3. Japanese Food

INT. KANTOR - KANTIN - DAY - PAST

Arif dan kedua temannya sedang makan siang di kantin. Arif duduk diantara kedua temannya. Kedua temannya seperti biasa bertukar pikiran dan nge-gossip. Arif makan ekspresi kosong.

Nala menghampiri meja.

NALA

Hai Arif.

Arif menaruh sendoknya.

ARIF

Kenapa Nal?

Kedua teman Arif cengok.

NALA

Ehem! Temen gua baru aja open resto

nih.

(beat)

Kira2 lo bisa gak ikut bareng gua?

Kedua teman arif meremas paha Arif dengan kencang dibawah meja.

ARIF

Aduh. Duh!

NALA

Rif?

ARIF

(mengusap pahanya)

Ah! Oh iya gua usahaain Nal.

NALA

Oke.

Nala hendak pergi. Namun, dia teringat sesuatu.

NALA

Oh iya Rif! Ajak temen lo juga ya.

Yang lagi free aja. Makin rame

makin bagus.

Kedua teman Arif terlihat bahagia.

ARIF

Oke Nal makasih ya.

NALA

Detail-nya gua kirim lewat LINE.

ARIF

Iya. Nanti gua cek.

Nala meninggalkan meja.

Hening.

ARIF

Oke. Lo bedua bukan temen gua.

Kedua temen Arif berontak.

TEMEN ARIF 2

(Ke Arif)

Digituin aja ngambekan!

TEMEN ARIF 1

(ke Arif)

Tau! Gimana lo bisa survive coba

di kantor kalo gak ada Kita bedua?!

Iya gak?

TEMEN ARIF 2

(mengganguk)

Best pal dari hongkong.

ARIF

Bodo amet.

Kedua teman Arif meminta maaf, sampe peluk-pelukan. Arif berusaha mendorong jauh mereka. Mereka jadi pusat perhatian di kantin.

EXT. RESTORAN DIMAS - DEPAN RESTO - NIGHT - PAST

Arif dan kedua temannya menunggu kedatangan Nala. Arif sibuk ngotak-ngatik hp. Kedua temennya gugup.

TEMAN ARIF 1

(memperbaiki kerah baju)

Bener kan ya yang ini restorannya?

TEMAN ARIF 2

Btw, Rif. Sejak kapan lo mulai

kontak-kontakan ama Nala?

ARIF

Sejak gua dapet nomernya.

Arif tidak tertarik melanjutkan pembicaraan.

NALA (O.S)

Ariff!

Nala datang bersama rombongan teman-temannya.

Nala menghampiri Arif.

NALA

(ke Arif)

Kan gua bilang, makin rame makin

bagus.

ARIF

(berbisik)

Lo mungkin gak akan percaya. Tapi

temen gua mereka berdua aja.

NALA

(khawatir)

Haha. Gitu ya.

Kedua Teman Arif melambaikan tangan ke Nala.

Nala melambaikan tangan.

Rombongan itu memasuki restoran.

INT. RESTORAN DIMAS - RUANG MAKAN - NIGHT - PAST

Restoran sudah mulai sepi. Namun, rombongan Nala masih panas-panasnya bertukar kata. Kedua teman Arif juga sudah berbaur dengan teman-teman Nala. Masing-masing sibuk dengan obrolan, rokok, dan alkohol mereka. Arif hanya terdiam, duduk di ujung meja meminum Ocha panas.

Dimas sebagai owner restoran mendatangi meja.

TEMAN KANTOR 1

Dimasss!

TEMEN KANTOR 2

Enak banget makanannya Dim!

TEMAN KANTOR 3

Sukses lah ya openingnya!

DIMAS

Makasih juga udah pada nyempetin

waktu buat dateng.

Dimas mulai mengambil kursi di meja itu. Situasi semakin ramai. Arif beranjak dari kursi dan meninggalkan restoran.

Nala memperhatikan Arif pergi.

EXT. RESTORAN DIMAS - DEPAN RESTO - NIGHT - PAST

Arif bersender di depan restoran sendirian.

Hening. Nala membuka pintu restoran dan menghampirinya.

NALA

Sendirian aja.

ARIF

Gak kuat gua asep rokok.

Nala bersender disamping Arif.

ARIF (CONT’D)

Gak abis tadi makannya?

NALA

Kurang suka chinese food.

Arif mulai memainkan handphone-nya.

Nala melihat jalan raya.

NALA (CONT’D)

Lo gimana Rif?

Arif menutup hp.

ARIF

Mau nyoba chicken teriyaki gak?

NALA

(bingung)

Huh? Dimana?

ARIF

Panglima polim. Kayaknya masih

keburu. Ambil tas lo gih.

INT. RESTORAN DIMAS - RUANG MAKAN - NIGHT - PAST

Nala pamit dengan teman-temannya. Nala berpamitan dengan Dimas. Nala meninggalkan ruangan. Dimas memperhatikan Nala pergi.

TEMAN ARIF 1

Lah? Mana si Arif?

EXT. WARJEP PINGGIR JALAN - NIGHT - PAST

Suasana warjep rame pembeli. Pelayanan menyajikan nasi goreng jepang dan ayam teriyaki di meja Arif dan Nala.

ARIF

Duluan Coba.

Nala menatap Arif, ragu.

NALA

Awas ya gak enak.

Nala membuka sumpit. Dia mengambil suapan pertama.

ARIF

Gimana?

Nala memegang mulutnya. Tidak sadar ditanya. Mulutnya penuh.

ARIF (CONT’D)

Dulu gua biasa kesini bareng ortu

kalo liburan.

Arif mulai menyantap hidangannya. Arif melihat Nala yang asik makan. Arif tersenyum.

Nala meneguk teh panasnya.

RIF (CONT’D)

Gimana?

Nala hanya menatap malu Arif .

ARIF (CONT’D)

Udah dari tahun 2000 kayak

gini-gini aja. Gak buka cabang atau

apa.

(beat)

Alhamdullilah nyampe sekarang masih

rame.

NALA

Padahal enak banget loh!

ARIF

(lanjut makan)

Passion kayaknya.

Nala menaruh sumpitnya.

NALA

Rif.

Arif yang tadinya fokus makan melirik Nala.

NALA (CONT’D)

Kapan-kapan kesini lagi yuk.

(beat)

Berdua aja. Lo ama gua.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar