Dunia Maya
9. bangun dari koma

51. INT. KAMAR TIDUR MAYA — PAGI 

MAYA (P.O.V)

Cahaya putih senter Paramedis yang menyilaukan mulai bergerak ke kiri kanan. Sayup-sayup suara Dhani terdengar menggema lirih.

DHANI (O.S.)

Maya... sadar Maya...

Pandangan mata yang semula kabur mulai normal, namun Suara disekitar masih terdengar lirih bercampur dengan suara nafasnya yang tertutup masker oksigen.  

BACK TO SCENE:

Nampak Dhani dan beberapa petugas medis disekeliling Maya. Mereka mengatur posisi kepala brankar hingga posisi Maya setengah duduk dan kemudian mendorong brankar yang ditiduri Maya sambil membawa sekantong cairan infus yang tersambung ke tangan kiri Maya.

CUT TO:


52. INT. RUANG MAKAN RUMAH JURAGAN SASTRO — PAGI

Maya didorong keluar melewati ruang makan, dia melihat kearah meja makan dan menyaksikan semua keluarganya tergeletak mati keracunan makanan diruangan itu. 

beberapa petugas inafis dari kepolisian memotret tempat kejadian perkara dan mengambil sampel dari gelas yang pecah dilantai.

CUT TO:


53. EXT. HALAMAN RUMAH JURAGAN SATRO — PAGI

Cahaya pagi menyinari wajah Maya. Dia melihat teman temannya tersenyum dan melambaikan tangan kearahnya. dia pun membalas dengan menggerakkan telapak tanganya. 

Beberapa petugas polisi dan medis saling berlalu-lalang. Maya didorong menuju mobil ambulance. Sebelum masuk dia melihat mobil kakaknya masih terparkir ditempat semula dan melihat sosok pak Dasim berbicara dengan seorang petugas reserse yang memekai setelan rapi dengan hem putih dan senjata terselip dipinggang membawa notes dan mencatat keterangan pak Dasim.

Maya terkejut dan melepas masker oksigenya. Beberapa petugas medis melarang dan menyuruh memasangnya kembali namun maya menolak.

PETUGAS MEDIS

Maaf mbak, jangan dilepas, mohon dipakai lagi.

MAYA

(sedikit emosi)

Saya sudah merasa enakan.

Dhani mencoba menenangkan suasana. Dia memberi kode ke petugas medis agar memberinya waktu sebentar. 

Kejadian tersebut memancing perhatian petugas reserse yang berbicara dengan pak Dasim. Dia berjalan menuju Maya.

Akp. Haris

(berjalan mendekat)

Saudari Maya...? anda baik-baik saja?

Maya mengangguk. 

AKP. HARIS (CONT’D)

Maaf, saya AKP Haris, Kasatreskim. Kami ikut prihatin dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa anda dan keluarga.

Maya diam dan tertunduk. Dhani memegang tangan maya untuk memberinya kekuatan.

AKP Haris mengeluarkan foto Ayu dari notes nya dan menunjukkan kepada Maya.

AKP. HARIS (CONT’D)

(menunjukkan foto ayu)

Anda mengenal foto ini?

MAYA

(mengangguk)

Dia Ayu, pembantu disini. apakah dia yang telah...

Maya tidak melanjutkan kata-katanya. AKP Haris mengangguk.

AKP. HARIS

Keluarga anda meninggal di tempat dan waktu yang sama. Menurut hasil pemeriksaan sementara, dan juga bukti-bukti awal yang kami dapatkan, kami menduga mereka meninggal akibat racun yang sangat kuat, dan kami mencurigai si Ayu yang saat ini melarikan diri sebagai pelakunya. 

Maya terlihat mencari keberadaan pak Dasim. Dia melihat sekeliling, tapi tidak menemuka. AKP. Haris melihat perilaku Maya.

AKP. HARIS (CONT’D)

Ada informasi yang ingin anda sampaikan?

MAYA

Tadi bapak bicara dengan pak Dasim?

AKP. HARIS

Benar, Beliau dan empat kawanmu inilah yang pertama kali melaporkan kepada kami bahwa ada sesuatu yang terjadi dirumah ini.

Maya terkejut, dia menoleh kearah Dhani yang ada disampingnya.

DHANI

Benar, saat kau minta kami menjemputmu, kami langsung berangkat, tapi kami tersesat jauh dari sini. Dan setelah berkeliling, kami tiba diarea sini. Kebetulan dijalan kami bertemu pak Dasim yang membantu kami mengantarkan kesini. Saat kami tiba, rumah dalam keadaan gelap dan sepi. Kami dan pak Dasim menggedor beberapa kali dan memaksa membuka pintu tapi tidak berhasil. Karena khawatir terjadi apa-apa kami langsung pergi melapor polisi.

BEGIN FLASHBACK.

PENGULANGAN SEBAGIAN ADEGAN DI SCENE 34

Tiba-tiba terdengar gedoran dari pintu samping dan juga pintu depan bersamaan. suara gedoran semakin keras, daun pintu nampak didorong paksa hingga bergetar. Mereka berempat diam saling merapat tak berani bergerak. Tak lama kemudian suasana hening. 

JUMP CUT TO:

Juragan Sastro mencoba mendengarkan sesuatu, kemudian berjalan menuju pintu depan

MAYA

Pak, mau kemana?

JURAGAN SASTRO

Sepertinya mereka sudah pergi.

Juragan Sastro perlahan mengintip dari balik tirai. Samar-samar di kegelapan dia melihat siluet sosok pak Dasim dan empat pemuda yang salah satunya perempuan, mereka tampak berbincang sebentar dan kemudian pergi .

END FLASHBACK.

Maya terdiam dengan tatapan mata kosong. Dia berguman tapi tak terdengar oleh dhani dan AKP. Haris.

MAYA

(bicara sendiri)

Jadi yang dilihat bapak malam itu adalah kalian.

AKP. HARIS

(memfokuskan pendengaran)

Maaf, apa yang baru anda katakan?

MAYA

(tersadar dan tergagap)

Eh.. Enggak, maaf, e..kepala saya masih pusing.. Saya masih agak bingung..

AKP. HARIS

Oke, saya mengerti..

PETUGAS MEDIS

Maaf pak, kami harus segera membawanya ke rumah sakit.

AKP. HARIS

Iya.. Silahkan. 

Petugas Paramedis memasukkan Maya ke dalam ambulance.

AKP. HARIS (CONT’D)

Oh iya saudara Dhani, kalau keadaanya sudah membaik, tolong antarkan saudari Maya ke kantor untuk memberikan beberapa keterangan.

DHANI

(mengangguk)

Siap pak!

Ambulance berangkat, AKP Haris kembali masuk tempat kejadian perkara, dan Dhani menghampiri teman-temannya.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar