DROP OUT
4. Bagian #4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

34. INT. TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG

Sebagaimana umumnya tempat usaha fotokopi dan percetakan di sekitar lingkungan kampus. terdapat etalase berisi alat-alat tulis dsb. Terlihat seorang karyawan sedang mengoperasikan mesin fotokopi. Seorang lagi menata kertas-kertas yang baru saja dicetak. Anton dan Rizal duduk di kursi plastik. Menunggu lembar skripsi mereka selesai dicetak.

 

RIZAL

Tinggal selangkah lagi

 

ANTON

Iya, akhirnya selesai juga

 

CUT TO:

 

35. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG

Dinda dan Salsa duduk di perpustakaan, keduanya tampak sedang menatap layar laptop. Salsa berhenti mengetik. Menengok Dinda yang tampak serius di depan laptopnya.

 

SALSA

Lancar banget sekarang

 

DINDA

Iyalah 

 

SALSA

Udah gak ngeluh buntu ide lagi, nih?

 

DINDA

Gak lah, objek penelitiannya udah ganti

 

SALSA

Wuih... keren, cepet banget

 

CUT TO:


36. EXT. DEPAN TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG


RIZAL

Tujuh tahun


ANTON

Iya, kita udah masuk zona merah

 

Anton dan Rizal tertawa. Kemudian Rizal terdiam. Dia ingat kepikiran Jon.

 

RIZAL

Ngomong-ngomong Jon kemana ini? gak ada kabar. Sejak pentas udah gak nongol di kampus lagi.

 

ANTON

Mungkin dia sibuk di taman belajar

 

CUT TO:

 

37. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG

 

DINDA

Iya, nanti sore aku kesana lagi

 

SALSA

Ciye... pantesan sekarang semangat.

 

DINDA

Coba dari dulu punya pendamping skripsi


SALSA

Pembimbing kali


DINDA

Apaan, pembimbing gak bisa bikin semangat, bisanya ngomel-ngomel aja


SALSA

iya-iya, yang lagi jatuh cinta sama mas pendamping skripsi


Dinda tidak menanggapi, hanya tersenyum dan masih sibuk mengetik.

 

FADE OUT


38. INT. RUANG TAMU RUMAH JON – PAGI

Terlihat Jon sedang duduk dan menghadap layar laptop yang berada di atas meja kecil. Narti sedang menjahit. Terdengar suara mesin jahitnya. Tetangga Jon, BU TITIK (55) duduk di kursi tamu.

 

BU TITIK

Anak saya kuliahnya lancar, mbak. Sebentar lagi wisuda. Ini sedang sibuk-sibuknya mengerjakan tesis.

 

Narti berhenti menjahit. Melihat ke arah bu Titik. Basa-basi menanggapi pembicaraan. Wajah Jon tampak tidak senang.

 

NARTI

Anak bu Titik rajin dan pinter, ya. malah sudah hampir selesai S2-nya. Jon S1 saja belum selesai, itu masih mengerjakan, bu.

 

BU TITIK

Tumben ada di rumah Jon. Gak kuliah?

 

Narti melanjutkan menjahit. Jon menjawab tanpa memandang muka. Ia masih sibuk di depan layar laptopnya.

 

JON

Gak


BU TITIK

Sampai bab berapa skripsi kamu?

 

Jon tidak menjawab. Narti berhenti menjahit. Terlihat mengecek baju yang baru saja dijahit. Beranjak dari tempat duduk sembari menanggapi bu Titik.

 

NARTI

Baru revisi proposal bu. Iya, kan Jon?

 

Terlihat layar laptop Jon. Terketik sebuah judul “PROPOSAL CINTA... (di bawahnya) kepada: D ... kutulis proposal cinta, teruntuk adinda...

Jon seperti kaget dan menjawab dengan gugup.

 

JON

i...iya buk

 

Narti menyerahkan baju kepada bu Titik.

 

NARTI

Ini bu, sudah jadi


Bu Titik menerima baju yang diserahkan kepadanya.

 

FADE OUT

 

39. INT. TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG

Sebagaimana umumnya tempat usaha fotokopi dan percetakan di sekitar lingkungan kampus. Terlihat seorang karyawan sedang mengoperasikan mesin fotokopi. Seorang lagi menata kertas-kertas yang baru saja dicetak. Anton dan Rizal duduk di kursi menunggu lembar skripsi mereka selesai dicetak.

 

RIZAL

Tinggal selangkah lagi

 

ANTON

Iya, akhirnya selesai juga

 

CUT TO:

 

40. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG

Dinda dan Salsa duduk di perpustakaan, keduanya tampak sedang menatap layar laptop. Salsa berhenti mengetik. Menengok Dinda yang tampak serius di depan laptopnya.

 

SALSA

Lancar banget sekarang

 

DINDA

Iya-lah 

 

SALSA

Udah gak ngeluh buntu ide lagi, nih?

 

DINDA

Gak lah, objek penelitiannya udah ganti

 

SALSA

Wuih... cepet banget

 

CUT TO:


41. EXT. DEPAN TEMPAT FOTOKOPIAN – SIANG

Anton dan Rizal terlihat membawa tumpukan kertas. Mereka berdiri di depan fotokopian.


RIZAL

Tujuh tahun


ANTON

Iya, kita udah masuk zona merah.

 

Anton dan Rizal tertawa. Kemudian Rizal terdiam. Rizal tiba-tiba teringat Jon.

 

RIZAL

Bentar, ngomong-ngomong Jon kemana ini? gak ada kabar. Sejak pentas udah gak nongol di kampus lagi.

 

ANTON

Mungkin dia sibuk di taman belajar

 

CUT TO:

 

42. INT. RUANG PERPUSTAKAAN JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA - SIANG

 

DINDA

Iya, nanti sore aku kesana lagi

 

SALSA

Ciye... terjun langsung ke lapangan

 

Dinda tidak menanggapi, hanya tersenyum dan masih sibuk mengetik.

 

FADE OUT


43. TAMAN BELAJAR – SORE

Terlihat Jon bersama Dinda melewati jalan menuju lokasi Taman Belajar. Sepeda motor Jon berhenti di depan lokasi, terlihat Dinda membawa tumpukan buku yang diikat dengan tali.

Anak-anak berlari keluar menyambut kedatangan Jon dan Dinda. ANGGA (10) bertanya kepada Dinda.

 

ANGGA

Banyak banget, mbak. Buku apa itu?

 

DINDA

Buku bacaan cerita anak, buat kalian semua di sini

 

Dinda terlihat menunjukkan buku-buku yang dia bawa. Jon bertanya kepada mereka. Anak-anak senang dibawakan buku baru.

 

JON

Seneng gak?

 

INSERT: DUA ORANG LAKI-LAKI PARUH BAYA, PAK LURAH (50) DAN PAK BOS (50) BERDIRI AGAK JAUH DARI TAMAN BELAJAR. MEREKA MENGAMATI JON, DINDA DAN ANAK-ANAK DI TAMAN BELAJAR. MEREKA BERDUA TERSENYUM TANPA BERKATA-KATA.

 

Semua tampak senang. Hanya JALU (8) yang terlihat murung. Jon tersenyum memandang semua anak. Tatapan Jon berhenti pada Jalu. Jon lalu bertanya.

 

ANAK-ANAK

Seneng!


Dinda menyerahkan buku. Riko yang menerimanya. Kemudian Jon meminta anak-anak mebawanya ke dalam. Jon memanggil Jalu.

 

JON

Jalu, kamu ke sini dulu

 

Jalu berhenti. Jon mengambil bungkusan, berisi sepatu bekas berwarna hitam di dalam kantong plastik yang berada di sepeda motornya. Jon lalu memberikannya kepada Jalu.

 

JON (CONT’D)

Ini buat kamu

 

Jalu membuka bungkusan tersebut. Jalu senang mendapat sepatu.

 

JALU

Wah, sepatu. Terima kasih, mas Jon

 

JON

Besok kalau ke sekolah kamu pakai, ya

 

JALU

Iya mas Jon.

 

Jalu lalu memasukkan sepatu ke dalam kantong plastik lagi. lalu ia kembali berkumpul bersama teman-temannya. Jon masih berada di luar, ia tersenyum melihat Dinda bersama anak-anak. Dinda berdiri di depan anak-anak, anak-anak duduk di lantai. Terlihat Dinda sedang membacakan sebuah buku cerita.

Pak Lurah dan Pak Bos masih berada di tempatnya mengamati kegiatan di Taman Belajar. Keduanya saling pandang lalu pak Bos menganggukkan kepala. Kemudian keduanya berjalan meninggalkan tempat tersebut.


FADE OUT


44. DEPAN AULA TEMPAT TEATER – MALAM

Riko dan Nadia duduk di emperan aula. Mereka sedang menunggu teman-teman yang lain untuk latihan. Tetapi tidak ada yang datang. Hanya mereka berdua. Keduanya diam tatapan mata kosong memandang ke depan. Sunyi, hanya suara jangkrik yang terdengar.


FADE OUT


45. DEPAN RUMAH KOS SALSA – MALAM

Dinda turun dari sepeda motor. Jon terlihat membuka tas mengambil bingkisan. Dinda terlihat menunggu Jon.


JON

Sebentar, Din

 

Dinda terlihat penasaran. Kepalanya mendongak, seperti mencari tahu apa yang sedang Jon cari di dalam tasnya.

Jon memberikan kado sebesar buku A5 yang dibungkus dengan kertas koran kepada Dinda. Kado tersebut berisi jilbab pashmina berwarna hijau tosca, kain rajutan bermotif bunga dengan warna yang tidak terlalu mencolok dan selembar kertas berisi puisi.

 

JON

Ini buat kamu

 

DINDA

Apa ini, mas?

 

JON

Nanti buka aja

 

Dinda menerima kado yang diberikan Jon. Keduanya saling berpandangan dan tersenyum. Dinda mengucapkan terimakasih. Jon pamitan pulang.

 

DINDA

Wah, terimakasih, mas. Jadi penasaran

 

JON

Aku pulang dulu, ya

 

DINDA

Daa... mas Jon, hati-hati di jalan

 

FADE OUT


46. JALAN RAYA – MALAM

Jon pulang melintas di jalan raya kota. Terlihat ekspresi wajahnya tampak bahagia. Kemudian lalu lintas kota tampak dari atas.


CUT TO:


47. DEPAN AULA TEMPAT TEATER – MALAM

Riko dan Nadia masih duduk di tempat yang sama dengan posisi yang sama seperti tadi, bengong menatap kedepan denganpandangan kosong. Riko kemudian berbicara kepada Nadia.

 

RIKO

Sepertinya hanya kita berdua yang datang

 

NADIA

Iya, gak masalah, yang penting kita punya komitmen tinggi

 

RIKO

Setia pada kelompok teater

 

Riko dan Nadia kemudian berdiri. keduanya saling berhadapan. Kemudian Riko memegang tangan Nadia. Nadia terkejut.

 

NADIA

Kamu ngapain?

 

Riko diam saja. Dia menggandeng tangan Nadia dan berjalan meninggalkan aula. Nadia menurut dan ikut berjalan.

 

RIKO

Kata mas Jon biar romantis, membangun chemistry

 

NADIA

Oh, iya

 

Mereka berdua berjalan bersama, bergandengan tangan, tampak dari belakang berjalan menjauh.

 

FADE OUT


48. KAMAR KOS SALSA - MALAM

Salsa terlihat mengantuk. Berbaring di atas ranjang. Dinda duduk di bawah, di lantai yang beralaskan karpet. Pelan-pelan Dinda mengeluarkan kado pemberian Jon. Dinda terlihat menutupi kado tersebut dengan tas agar Salsa tidak melihatnya. Salsa bangun, tapi tidak beranjak dari tempat tidur, berkata kepada Dinda kalau ia mau tidur lebih awal karena besok sidang skripsi.


SALSA

Din, aku tidur duluan, ya? besok mau sidang, harus bangun pagi

 

DINDA

Iya, iya, gak apa-apa

 

Salsa tidur. Dinda dengan hati-hati mengambil kado pemberian Jon. Membukanya pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara. Ekpsresi wajah Dinda tampak penasaran.

 

DINDA

Apa ya ini isinya?

 

Dinda tersenyum bahagia. Melihat selembar jilbab pashmina berwarna hijau tosca. Ia mendapati sebuah amplop. Dinda membukanya. Lalu membaca tulisan yang ada pada selembar kertas tersebut. Dinda senyum-senyum sendiri.

INSERT: SEMBARI SURAT DIBACA FLASHBACK POTONGAN-POTONGAN ADEGAN; PERKENALAN JON DAN DINDA USAI PENTAS TEATER, KEBERSAMAAN MEREKA DI TAMAN BELAJAR, MAKAN DI WARUNG LESEHAN PINGGIR JALAN, DAN SAAT MEREKA BERBONCENGAN DI JALAN.

 

JON (V.O)

PROPOSAL CINTA
Kala cinta bersemi di hunian kumuh pinggiran kota. Kutulis proposal cinta, teruntuk adinda. Ya, cinta bisa jatuh di mana saja. Di panggung pertunjukkan, di bawah terang lampu jalanan, atau di tempat yang tak pernah kita duga sebelumnya. Dan jika mencintaimu adalah buang air besar, maka bukakanlah WC-mu untukku.

 

Dinda tertawa membaca kalimat terakhir surat Jon. Salsa terbangun karena Dinda tertawa. Menengok sebentar, melihat Dinda, lalu kembali tidur. Dinda terlihat sedang mengetik di ponsel sembari tersenyum.

 

CUT TO:


49. BERANDA RUMAH JON – MALAM

Jon tampak bahagia. Duduk di kursi beranda rumah. Melihat ponsel sambil senyum-senyum sendiri. Membaca chat WA dari Dinda. Ia lalu berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tampak dari luar lampu ruang tamu Jon mati.

 

50. KAMAR KOS SALSA – MALAM


FADE IN


Dinda memegang kain pemberian Jon. Mendekatkannya ke wajah, seperti memeluk dan mencium kain berwarna hijau tosca tersebut. Mata Dinda terpejam.

 

DINDA (V.O)

Terimakasih, mas Jon. Karena mengenal kamu, belakangan ini hidupku menjadi lebih berwarna.

 

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar