Dunia Maya
7. tamu dan foto misterius

34. INT. RUANG TAMU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Suara gedoran terdengar lebih keras lagi, dan handel pintu terus digerakkan seseorang dari luar. Baskoro memberi isyarat lagi pada mereka bertiga agar berhenti dan tidak mengikuti dia. 

Kemudian Baskoro mendekati sisi jendela yang jauh dari pintu. Dia menyibakkan tirainya sedikit untuk melihat siapa yang ada di depan pintu.

Terlihat diluar masih hujan dan gelap. Baskoro tidak bisa melihat jelas wajah sosok yang mengenakan jas ponco hitam yang sedang berdiri di depan pintu. Tapi ketika orang tersebut berjalan hendak menuju pintu samping, ternyata jalannya orang tersebut terseok. 

Baskoro menutup kembali tirainya dan kembali menghampiri bapak,adik dan istrinya.

BASKORO

(berbicara pelan)

Pak Dasim..

JURAGAN SASTRO

(bicara keras)

Dasim?

BASKORO

(bicara pelan)

Ssstt.. Jangan keras-keras pak.

JURAGAN SASTRO

(bicara pelan)

Mau apa dia kesini?.. biar bapak temui dan bicara.

MAYA

Tunggu pak, bagaimana kalau ternyata dia juga terlibat dengan Ayu?

Tiba-tiba terdengar gedoran dari pintu samping dan juga pintu depan bersamaan. suara gedoran semakin keras, daun pintu nampak didorong paksa hingga bergetar. Mereka berempat diam saling merapat tak berani bergerak. Tak lama kemudian suasana hening. 

INTAN

(ketakutan)

Mas... bagaimana ini?, sepertinya ada beberapa orang diluar. Intan takut.

BASKORO

Tenang ma, tak akan kubiarkan mereka menyakitimu.

Juragan Sastro mencoba mendengarkan sesuatu, kemudian berjalan menuju pintu depan

MAYA

Pak, mau kemana?

JURAGAN SASTRO

Sepertinya mereka sudah pergi.

Juragan Sastro perlahan mengintip dari balik tirai. Samar-samar di kegelapan dia melihat siluet dasim dan empat pemuda yang salah satunya perempuan, mereka tampak berbincang sebentar dan kemudian pergi . 

juragan Sastro menutup lagi tirainya, dia berjalan menuju sofa panjang dan duduk dengan lemas.  

JURAGAN SASTRO (CONT’D)

Mereka sudah pergi..

Maya dan Intan langsung duduk disamping juragan Sastro, sementara Baskoro memeriksa lagi melalui jendela dan memastikan bahwa mereka benar-benar sudah pergi. 

Baskoro kemudian meletakkan pisau yang selama ini dia pegang diatas meja, dan kemudian duduk di anak sofa. 

BASKORO

Bapak melihat berapa jumlah mereka?

JURAGAN SASTRO

Ada lima orang termasuk Dasim

BASKORO

Bapak mengenali mereka semua?

JURAGAN SASTRO

Tidak, Bapak tidak terlalu jelas melihat wajah mereka, tapi bapak tahu satu dari mereka adalah perempuan, dan itu pasti si Ayu.

MAYA

Benar kan apa yang Maya duga mas?.. Mas Bas masih ingatkan apa yang Maya katakan tadi sore diteras? orang itu aneh.

JURAGAN SASTRO

Tapi kalau niat membunuh ibumu, mereka bisa saja melakukannya sejak dulu.

MAYA

(melihat perhiasan intan)

Ya, siapa tahu mereka berniat merampok dan menunggu waktu yang tepat dimana ibu dan kak Intan memakai perhiasan terbaiknya.

INTAN

(memegangi kalungnya)

Lalu sekarang bagaimana?

Mereka diam dan saling pandang

BASKORO

Kita periksa kamar Ayu, siapa tahu disana kita bisa menemukan petunjuk tentang siapa mereka dan apa tujuannya.

MAYA

Maya setuju, walaupun Maya nggak yakin apakah masih ada petunjuk yang tertinggal, sebab tadi Maya lihat kamarnya sudah berantakan.

JURAGAN SASTRO

(bangkit dari sofa)

Ya... tidak ada salahnya kita coba.

35. INT. KAMAR TIDUR AYU RUMAH JURAGAN SASTRO — MALAM

Cahaya senter yang dibawa Baskoro dan lampu minyak yang di bawa Maya mulai menerangi kamar Ayu yang tampak berantakan.

kamar berukuran kecil dengan satu ranjang tidur dengan sprei yang lepas dan bantal yang tak tertata, dipojok ruangan terdapat sebuah lemari kecil untuk menyimpan baju yang terbuka pintunya dan hampir kosong isinya, hanya beberapa baju dan kain yang tersisa dan berhamburan didalam lemari. Sementara dipojok lainnya terdapat kursi dan meja kayu sederhana yang atasnya penuh dengan kertas, botol botol bekas kosmetik.  

Maya meletakkan lampu minyak diatas meja, Juragan sastro mendekati meja dan duduk diatas kursi. Sementara maya memeriksa ranjang tidur ayu. Dia membalikkan kasur dan tidak menemukan apapun selain beberapa lembaran koran dan sobekan majalah. 

baskoro memeriksa lemari dengan bantuan senter tapi dia juga tidak menemukan petunjuk apapun. maya kemudian duduk di atas ranjang ayu, disusul kemudian intan yang sedari tadi berdiri didekat pintu juga ikut duduk. 

Maya melihat sekeliling, kemudian menyuruh kakaknya untuk memeriksa di atas lemari. 

MAYA

Mas bas, coba mas periksa diatas lemari

Baskoro langsung menjulurkan tangannya keatas lemari. Dia meraba-raba dan menemukan buku catatan kecil. 

Diambilnya buku catatan itu dan dibuka, disela sela buku terselip dua lembar foto tua ukuran postcart, foto pertama berwarna sephia dengan gambar ningsih memakai baju pengantin putih, sedangkan foto yang kedua, foto berwarna yang sedikit pudar dengan gambar ningsih berlatar belakang teras samping rumah juragan sastro. 

baskoro memeriksa tulisan dengan bantuan senter yang dia pegang.

BASKORO

(membolak balik buku catatan)

Sepertinya ini bukan buku harian, isinya hanya berisi catatan resep makanan.

Baskoro mengambil foto yang terselip dibuku itu, dia melihat sebentar dan terdiam. Dia memandang wajah bapaknya, dan memberikan foto ningsi yang memakai gaun pengantin putih kepada jurgan sastro.

BASKORO (CONT’D)

(menyerahkan satu foto)

Bapak mengenal wanita difoto ini?

Juragan sastro menerima foto yang diberikan baskoro, dia mendekatkan foto tersebut di samping lampu minyak. 

Setelah jelas terlihat nampak mata juragan sastro bergerak gerak dan raut mukanya berubah. Dia sedikit gugup, tapi disembunyikan.

JURAGAN SASTRO

(sedikit gugup)

Eh... enggak, nggak bapak nggak mengenalnya sama sekali.

Maya penasaran dan meminta foto yang dipegang bapaknya. Dan ketika maya melihat..

MAYA

(mengingat-ingat)

Sebentar, sepertinya maya pernah melihatnya, tapi dimana?... 

Maya mencoba mengingat-ingat. Dan tiba tiba dia berdiri.

MAYA (CONT’D)

(bersemangat)

Maya ingat!, dia yang maya lihat dihutan ketika mobil mas bas mogok, dan maya juga melihat dari jendela kamar maya. Dia ada diteras rumah berdiri memandangi maya, benar mas, maya ingat.. Pasti dia ...

JURAGAN SASTRO

(berteriak)

Nggak mungkin, dia sudah mati!

Semuanya terdiam mendengar ucapan juragan sastro yang spontan. juragan sastro yang baru menyadari ucapanya terdiam dan tidak berani menatap wajah anak-anaknya. 

baskoro menyerahkan foto ningsi yang berpose didepan teras samping rumah kepada maya.

BASKORO

(meyerahkan foto ke maya)

Bapak sebenarnya mengenal wanita yang ada difoto itu, tapi sepertinya bapak menyimpan rahasia yang tidak ingin kita semua mengetahui.

Maya melihat foto tersebut, di terdiam dan kembali duduk di samping intan, intan melihat sebentar foto yang dipegang maya.

MAYA

Siapa sebenarnya dia pak? Kenapa ada foto dia berpose di teras rumah kita? Lalu apa hubunganya dengan ayu?

Juragan sastro tertunduk. tak lama kemudian dia mengambil tarikan nafas panjang dan menghembuskan secara cepat.

JURAGAN SASTRO

Dua puluh tahun yang lalu saat ibumu baru melahirkanmu, bapak kedatangan seorang wanita, namanya Ningsih, dialah orang yang ada difoto itu. suaminya bekerja sebagai TKI ilegal dinegeri orang, tapi tertangkap dan dipenjara disana, sehingga dia tidak lagi menerima kiriman uang dari suaminya, oleh karena itu dia menawarkan diri untuk bekerja sebagai pembantu. sebenarnya ibumu tidak setuju, karena dia merasa masih bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sendiri. Tapi karena merasa kasihan pada ningsih, akhirnya ibumu menerima. seiring dengan berjalannya waktu, entah kenapa ibumu mulai malas diajak berhubungan layaknya suami istri. 

Juragan sastro menundukkan kepala, dan mulai menangis.

JURAGAN SASTRO (CONT’D)

(menangis)

Dari situlah semua kekacauan ini terjadi. bapak yang tidak bisa menahan nafsu, akhirnya melampiaskannya pada ningsih... maafkan bapak nak, bapak khilaf...

Juragan sastro menumpahkan tangisannya. maya memegang lutut bapaknya untuk menenangkan, sementara baskoro menatap tajam ke arah bapaknya.

JURAGAN SASTRO (CONT’D)

Setelah ibumu tahu ningsih hamil, ibumu mengusir dia dari rumah ini. Sejak saat itu bapak tidak lagi mendengar kabar darinya, hingga beberapa bulan kemudian bapak menerima telepon misterius dari seorang laki-laki yang mengaku suami ningsih dan mengabarkan bahwa istrinya mati gantung diri akibat ulah perbuatan bapak, Dia mengancam akan membalas dendam atas kematian istrinya. ketika bapak tanya tentang bayinya, dia bilang akan membesarkan bayi itu dan akan digunakan sebagai alat untuk membalas dendamnya. Awalnya bapak ingin melaporkan ancaman itu, tapi bapak tidak mau aib bapak juga terbongkar. Akhirnya bapak tidak menghiraukan dan melupakannya, dan ternyata hari ini ancaman itu benar-benar terjadi.

Baskoro yang sejak tadi sudah mulai marah akhirnya meluapkan kemarahannya.

BASKORO

Jadi ayu adalah anak hasil hubungan bapak dengan ningsih?!

Juragan sastro mengangguk sambil menundukkan kepala.

BASKORO (CONT’D)

Sekarang sudah menjadi jelas, bahwa semua kekacauan ini karena kesalahan bapak!.. ibu mati dibunuh Ayu dengan cara seperti itu juga kesalahan bapak!, dan kami yang tidak ada sangkut pautnya dengan ini semua juga merasa terancam karena bapak!...

MAYA

Mas, Cukup!

Baskoro diam dan mengatur nafas.

BASKORO

Ma, ayo kita pergi dari rumah ini. Kita tidak perlu jadi tumbal akibat kesalahan orang tua ini!

Intan yang merasa serba salah akhirnya menuruti perintah suaminya. baskoro menggandeng intan keluar dari kamar ayu.

MAYA

Mas bas, tunggu mas, kalian mau kemana? kalian tidak bisa meninggalkan bapak sendirian disini..

Baskoro tidak menjawab dan terus pergi. 

JURAGAN SASTRO

May, kalau kau ingin pergi pergilah.. bapak tidak akan menyalahkanmu.

MAYA

Tidak pak, maya tidak akan meninggalkan bapak.
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar