motornya.

ARIF

Insyallah. Ati-ati.

Terdengar mesin motor menyala. Suara mesin motor mulai menjauh. Arif menutup pintu depan. Rumah Arif berantakan kayak kapal pecah. Terdapat puntung rokok, botol minum, dan snack-snack berserakan dimana-mana.

INT. RUMAH ARIF - DAPUR - NIGHT -PAST

Arif melihat Laras sedang nyapu-nyapu.

ARIF

Oi Ras! Udah Gak usah. Gua aja.

LARAS

Dikit lagi. Nanggung. Gak kuat gua

lihat dapur lo berantakan.

ARIF

Serius gua aja. Pulang gih. Udah

malem.

Arif mengambil sapu dari Laras. Laras menghela napas.

LARAS

(melirik ke Nala)

Bantuin gua ngangkut Nala kalo

gitu.

ARIF

Nala ama gua aja.

Laras Kaget. Laras memberi tatapan curiga.

LARAS

Kata orang-orang kantor, lo pacaran

ama Nala? Jujur ama gue, bener gak?

Arif bingung mau jawab apa.

LARAS

Jawab.

ARIF

Iya-iya gua baru jadian. Puas kan?

Pergi sana udah malem.

Laras tersenyum. Laras mengambil tas tentangnya dengan

riang, hendak pulang.

LARAS

Gua udah nebak! Congratulation ya!

Laras keluar pintu depan.

ARIF

(teriak ke Laras)

Jangan ember lo ya!

Suara Laras tertawa terdengar sampe dapur.

Arif menatap Nala yang tak sadarkan diri.

Arif menggoyang-goyangkan Nala.

ARIF (CONT’D)

Nal. Bangun.

Nala mabuk tidak sadarkan diri.

INT. MOBIL ARIF - NIGHT - PAST

Arif mengendarai mobil dengan Nala disampingnya.

Sedikit-sedikit Arif menyuri pandang melihat Nala yang tertidur.

Muka Nala sebentar-sebentar disinari oleh cahaya lampu jalan.

I/E. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - NIGHT - PAST

Pintu terbuka. Nala dan Arif memasuki ruangan. lampu kamar Nala masih menyala.

Jendela kamar Nala semua terbuka. Kamarnya kotor dan berantakan.

Arif membanting Nala dan tas tentengnya ke kasur.

Arif memberi selimut ke Nala yang terkapar di kasur.

Arif menutup jendela dan horden. Setelah itu, Arif mengambil remot AC dan mengatur suhunya. Lalu Dia mematikan lampu.

ARIF

Jangan lupa dikunci.

Arif pergi menutup pintu.

INT. APARTEMEN NALA - LORONG - NIGHT - PAST

Baru saja Arif pergi dari pintu kamar, Arif mendengar suara Nala mengeluarkan muntah.

INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - NIGHT - PAST

Arif memasuki kamar Nala yang gelap, hanya lampu kamar mandi saja yang menyala.

DI KAMAR MANDI: Arif membuka pintu. Terlihat Nala sedang berusaha muntah di depan WC. Arif menghampiri dan berusaha membantu Nala Mengeluarkan isinya.

NALA

Huekkk!!

Nala masih kesulitan membuang muntah. Arif terus berada disampingnya membantu.

INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - MOMENTS LATER - PAST

DI DAPUR: Gelas air yang setengah habis berdiri di dekat wastafel dapur. Nala dan Arif seakan-akan di terperangkap dalam gelas dengan setengah badan kelelep air.

DI KAMAR: Nala jatuh ke kasur. Setengah sadar. Arif duduk di lantai bersender ke kasur Nala, lelah.

NALA

Rif. Ariff!

ARIF (O.S)

Tidur Nal. Tidur.

(beat)

Ya Allah capek gua.

NALA

Rif tadi temen-temen lo pada cerita

ama gua.

Arif terlalu capek untuk menjawab.

NALA (CONT'D)

Siapa itu yang cakep.

(beat)

Ah Fauzan! Iya iya.

ARIF (O.S)

Apa katanya?

NALA

Katanya lo masih perjaka terus gak

pernah pacaran.

Nala tertawa kecil.

ARIF

Dia gak ngapa-ngapain lo kan?

NALA

Mesum orangnya.

Arif menghela napas panjang.

NALA (CONT’D)

Eh terus terus! Katanya elo

ditaksir banyak cewek pas kuliah.

(beat)

Cuma pada turn off pas tahu lo

maunya langsung nikah!

Nala tertawa terbahak-bahak.

NALA (CONT’D)

Tampangnya doang punya modal.

Desire Nol!

ARIF

Gua punya keinginan kok.

NALA

Kasih tau gua.

ARIF

Gua mau ML ama lo di

kasur.

Hening.

NALA

Kasur? Kasur gua?

Arif tidak menjawab.

NALA (CONT’D)

Yaudah sini buka celana gua. Cepet

sini.

Suara Nala membuka resleting celana.

ARIF

Ya Allah, ngapain gua ngeladenin

cewek mabok.

NALA

Gimana Mas perjaka? Jadi gak?

Arif beranjak ke atas kasur. Naik pitam.

ARIF

Lo! Lo dasar cewek gak tau untung!

Anjing anjing sumpah, kalo lo bukan

cewek. Udah gua.

(memukul kasur)

AHHH!!

Nala tertawa cekikikan.

NALA

Payah lo Rif. Ama kayak gua.

ARIF

Dimananya?

NALA

Jomblonya.

Arif menutup mata, lalu mengatur napasnya.

ARIF

Lo putus lagi?

Nala tidak menjawab.

NALA

Lo mau jadi pacar gua gak?

ARIF

Gak.

Nada suara Nala mulai sedih.

NALA

Ketuaan ya?

ARIF

Maksud gua. Gua gak mau dengerin lo

yang bau miras.

(beat)

Karena lo gak tau apa yang lo

bicaraain.

Arif mulai tenang. Dia bersender di kasur.

Nala mulai menangis.

ARIF

Acting lo jelek tau.

Nala kentut.

ARIF

(menepok pantat)

Jorok!

Nala tertawa.

Arif tersenyum.

Tawa Nala pelan-pelan berhenti. Nala tertidur pulas.

INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - MOMENTS LATER - PAST

Arif duduk di kasur sedang menonton TV.

ARIF (V.O)

Malem itu, gua harusnya beres-beres

rumah.

(beat)

Tapi gua malah nonton bola di

apartemen Nala.

Arif melihat kulkas Nala yang rata-rata isinya kaleng bir dan UC9000.

Arif membuka gelas UC9000 dan kembali menonton TV.

ARIF (V.O)

Disaat rumah gua kayak kapal pecah,

gua lebih jengkel ama Nala yang

hidupnya gak jauh berbeda.

Di kamar Nala banyak hal-hal yang belum terselesaikan: Cucian baju yang belum dikeringin, piring yang belum dicuci, guling yang belum disepre, sampah yang belum dibuang.

Arif tertidur di lantai dengan alas sajadah.

INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - THE NEXT DAY - PAST

Arif meraba sekitarnya. Dia bingung sajadah yang dia jadikan

alas kemarin sekarang menjadi lembut. Arif terbangun Di kasur Nala.

ARIF

(menggumam)

Nala.

INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - BALKON- MOMENTS LATER PAST

Nala yang merokok di balkon dengan pintu ditutup berpaling ke arah Arif. Nala sudah memakai kacamata dan mengganti pakaian. Dia mematikan rokoknya.

INT. APARTEMEN NALA - KAMAR NALA - MOMENTS LATER - PAST

NALA

(membuka pintu balkon)

Rise and shine.

Nala menghampiri Arif di kasur. Arif menggeliat memeluk bantal.

NALA

Gimana kasurnya? Enak gak?

Arif menggerutu tidak menjawab.

Nala terdiam sejenak.

NALA

Rif. Semalam gua gak inget apa-apa.

Kita gak ngapa-ngapain kan?

Arif tidak menjawab.

NALA

Rif?

ARIF

Maksud lo?

NALA

Begituan.

ARIF

Gak.

NALA

Beneran?

ARIF

Siapa yang mau ML ama cewek bau

muntah.

Nala tertawa. Nala terdiam sebentar.

NALA

Rif. Pacaran yuk?

Hening. Selagi menunggu jawaban, Nala menggerakan jari dengan gestur melukis di seprai yang berantakan.

ARIF

Kejem lo tau gak.

Nala berhenti melukis.

NALA

Sorry.

Hening.

NALA (CONT’D)

Enggak berarti?

ARIF

Kenapa enggak?

Ekspresi Nala berubah dari takut jadi bersyukur. Awalnya bingung mau berbuat apa, Nala mendekat ke Arif dan menaikan poninya ke atas telinga.

Arif pun memejamkan matanya. Membiarkan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar