DROP OUT
8. Bagian #8
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

94. INT. RUANG DOSEN – PAGI


FADE IN

 

Tampak pintu tertutup bertuliskan “Ruang Dosen”. Jon keluar dari pintu tersebut. Dosen 3 juga ikut keluar. Di depan ruangan mereka bercakap-cakap.

 

DOSEN 3

Bapak akan coba usul lagi ke Dekan Fakultas. Meski mungkin sulit, Jon. Sistem drop out sekarang bukan kampus yang menentukan, tetapi langsung dari kementerian pusat

 

JON

Terimakasih, pak. Secepatnya akan saya selesaikan

 

FADE OUT

 

95. EXT. AULA TEMPAT TEATER – SIANG

Aton dan Rizal duduk di emper aula. Mereka terlihat sedang serius.

 

ANTON

Ya, mau gimana lagi, masa iya batal pentas?

 

RIZAL

Tapi masa iya tanpa, Jon?

 

ANTON

Kasihan dua sejoli itu, mereka udah serius latihan. Tiket juga udah beredar.

 

RIZAL

Tinggal empat orang aja anggota teater kita yang aktif


ANTON

Coba nanti aku hubungi yang lain buat bantuin keproduksian. Urusan penyutradaran kamu yang pegang, ya?

 

RIZAL

Ok, siap!!

 

FADE OUT


96. EXT. RUANG TAMU RUMAH JON – SIANG

 

FADE IN

 

(O.S) Suara mesin jahit Narti. Jon dan Dinda duduk di kursi beranda. Jon sedang mengetik di laptop, Dinda terlihat sedang menulis pada sebuah buku tulis. Sesekali ia membacakan buku dan Jon mengetiknya.

Suara mesin jahit Narti berhenti. Terlihat Narti keluar meminta Jon dan Dinda untuk makan.

 

NARTI

Ayo, makan dulu. Jon, Dinda diajak masuk dulu
(beat)
Ayo, Dinda. Makan siang dulu

 

JON

Ya, buk

 

Narti kembali masuk ke dalam rumah. Jon dan Dinda kemudian beranjak dari tempat duduknya. Mereka berdua masuk ke rumah.


CUT TO:


97. INT. RUANGAN PAK LURAH – SIANG

Meja kantor pak Lurah, di atasnya terdapat tumpukan berkas-berkas dan alat tulis. Di dinding belakang meja pak Lurah terpagantung garuda pancasila, foto presiden dan wakil presiden. Di depan meja terdapat satu buah kursi.

Pak Lurah duduk di kursinya. Terlihat sedang membuka dan membaca sebuah berkas.

Terdengar pintu ruangan pak Lurah diketuk. Pak Lurah mempersilakan masuk dan meletakkan berkas yang baru saja ia baca.

 

PAK LURAH

Ya, silakan masuk

 

Pak bos datang menemui pak lurah. Pak Bos membuka pintu lalu masuk ke ruangan. Pak lurah mempersilakan pak bos duduk.

 

PAK LURAH

Oh, pak bos, mari silakan duduk

 

PAK BOS

Terima kasih, pak

 

CUT TO:

 

98. EXT. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH – SIANG

Tiga orang pemulung sedang mengorek sampah. PEMULUNG 1, perempuan (45), PEMULUNG 2 dan PEMULUNG 3, keduanya laki-laki (30). Masing-masing membawa karung besar untuk menampung barang rosokan yang ditemukan.

Mereka bertiga menghentikan aktivitasnya dan berbincang-bincang. Berjalan menjauh dari tumpukan sampah mencari tempat yang teduh di bawah bangunan semi permanen yang bentuknya seperti gubuk kumuh. Terbuka tetapi memiliki atap untuk berteduh. Terdapat bangku kayu panjang untuk duduk.

 

PEMULUNG 1

Kalian sudah dengar kabar belum?

 

PEMULUNG 2

Kabar apa, bu?

 

PEMULUNG 1

Pembongkaran taman belajar

 

PEMULUNG 3

Wah, si Jon sudah tahu belum, ya?

 

PEMULUNG 2

Sepertinya belum tahu, beberapa hari ini dia tidak kelihatan di Taman Belajar.

 

CUT TO:

 

99. EXT. RUANG TAMU RUMAH JON – SIANG

Jon dan Dinda terlihat kembali duduk di beranda rumah. mereka berdua masih melanjutkan aktivitas yang tadi sempat terjeda untuk makan siang.

 

100. INT. RUANGAN PAK LURAH – SIANG

Pak bos dan pak lurah masih duduk. Mereka sedang membicarakan pembongkaran taman belajar.

 

PAK LURAH

Sudah saya sosialisasikan kepada ketua RT dan RW, pak

 

PAK BOS

Bagaimana jika nanti ada perlawanan dari warga?

 

PAK LURAH

Gampang, pak. Itu nanti urusan saya.

 

CUT TO:

 

101. EXT. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH – SIANG


PEMULUNG 1

Kata pak RT, bukan hanya taman belajar. Tetapi tempat tinggal kita juga akan digusur

 

PEMULUNG 2

Termasuk pak RT?

 

PEMULUNG 3

Pastinya lah. Semua yang tinggal di area pembuangan sampah ini akan kena gusur.

 

Raut wajah Pemulung 1 terlihat sangat sedih. Ia kemudian berdoa. Pemulung 2 dan Pemulung 3, keduanya masih membicarakan penggusuran.

 

PEMULUNG 1

Ya, Allah, beri kami pertolongan. Sisakan tempat untuk kami tinggal di bumi-Mu yang maha luas ini.

 

PEMULUNG 2
Kalau digusur, kita mau tinggal di mana?

 

PEMULUNG 3

Nasib orang miskin. Sudah hidup campur sampah di pinggiran kota, masih juga diminta minggir.

 

FADE OUT


102. INT. RUANG DOSEN – PAGI

Dosen 3 duduk di tempatnya. Jon berada di hadapan Dosen 3. Terlihat Dosen 3 mengembalikan setumpuk kertas skripsi milik. Jon. Kertas tersebut di letakkan di atas meja. Mata Dosen 3 berkaca-kaca. Ia berbicara dengan terbata-bata.

 

DOSEN 3

Maaf, Jon. Bapak sudah berusaha, tapi...

 

Dosen 3 tidak melanjutkan ucapannya. Ia hanya menggelengkan kepala sebagai isyarat bahwa Jon telah di-drop out. Wajah Jon terlihat sangat sedih, matanya berkaca-kaca tetapi ia mencoba menahan air mata. Dosen 3 terlihat mengusap air mata. Jon menghela nafas panjang, lalu berbicara, menyerahkan kertas-kertas tersebut kepada Dosen 3.

 

JON

Ya, sudah, pak. Terima kasih, selama ini sudah banyak membantu saya, hasil kerja saya ini tolong bapak terima dan simpan sebagai kenang-kenangan

 

103. BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS

A. Ruang Dosen - Jon bersalaman dengan Dosen 3, lalu beranjak dari tempat duduk dan keluar ruangan.

B. Lorong Gedung Perkuliahan - Jon berjalan dengan tatapan mata kosong dan langkah kaki yang berat.

C. Depan Aula Tempat Latihan Teater - Jon duduk sendirian, melamun, wajahnya terlihat sangat sedih.

END MONTAGE

 

FADE OUT

 

104. EXT. TAMAN DI TENGAH KOTA – MENJELANG MAGHRIB

 

FADE IN

 

Jon dan Dinda duduk di bangku taman yang biasa mereka tempati. Suasana sepi, tidak banyak pengunjung seperti biasanya. Hanya PRIA GELANDANGAN yang ada di sana, ia tidur di salah satu bangku taman yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua duduk.

Jon dan Dinda terlihat sedang ngobrol serius. Duduk mereka terlihat berjarak. Tidak saling pandang. Dinda terlihat memandang ke depan. Sementara Jon, bola matanya terlihat memandang ke bawah. Diam beberapa saat. Dinda kemudian berbicara dengan nada datar dan penuh kekecewaan.

 

DINDA

Sudahlah, mas. Semua sudah terjadi. Berkali-kali aku ingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi, tapi kamu menunda-nunda terus.

 

Jon menoleh, memandang wajah Dinda, ingin bicara tapi tidak jadi. Lalu Jon menundukkan kepala. Posisi dan tatapan mata Dinda masih seperti tadi.

(O.S) Suara azan maghrib. Gelandangan yang tidur di bangku taman bangun. Ia pergi dan lewat di depan Jon dan Dinda. Jon dan Dinda masih diam.

 

FADE OUT

 

105. EXT. DEPAN RUMAH KOS SALSA – MALAM

 

FADE IN

 

Sepeda motor Jon berhenti di depan rumah kos Salsa. Dinda turun dari sepeda motor. Langsung membuka gerbang dan masuk. Jon belum beranjak, ia masih memandangi pintu rumah kos Salsa. Kemudian Jon pergi.


106. BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS

A. EXT. AULA TEMPAT TEATER – Jon duduk sendirian melamun di depan aula.

 

RIKO (O.S)

Adinda, bukankah kau sudah berjanji akan selalu berada di sisiku?

 

B. INT. AULA TEMPAT TEATER – Nadia dan Riko sedang berlatih teater, hanya berdua, mereka berdiri dan berpegangan tangan, terlihat seisi aula kosong.


NADIA

Sudah tiba saatnya kita berpisah, kakanda. Aku harus kembali ke kahyangan.

 

C. EXT. AULA TEMPAT TEATER – Jon berdiri menoleh ke arah pintu aula. Lalu berjalan pergi meninggalkan aula.

NADIA (O.S)

Jaga dirimu baik-baik, selamat tinggal!!


RIKO (O.S)

Adindaaaaaa, jangan pergi!!!!!!!

 

D. EXT. JALAN RAYA – Jon sedang mengendarai sepeda motor, raut wajahnya tampak semakin sedih.

END MONTAGE

 

107. EXT. GANG ATAU JALAN KAMPUNG - MALAM

Narti mencari kucing jantan piaraannya yang bernama BAGONG. Berjalan menyusuri jalan dan sesekali berhenti, menengok kanan kiri, memanggil Bagong. Wajahnya terlihat kebingungan.

 

NARTI

Gong... Bagong. Pergi kemana Bagong ini.

 

Sampai di perempatan gang, Narti berhenti. Narti bertemu bu Titik.

 

BU TITIK

Malem-malem gini nyari apa, mbak Narti?

 

NARTI

Bagong, kucing saya, bu.

 

BU TITIK

Owalah nyariin kucing. Biarin aja, mbak. Kucing jantan kalau udah dewasa, ya gitu itu. Waktunya kawin, suka keluyuran nyari betina. gak apa-apa, nanti juga pulang sendiri.

 

FADE OUT



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar