DROP OUT
10. Bagian #10 - SELESAI
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

114. EXT. BERANDA RUMAH JON – PAGI

 

FADE IN

 

Jon duduk sendirian di beranda rumahnya. Ia melamun, tatapan matanya kosong ke arah jalan depan rumah.

Pemuda Kampung (yang tercebur got pada scene 3) lewat dan berhenti di depan rumah Jon. Terlihat penampilannya rapi, bersepatu dan mengenakan jas almamater. Ia meledek Jon.

 

PEMUDA KAMPUNG

Gak ke kampus, bang seniman? Ayo kita kuliah

 

Jon diam saja tidak menanggapi. Pemuda kampung berlalu dari hadapan Jon. Kemudian Slamet Gendheng lewat. Sambil berjalan terlihat ia berbicara sendiri, tangannya bergerak seperti seorang motivator.

 

SLAMET GENDHENG

Anggap saja kegagalan adalah kesuksesan yang.... batal terwujud. Ingat! Kegagalan terjadi bukan semata karena takdir tapi juga karena kelalaian pelakunya. Menyesal-lah menyesal-lah!!

 

Slamet Gendheng berlalu dari hadapan Jon. Jon masih duduk di kursi beranda. Narti berada di sampingnya. Terlihat Narti tersenyum ke arah Jon. (Zoom in) Tangan Narti menepuk-nepuk bahu Jon.

 

DISSOLVE TO


115. EXT. TAMAN DI TENGAH KOTA - SORE

(Zoom in) Tangan Pria Gelandangan menepuk-nepuk bahu Jon, sama seperti Narti. Jon duduk di bangku taman. Pria Gelandangan berdiri di samping Jon.

 

PRIA GELANDANGAN

Begitulah hidup, nak. Setiap cerita tidak selalu berakhir indah. Jangan terlalu lama larut dalam penyesalan. Suka dan duka tiada yang abadi. Keduanya datang silih berganti dan akan berlalu jika telah sampai pada waktunya.

 

Pria Gelandangan tersenyum. Jon membalas senyumnya. Pria Gelandangan terlihat pergi meninggalkan Jon.

 

FADE OUT


116. INT. RUANG TAMU RUMAH JON – PAGI

 

FADE IN

 

(O.S) Suara mesin jahit. Tampak dari belakang Narti sedang menjahit. Jon terihat berdiri di dekat Narti, memperhatikan ibunya yang sedang menjahit baju.

 

BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS

A, B, C, D, E, F : (O.V) JON

 

JON

Ibuk adalah tempat pulang, usai kalah telak menghadapi kenyataan hidup di luar rumah. Belum ada kebanggan yang bisa kuberikan untuk ibuk sampai di usiaku yang sekarang.
Mungkin aku harus kembali belajar merangkak, seperti dulu ketika masih kecil, sebelum mampu berdiri dan mewujudkan mimpi untuk bisa berlari menggunakan kaki sendiri.
Kegagalan bukanlah kutukan. Larut dalam penyesalan menjadi racun paling mematikan. Menghambat langkah kaki untuk melangkah menapaki sisa usia yang masih diberikan oleh Tuhan.
Ternyata untuk menemukan bahagia yang sederhana itu tidak sesederhana yang dikatakan orang-orang di media sosial. Hal-hal kecil yang ada di sekitar dan telah kita miliki terkadang luput kita sadari.
Terima kasih ibuk. Panjang umur dan sehat selalu. Perempuan yang melahirkan, menumbuhkan dan selalu ada untuk merawat segala luka-lukaku.

 

A. Ruang Tamu. PAGI - Jon belajar menjahit baju. Narti terlihat sedang mengarahkan atau mengajari Jon.

B. Beranda Rumah. PAGI – Jon keluar dari pintu rumah membawa baju yang tadi di jahit. Narti duduk di beranda. Jon memberikan baju tersebut kepada Narti. Narti terlihat sedang memeriksa baju, ia lalu tersenyum dan mengacungkan jempol kepada Jon.

C. Jalan Raya. SIANG – Jon dan berboncengan sepeda motor melintas di jalan raya.

D. Tempat Pemakaman Umum. SIANG – Narti dan Jon ziarah ke makam bapak Jon. Tampak Narti dan Jon berdoa lalu menaburkan bunga.

E. Beranda Rumah. SORE – Narti dan Jon duduk di beranda rumah. mereka terlihat sedang berbincang-bincang dan tertawa bersama.

F. Ruang Tamu. MALAM – Jon duduk di lantai. Sedang menghadap layar laptop dan mengetik. Narti tertidur di kursi tamu dan Bagong duduk di pangkuannya. Jon tersenyum memandangi wajah ibunya yang sedang tertidur. Jon kemudian lanjut mengetik lagi.

END MONTAGE

 

117. EXT. BERANDA RUMAH JON – PAGI

Terlihat papan nama “DROP OUT TAILOR”. Dari belakang terlihat Jon sedang mengamati papan tersebut sambil tersenyum. Wajah Jon terlihat bahagia.

 

FADE OUT

 


 

118. EXT. AULA TEMPAT LATIHAN TEATER - MALAM

 

FADE IN

 

Sebuah whiteboard bertuliskan, “KELOMPOK KERJA TEATER DROP OUT” terpasang di dinding bagian luar aula. Terdengar suara Dinda dari dalam aula.

 

DINDA (O.S)

Sudah tiba saatnya kita berpisah, kakanda.

 

Di dalam aula. Terlihat Jon dan Dinda berakting di area panggung..

 

DINDA

Aku harus kembali ke kahyangan. Jaga dirimu baik-baik, selamat tinggal!!

 

JON

Dindaaaaaa, jangan pergi!!!!!!!


Terlihat Riko dan Nadia duduk serius memperhatikan.

 

RIKO

CUT! Cukup

 

BLACK OUT


SELESAI

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar