Dunia Maya
8. perburuan

36. INT. RUANG TAMU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Baskoro memegang senter dan menggandeng intan mendekati pintu ruang tamu. Dia mengintip melalui tirai memeriksa keadaan diluar yang ternyata hujan sudah mereda. 

Setelah dirasa aman, Baskoro memutar anak kunci dan membuka pintu perlahan lahan. 


37. EXT. HALAMAN RUMAH JURAGAN SATRO — MALAM

Baskoro dan intan melangkah keluar menuju mobil yang diparkir agak jauh dari teras depan. Sinar cahaya bulan membuat halaman depan tidak terlalu gulita, Udara dingin membuat Intan mendekapkan tangan ke tubuhnya. 

Mereka berlari kecil menuju mobil, Baskoro dan Intan membuka pintu depan mobil dan langsung masuk kedalamnya. Baskoro memasukkan kontak mobil dan menstater mobilnya, tapi mesin mobil tidak mau menyala, dicobanya sekali lagi, tapi hasilnya sama. 

Dengan kesal dia turun sambil membawa senter dan membuka kap mesin mobil. Dia menerangi mesinnya dengan senter dan menggoyang goyang kabel accu nya. Saat itu Intan ikut turun dan mendekati suaminya.  

INTAN

Mas, tunggu sebentar, aku mau mengambil kotak perhiasanku dulu di dalam kamar.

Belum sempat baskoro menjawab, Intan sudah berbalik dan berlari kecil menuju rumah.

BASKORO

(suara ditahan)

Ma, jangan ma...

Intan tidak menghiraukan larangan suaminya dan masuk kedalam rumah. Baskoro kesal dan menendang mobilnya.

BASKORO (CONT’D)

(sambil menendang)

Sial!..

Baskoro melanjutkan memeriksa mesin mobilnya.


38. INT. KAMAR TIDUR INTAN DI RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Intan membuka pintu kamar. Dia menerangi kamarnya dengan lilin yang dia bawa. Dia langsung menuju meja toalet dan meletakkan lilin diatas meja. 

Dia membuka lacinya dan mengeluarkan seluruh perhiasan yang ada dilaci sekaligus memeriksanya serta menghitungnya. 

Tiba-tiba dari pantulan cermin terlihat di belakang muncul sosok ningsih yang berjalan sekelebat hingga membuat api lilin bergoyang. Intan menoleh kearah pintu.

INTAN

Maya?.. Maya? kaukah itu?

Intan langsung memasukkan semua perhiasannya ke kotak perhiasan dan langsung berdiri hendak meninggalkan kamar, tapi saat mendekati pintu, tiba-tiba pintu kamar tertutup sendiri dengan keras. 

Intan kaget dan berteriak memanggil nama suami dan adiknya sambil menangis dan memaksa membuka pintu yang terkunci.

INTAN (CONT’D)

(Berteriak dan menarik pintu)

Mas!... mas Bas!...tolong intan mas,... Maya!... tolong mbak Intan May..

Dari arah belakang muncul sosok Ningsih yang memakai baju longdres warna putih yg sedikit kumal dengan rambut terurai panjang. Kepalanya miring ke kiri seolah patah, Wajahnya pucat dengan bola mata berwarna putih.

NINGSIH

(suara mendesah)

Intan... kesini nak...

Intan berbalik kearah sumber suara. Melihat sosok ningsih yang menyeramkan, intan menjerit dan terpaku tak bisa bergerak. 

intan hanya bisa menangis dan kedua kakinya lemas. dia bersandar di pintu dan perlahan tubuhnya merosot hingga terduduk dengan kaki selonjor. 

Intan menutup matanya dan memanggil-manggil nama suaminya.

INTAN

(Menutup mata)

Mas Bas... maafkan Intan mas... tolong Intan mas...

Sosok Ningsih tiba tiba sudah ada dihadapannya dengan posisi merangkak. Kepala Ningsih yang miring tiba tiba menjadi tegak dengan mata melotot. 

Tangan Ningsih bergerak merabah perut Intan, Ningsih tersenyum dan langsung memasukkan tangannya menembus ke perut Intan dan menarik keluar janin yang ada diperutnya.. Intan mengerang dengan mata melotot


39. EXT. HALAMAN RUMAH JURAGAN SATRO — MALAM

Baskoro mencoba lagi menyalakan mesin mobilnya dan berhasil. Dia menghidupkan lampu mobil dan membiarkan mesin mobil tetap menyala. 

Dia segera turun dan menutup kap mesin mobil kemudian melihat kearah pintu rumah. Dia menunggu intan dengan cemas, dia mengarahkan senter kearah sekeliling halaman untuk memastikan keadaan sekitar. 

Hingga akhirnya dia memutuskan berlari kembali ke rumah menjemput istrinya.


40. INT. RUANG TAMU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Baskoro memasuki ruang tamu dengan terengah-engah sambil memanggil istrinya.

BASKORO

Ma.. Mama... cepat ma, mobilnya sudah menyala...

Dari arah ruang keluarga terdengar suara lemah intan minta tolong. 

INTAN (O.S.)

Mas..., mas Bas.., tolong Intan mas...

Baskoro langsung berlari searah ruang keluarga.


41. INT. RUANG KELUARGA RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Baskoro terkejut melihat Intan dengan posisi duduk sambil merayap diatas karpet. Dia memegang perutnya yang penuh dengan darah. Baskoro langsung bersimpuh dan memeluk istrinya. Dia panik dan menangis. 

KAMERA BERPUTAR MENGELILINGI MEREKA BERDUA

BASKORO

(menangis)

Kamu kenapa ma?, Siapa yang melakukan ini!?

INTAN

(memeluk erat)

Mas Bas, jangan tinggalkan Intan mas... Intan takut...

BASKORO

(Ikut memeluk erat)

Tidak ma, mas nggak akan meninggalkanmu. mas akan menemanimu. 

Tiba-tiba sosok Intan yang dipeluk Baskoro berubah menjadi sosok Ningsih, terlihat mulut Ningsih mengucapkan sesuatu tetapi suara yang keluar suara Intan.

NINGSIH

(mulutnya bergerak sesuai suara intan)

INTAN (V.O.)

Mas janji menemaniku selamanya mas,.. Selamanya...

Ningsih tersenyum dan memeluk Baskoro semakin erat hingga Baskoro sulit bernafas. Baskoro belum menyadari bahwa yang dipeluknya bukanlah Intan.

BASKORO

(mulai kesulitan bernafas)

Mas janji... sudah ma, lepas pelukanmu. mas nggak bisa bernafas ma...

NINGSIH

(suara asli)

Kenapa mas, kamu kan sudah janji akan menemaniku selamanya...

Baskoro yang baru sadar bahwa yang memeluknya bukan Intan langsung mencoba melawan dan berusaha melepas pelukan Ningsih. 

BASKORO

Lepas.. lepaskan saya, kau siapa?

Ningsih tertekeh, dia memegang kepala baskoro dan langsung memelintir leher Baskoro hingga patah. 


42. INT. KAMAR TIDUR AYU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Juragan Sastro mulai batuk, Maya berdiri dan memijit bahu bapaknya. juragan Sastro mengambil nafas panjang dan menyenderkan punggungnya ke kursi.

JURAGAN SASTRO

Mas dan mbakmu sudah pergi?

MAYA

Sepertinya begitu pak, mungkin mereka sedang mencari bantuan, kita tunggu saja disini.

Juragan Sastro mengangguk dan batuk lagi.

MAYA (CONT’D)

Maya ambilkan minum ya pak? tunggu disini sebentar

JUMP CUT TO:


43. INT. SELASAR RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Maya berjalan keluar kamar, dia menoleh sebentar ke bapaknya dan kemudian melanjutkan langkahnya mengambil air minum. 

Maya berjalan perlahan menyusuri selasar rumah yang gelap. Tiba-tiba maya merasa ada bisikan suara ibunya yang lembut memanggil namanya.  

IBU SULASTRI (V.O.)

(berbisik lembut)

Maya... pergi dari sini nak.... Cepat pergi, Segera tinggalkan rumah ini.

Maya bingung dan menengadakan kepala mencari sumber suara itu.

MAYA

Ibu,.... 

Saat maya berputar kebingungan tiba-tiba muncul sosok ningsih tepat dihadapannya. Maya mundur beberapa langkah dan langsung berlari kembali menuju kamar Ayu, Maya ketakutan sambil berteriak memanggil nama bapaknya.

MAYA (CONT’D)

Bapaaak...

Saat mendekati kamar Ayu, tiba tiba pintu kamar tertutup. Maya menggedor gedor dan berusaha membuka pintu 

MAYA (CONT’D)

(menangis histeris)

Pak!... buka pintunya pak!...

JUMP CUT TO:


44. INT. KAMAR TIDUR AYU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Juragan sastro berdiri dan berusaha membuka pintu dari dalam, tapi tidak bisa dibuka. Maya terus berteriak meminta bapaknya membuka pintu.

MAYA (O.S.)

Buka pintunya pak... Maya takut...

JURAGAN SASTRO

Maya,.. Cepat lari, pergi dari rumah ini. Jangan kau pikirkan bapak, cepat pergi!.. 

MAYA (O.S.)

Tidak pak!.. Maya tidak mau meninggalkan bapak sendiri,.. Buka pintunya pak..

JURAGAN SASTRO

(Menempelkan badannya kepintu)

Maya... tolong dengarkan bapak nak, Kau harus segera pergi dari sini. Cita cinta dan harapanmu masih panjang nak, ingat.. Bapak akan selalu menyayangimu.

Suasana menjadi hening.

NINGSIH

Mas Sastro...

Juragan Sastro perlahan-lahan membalikkan badan kearah datangnya suara. Dia terkejut melihat sosok Ningsih yang berbaring diatas ranjang.

JURAGAN SASTRO

Tidak mungkin... kau sudah mati Ningsih, sudah mati..

NINGSIH

Aku datang meminta pertanggung jawabanmu mas.. aku datang untuk menjemputmu... kemarilah mas, bukankah sudah lama kau tidak memelukku..

Ningsih menggerakkan telunjuknya, Juragan Sastro seolah terhipnotis dan mendekati Ningsih lalu berbaring di samping ningsih. Dia pasrah dan memejamkan mata.

JURAGAN SASTRO

Maafkan aku ningsih, sebelum kau membunuhku, ijinkan aku berpamitan ke putriku, dan berjanjilah kau tidak akan mengganggu dan menyentuh putriku maya. 

Ningsih meraba dada lalu naik menuju leher juragan sastro, dia menempelkan hidung dan mulutnya di telinga juragan sastro

NINGSIH

Permintaanmu yang pertama aku kabulkan, tapi aku tidak akan melepaskannya begitu saja.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Maya yang terduduk menangis sambil mendekap lututnya langsung berdiri. 

Dia melihat bapaknya terbaring diranjang bersama Ningsing. Juragan sasto menatap langit-langit kamar sambil menitikkan airmata.

JURAGAN SASTRO

Jangan masuk nak, tolong dengarkan permintaan bapak yang terakhir... segera pergi dari sini!. Selamat tinggal sayang,.. bapak akan selalu merindukanmu... Akghhh..

Juragan sastro tercekik tangan Ningsih. Maya menjerit dan memanggil bapaknya.

MAYA

(menangis histeris)

Bapaaaak... tolong hentikan... jangan bunuh dia...

Ningsih menoleh kearah maya dengan tersenyum.

NINGSIH

Tunggu giliranmu nak..

JUMP CUT TO:


45. INT. SELASAR RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Maya tak punya pilihan, dia berlari kecil menyusuri selasar rumah sambil menangis histeris.

JUMP CUT TO:


46. INT. LORONG RUANGAN DEPAN KAMAR INTAN — MALAM

Maya melihat pintu kamar terbuka dan menyaksikan intan tergeletak dengan perut bersimbah darah. Dia semakin histeris dan terus berlari.

JUMP CUT TO:


47. INT. RUANG KELUARGA RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Sekali lagi maya dikejutkan dengan tubuh Baskoro yang tergeletak dengan kepala yang tertekuk. Maya tak sanggup melihat lagi, dia terus berlari keluar rumah.

JUMP CUT TO:


48. EXT. HALAMAN RUMAH JURAGAN SATRO — MALAM

Maya keluar dari pintu sambil sempoyongan dan terjatuh.. Dia berusaha berdiri lagi dan terus berlari sempoyongan. Maya melihat mobil Baskoro yang lampu dan mesinnya menyala. Dia pun langsung menuju mobil dan menaikinya.

JUMP CUT TO:


49. INT. MOBIL BASKORO — MALAM

Dalam keadaan shok dan gemetar Maya langsung menginjak pedal gas, dia melihat sekilas, Ningsih sudah berdiri didepan pintu ruang tamu. Maya terus menginjak gas mobilnya meninggalkan pekarangan rumah menuju jalan raya. Tangannya masih gemetaran dan masih ketakutan. Dia sering melihat kaca spion tengah untuk memastikah bahwa Ningsih tidak ada dalam mobil. Hingga tiba-tiba cahaya putih datang dari arah depan dan menyilaukan matanya. 

CUT TO:


50. INT. RUANG MAKAN RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Slow motion gelas minum jatuh dan pecah di lantai

CUT TO:

Ibu tertelungkup mati di atas piring makan dengan mata melotot 

CUT TO:

Intan posisi roboh separuh badan dengan tertelungkup diatas meja makan hingga beberapa makanan tumpah menutup tubuhnya.

CUT TO:

Juragan Sastro kejang dengan kepala tengadah keatas disandaran kursi dengan mulut berbusa

CUT TO:

Kursi terguling dilantai dan Baskoro tergeletak juga di lantai kesulitan bernafas sambil memegang tenggorokannya dengan mulut berbusa.


DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar