Dunia Paralel
7. Seq 7

57. EXT. SMA BHINEKA - KORIDOR - DAY

TEXT: Bagian 2

Kita melihat Musan berjalan dengan tenang menyusuri koridor sekolah sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Musan berhenti di depan sebuah pintu.

(CU) Papan kelas XI IPA 1

58. INT. SMA BHINEKA - KELAS - DAY

Suasana kelas tampak tenang, di depan kelas kita melihat Emi sedang mengerjakan soal di papan tulis, kemudian terdengar suara ketukan di pintu

MUSAN
(membuka pintu)
Permisi

Semua pandangan tertuju ke Musan. Musan dan Emi saling menatap, lalu Musan berjalan ke meja guru.

MUSAN
(menyerahkan surat)
Saya Musan, murid baru, maaf terlambat.
BU RATNA
Murid baru tapi telat? Lain kali jangan diulangi ya
MUSAN
Baik bu
BU RATNA
(berdiri)
Anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru. Musan, silakan.

Emi berhenti menulis, lalu menatap Musan

MUSAN
Emm... Selamat pagi, Saya Musan, salam kenal 

Seisi kelas hening

BU RATNA
Udah?
Musan mengangguk. Bu Ratna sedikit menggelengkan kepalanya, berdecak heran.
BU RATNA
Ya sudah Musan, kamu bisa duduk di kursi yang masih kosong.

Musan berjalan lalu duduk di kursi kosong barisan tengah. Emi kembali mengerjakan soal di papan tulis, suasana kelas hening. Setelah selesai, Emi menghampiri Bu Ratna. Bu Ratna kembali berdiri, mengecek jawaban Emi.

BU RATNA
Hmmm, masih ada yang salah. Yang lain ada yang mau bantu?

Bu Ratna menatap seisi kelas, tapi tak seorangpun yang mengangkat tangan.

BU RATNA
Musan, kamu mau coba?

Musan diam sejenak, lalu berdiri dan maju ke depan kelas. Musan mengambil spidol dari Emi, menghapus beberapa jawaban, lalu menuliskan jawaban yang benar. Setelah selesai, Musan meletakan spidolnya.

Bu Ratna mengecek jawaban Musan, terdiam sejenak, menatap Musan, lalu tersenyum.

BU RATNA
Musan, jawaban kamu benar. Emi, kalau belum paham nanti bisa tanya ke Musan ya
EMI
Baik bu
BU RATNA
Oke, Kalian berdua boleh kembali ke tempat duduk.

Emi dan Musan kembali ke tempat duduk, mereka duduk bersebelahan.

BU RATNA
Anak-anak, selanjutnya coba kalian pelajari materi di halaman 23

Murid-murid sibuk membuka buku, Musan yang tidak punya buku cuma diam dan memutar-mutar pulpennya. Emi yang menyadarinya segera menggeser bukunya ke tengah agar Musan bisa ikut membaca. Melihat hal itu Musan menatap Emi.

EMI
(malu-malu, mengulurkan tangan)
Emi
MUSAN
(bersalaman dengan Emi)
Musan

59. EXT. SMA HARAPAN - KORIDOR - DAY

Kita melihat sebuah poster calon ketua OSIS dengan wajah Bara (17 th) dan visi misi yang mentereng.

60. INT. SMA HARAPAN - KELAS - DAY

Suasana kelas tampak tenang, murid-murid sedang mengerjakan ujian dengan serius. Kita melihat Damar duduk sendiri, tampak kesulitan mengerjakan soal. Kemudian kita melihat Vanya dari samping dan tangan Bara yang duduk di belakangnya menepuk pelan pundaknya.

Vanya menoleh, Tika yang menyadarinya juga ikut menoleh. Bara mencondongkan tubuhnya ke depan

BARA
(berbisik)
Lo... Vanya kan?
VANYA
(ketus)
Kenapa?
BARA
Gue Bara
VANYA
Udah tau

Vanya mengabaikan Bara, lanjut mengerjakan soal. Namun, Bara menepuk pundaknya lagi. Vanya menoleh kesal.

VANYA
Kenapa sih?
BARA
Tau darimana?
VANYA
Lo kalo lagi nyari dukungan suara, jangan di sini.

Vanya kembali mengabaikan Bara, lanjut mengerjakan soal. Namun, Bara menepuk pundaknya lagi. Kali ini Vanya tidak menoleh. Bara mencondongkan tubuhnya ke depan.

BARA
Van, nomer lima udah belum?

Tika memberi kode Vanya kalau Bara memanggil, tapi Vanya menyuruh Tika untuk mengabaikannya.

VANYA
Biarin aja, orang caper mau nyontek

Tepat setelah itu Bara langsung berdiri, lalu menghampiri Bu Dewi yang duduk di meja guru. Bara menyerahkan kertas ujian ke Bu Dewi.

BU DEWI
(kaget)
Udah selesai?
BARA
Udah Bu
BU DEWI
Beneran kamu? Waktunya masih banyak lho
BARA
Ibu cek aja, harusnya sih bener semua
(Bara tersenyum bangga)
Kalau gitu saya permisi dulu Bu

Bara berjalan keluar kelas sambil menatap Vanya dan melambaikan tangannya. Vanya dan Tika tampak bengong dan heran melihat kelakuan Bara.

61. EXT. SMA HARAPAN - KANTIN - DAY

Kita melihat Damar membawa piring dan gelas minuman, sedang berjalan menuju tempat Vanya dan Tika duduk. Namun, Bara terlebih dahulu menghampiri dan duduk bersama mereka. Melihat hal itu Damar mengurungkan niatnya dan mencari tempat lain.

Vanya dan Tika tampak kaget melihat Bara yang tiba-tiba duduk bersama mereka.

VANYA
Ngapain ke sini?
BARA
Kosong kan?
VANYA
Yang lain juga kosong
BARA
Termasuk sini
(menatap Tika)
boleh kan?
TIKA
(bingung, manatap Vanya)
Ya... boleh sih

Bara tersenyum lalu lanjut menyantap makanannya.

BARA
Nama lo Tika kan?
TIKA
Kok tau?

Bara menunjuk acak anak-anak di kantin sambil menyebutkan nama-nama mereka

BARA
Dita, Fiko, Aldo, Damar, Sheila, Putri, Alya, Juki.
(beat)
Gue apal semua anak-anak di sini
VANYA
(ketus)
Yang lu sebutin mah anak kelas sebelas semua, wajar kalo apal
BARA
(tersenyum)
Riko, Ebi, Lilo, Nabila, Tya, Mpok Riri, Pak Santoso.
(agak teriak, melambaikan tangan)
Bang Junet!
JUNET
(balas melambaikan tangan)
Woy
BARA
(tersenyum bangga)
Udah puas?
VANYA
Lagi nyari suara kita ya? Lo nyalon ketua osis kan?
BARA
Itu sih bonus, yang lebih penting gue bisa lebih deket sama lo

62. INT. RUMAH VANYA - KAMAR - NIGHT

Vanya merenung di kamar, menatap profil instagram milik Musan di ponselnya. Tidak ada foto ataupun postingan di sana. Vanya ingin menghubungi Musan, tapi mengurungkannya.

63. INT. RUMAH BARU MUSAN - KAMAR - NIGHT

Musan juga sedang merenung di kamar, menatap laman instagram milik Vanya. Di situ, Musan melihat sebuah foto yang diambil saat mereka mengerjakan tugas sekolah. Damar tampak membuat wajah konyol. Tika dan Vanya tersenyum, sementara Musan tampak meliri ke arah Vanya. 

SFX: Lagu Across The Million Star - Adhitia Sofyan

Musan ingin menghubungi Vanya, tapi mengurungkannya.

64. BEGIN MONTAGE:

64.a INT. SMA BHINEKA - KELAS XI IPA 1 - DAY

Musan duduk di sebelah Emi. Tampak Musan membantu Emi mengerjakan soal dengan menuliskan sesuatu di kertas. Emi menatap Musan Kagum.

64.b INT. SMA HARAPAN - KELAS

Vanya masuk ke kelas, Bara menyapanya, tapi Vanya mengabaikan. Vanya tampak mengobrol dengan Tika, Bara menepuk punggungnya dan menyerahkan sebuah coklat sambil tersenyum.

64.c EXT. SMA BHINEKA - GERBANG DEPAN

Musan dan Emi berpisah di depan gerbang, Musan menunggu Bis di halte sendirian.

64.d EXT. SMA HARAPAN - HALTE

Vanya menunggu bis sendirian di halte, Bara dantang menggunakan motornya. Bara mengajak Vanya naik, Vanya menolak. Bara menyerahkan helm ke Vanya. Vanya berpikir sejenak, lalu menerimanya.

64.e INT. BIS - DAY

Musan duduk sendirian di bis, merenung menatap keluar jendela, lalu menatap bangku kosong di sebelahnya.

64.f EXT. JALANAN KOTA - DAY

Bara mengemudikan motornya menyusuri jalanan kota. Bara tampak bicara sambil tersenyum lebar sementara Vanya tersenyum tipis.

64.g EXT. RUMAH VANYA - GERBANG DEPAN - DAY

Bara dan Vanya sampai di depan. Bu Ratna sedang menyirami tanaman. Vanya dan Bara bersalaman dengan Bu Ratna. Bu Ratna dan Bara tampak mengobrol, Vanya tampak malu.

64.h EXT. SMA BHINEKA - KORIDOR - DAY

Musan melihat Emi di bully teman-temannya. Musan menghampiri Emi, mencabut kertas yang tertempel di punggungnya, lalu menenangkan Emi.

64.i EXT. SMA HARAPAN - LAPANGAN - DAY

Bara tampak berorasi dengan semangat di lapangan, Bara mengepakan tangannya ke atas, lalu para siswa serempak tepuk tangan. Bara menunjuk Vanya, lalu melambaikan tangan. Vanya yang menonton Bara bersama Tika tampak tersenyum dan balas melambaikan tangan.

64.j INT. RUMAH BARU MUSAN - KAMAR

Musan duduk di kamarnya membaca buku, bermain gitar, lalu menatap ponselnya yang menunjukan laman profil instagram milik Vanya. Kemudian muncul sebuah notifikasi panggilan masuk dari Emi.

64.k EXT. TAMAN KOTA - DAY

Bara dan Vanya berkencan, mereka jalan bersama menyusuri taman kota. Saat melihat kucing Vanya berjongkok dan mengelusnya, Bara mengeluarkan kamera, lalu memotretnya.

64.l INT. KAFE - DAY

Musan dan Emi makan bersama di sebuah kafe. Emi mengeluarkan sebuah hadiah dan meletakannya ke atas meja. Emi meemberi hadiah ke Musan, tetapi Musan menolaknya. Musan berdiri dan meninggalkan Emi.

64.m EXT. TAMAN KOTA - DAY

Vanya dan Bara duduk di kursi taman. Bara mengeluarkan bunga dari saku dalam jaketnya dan memberikannya ke Vanya. Vanya menatap bunga itu, berpikir sejenak, tersenyum, lalu menerimanya. Bara memeluk Vanya hangat.

END MONTAGE

65. INT. RUMAH BARU MUSAN - KAMAR

Musan sedang menerima telepon dari Damar.

DAMAR (V.O.)
Jadi udah punya pacar belom?

Musan cuma tertawa

DAMAR (V.O.)
Tapi beneran san, banyak yang berubah sejak lo pindah
MUSAN
Nilai lo kan yang berubah, ga ada yang dicontekin
DAMAR (V.O.)
(tertawa)
Suka bener kalo ngomong, Btw lo mau lanjut kuliah dimana?
MUSAN
Belom tau, masih mikir-mikir
DAMAR (V.O.)
Buat lo pasti gampang lah ya, gamungkin ada kampus yang nolak
MUSAN
Halah, Btw Mar
(tampak ragu)
Vanya apa kabar?

66. INT. BISOKOP - NIGHT

Vanya dan Bara menonton film di bioskop. Kemudian notifikasi ponsel Vanya berbunyi. Bara melirik ke Vanya 

PENONTON BISOKOP
Sssttt

Vanya memeriksa ponselnya, (CU) notifikasi pesan masuk dari Musan “Selamat ulang tahun” Vanya tampak kaget membaca pesan tersebut.

BARA
Kenapa?
VANYA
(mematikan ponselnya)
Nggak papa kok

67. INT. RUMAH BARU MUSAN - KAMAR - NIGHT

Jam dinding menunjukan pukul sepuluh malam. Musan menatap ponselnya (CU) Pesan Musan “Nanti malem boleh telp?” yang belum di balas oleh Vanya.

Musan membuka laman isntagram milik Vanya, menekan profilnya, dan melihat instagram story Vanya yang menunjukan foto tangan Vanya dan tangan Bara saling bergandengan dengan tulisan “Makasih dan emoticon hati”

DAMAR (V.O.)
Vanya? dia udah punya cowok, gue udah jarang main sama mereka

Musan meletakan ponselnya, lalu menatap langit-langit.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar