6 Months
1. Selena dan Kirana

1.EXT. STASIUN KERETA API (KEBERANGKATAN) - PAGI

Pohon rindang yang menaungi hampir seperempat gedung stasiun menyejukkan sekelompok orang mulai dari lalu lalangnya penumpang, ojek online, becak maupun minibus. Selena keluar dari mobil dan berlari memasuki pelataran stasiun, ia celingukan mencari seseorang.

Kirana duduk di kursi paling ujung sambil menelepon. Selena berhenti hendak mengambil ponsel namun matanya menangkap sesosok gadis yang ia yakini adalah Kirana.

SELENA

(berteriak)
KIRANA!!!

Kirana melambaikan tangan. Selena berjalan pelan sambil mengatur napas. Kirana ikut menghampirinya.

SELENA (CONT'D)

Sorry, Kir.

KIRANA

Buruan! Lama banget sih!

Kirana berkacak pinggang, diam sejenak dan menyerahkan satu tiket yang sudah dicetak.

KIRANA (CONT'D)

Nih!

Kirana mendorong bahu Selena, keduanya berjalan memasuki gerbong kereta.

2.INT. GERBONG KERETA API - SIANG

Selena melihat ke luar jendela sambil mendengarkan lagu di earphone.

KIRANA

Sel, lo nggak baca-baca materi lagi?

Kirana menyodorkan kertas berisi materi perlombaan, Selena menggeleng. Posisi Kirana dan Selena saling berhadapan dengan kakek dan perempuan muda. Selena menoleh ke samping lalu menghela nafas. Kirana malah menutup materi dan bergegas tidur.

SELENA

(mengernyit)
Yeee, dasar...

Selena kembali bermain ponsel lantas menatap perlahan pada kakek di hadapannya, ia mendengar suara aneh dan melepas earphone untuk memastikan. Kakek tersebut merintih kesakitan, memegang perut. Selena membetulkan posisi duduknya.

SELENA

Kakek kenapa? Kakek lapar ya? Sebentar.

Selena mengambil tas di sampingnya, ia mengeluarkan kotak makan dan air mineral. Tangannya terulur ke arah sang Kakek.

SELENA

Ini Kek, makan saja.

KAKEK RIDWAN

(menatap Selena)
Tidak usah, Nak. Sepuluh menit lagi Kakek sampai.

Kakek Ridwan menatap arloji miliknya. Beliau menolak pemberian dari Selena, tersenyum.

SELENA

Bawa saja, Kek. Saya bisa makan punya teman saya. (melirik Kirana)

Si Kakek ragu-ragu, Selena memberikan kotak makan tersebut ke tangan Kakek.

KAKEK RIDWAN

Terima kasih, Nak. (terharu)

Si kakek menghabiskan makanan tanpa sisa, beliau dan dua gadis tersebut berhenti di stasiun sama.

3.EXT. STASIUN KERETA API (TUJUAN) - MALAM

Selena dan Kirana di jemput oleh panitia pelaksana lomba. Keduanya menaiki mobil menuju hotel.

4.INT. MOBIL - JALAN RAYA - A MOMENTS LATER

Di bangku depan, terlihat dua panitia pelaksana lomba sedang melirik Selena dan Kirana dari kaca atas, keduanya tertidur pulas, panitia tersebut saling bertatapan, memaklumi.

5.INT. KAMAR HOTEL - NIGHT - CONTINUOUS

MONTAGES

  1. Selena dan Kirana tengah mempersiapkan hafalan untuk presentasi lomba Akuntansi di Universitas Indonesia. Keduanya membolak-balikkan kertas, mencoret dan menambahkan tulisan. Kirana menoleh ke arah Selena yang tengah berkonsentrasi penuh pada kertas di depannya.
  2. Kirana memutuskan tidur. Selena meletakkan kertas di nakas, melirik jam dinding lalu berjalan ke arah jendela. Ia merenung, menutup tirai. Selena kembali ke kasur, menutup badannya dengan selimut.

END OF MONTAGES

6.EXT/INT. UNIVERSITAS INDONESIA - FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI - DAY

PUKUL 07.00 WIB

MONTAGES

  1. Suasana di UI nampak danau kenanga, di ujung ada perahu kecil yang terbengkalai. Beberapa peserta lomba tengah mempersiapkan diri. Selena dan Kirana menunggu giliran memasuki aula. Selena beberapa kali menghafal teks. Kirana menggerakkan tangan, mengingat materi lomba.
  2. Selena dan Kirana mempresentasikan materi. Keduanya saling membantu dalam menjawab pertanyaan juri. Juri 1 dan juri 2 mengangguk-angguk sambil menulis catatan. Acapkali tangannya bergerak menunjuk layar monitor. Selesai presentasi, Selena dan Kirana bergegas keluar dari fakultas.
  3. Selena beristirahat di bawah pohon sambil meminum air mineral. Kirana berjalan membelakangi, memukul pundak Selena. Gadis itu menoleh, keduanya tersenyum. Kirana ikut duduk di samping Selena sambil sesekali melempar kerikil ke dalam danau.

END OF MONTAGES

7.INT. KAMAR HOTEL - MALAM

Selena dan Kirana merebahkan diri di kasur, Selena melihat jam dinding, berteriak membelalak.

SELENA

Hah? (kaget)

Selena bangun dari tidurnya. Kirana mengikuti kemana arah mata Selena. Keduanya saling bertatapan, berpikir siapa yang mencapai kamar mandi lebih dulu. Selena berancang-ancang berdiri sambil melempar tas yang masih melekat di tubuhnya.

SELENA

Eh nggak nggak, apaan lo ya! Gue dulu!

KIRANA

Dah sana duluan! Gue males debat sama nenek moyang.

Kirana mendengus kesal, Selena terkekeh dan berjalan ke kamar mandi. Sepuluh menit berlalu, Selena keluar dengan handuk yang melilit rambutnya.

SELENA

Buruan mandi! Jangan lama-lama, ntar gue tinggal tau rasa lo!

Kirana berjalan gontai menuju kamar mandi. Setengah jam berlalu, Kirana dan Selena bergegas ke aula untuk mengikuti jadwal perlombaan UI.

8.INT. AULA HOTEL - MALAM - CONTINUOUS

Selena dan Kirana mendengarkan live music. Semua partisipan menggunakan dresscode warna hitam. Kirana mengedarkan pandangan, ia berdecak kagum. Sedangkan Selena masih fokus terhadap penyanyi pria.

KIRANA

Sel, liat deh! Kenapa sih tuh cowok ngeliatin lo mulu dari tadi!

Kirana menunjuk ke arah lelaki di seberang. Wajahnya tampan, Kirana menatap curiga jika dia berniat buruk pada Selena.

SELENA

Hah?

Selena tidak memalingkan muka, ia tersenyum, bertepuk tangan menikmati live music.

KIRANA

Ah lo! Liat dong, dia masih natap lo dari tadi!

Kirana gemas pada temannya, ia menempeleng kepala Selena keras. Laki-laki yang ditunjuk Kirana membuang muka saat Selena menoleh melihatnya. Selena mengernyit.

SELENA

Biarin aja!

Selena membalas cuek, lantas mengajak Kirana ke area makanan. Selena memegang perut dengan satu tangan, Kirana mengambil beberapa cemilan dan memakannya sambil berdiri. Selesai makan, peserta diarahkan duduk kembali dan mendengar pengumuman siapa pemenang lomba karya tulis ilmiah.

CONTINUOUS

MC #1

Lomba karya tulis ilmiah tahun ini dimenangkan oleh (beat) Universitas Atmajaya

Semua peserta dan panitia bertepuk tangan. Selena menyenggol lengan Kirana. Kirana menoleh, mengangkat jempol tangan. Selena tersenyum. Acara diakhiri dengan flashmob dan photo booth.

9.INT. KAMAR HOTEL - MALAM

Selena dan Kirana sudah berganti pakaian dengan piyama, mereka duduk di kasur. Dengan balutan selimut, keduanya menatap serius.

SELENA

Kenapa ya kita nggak menang? (kesal)

KIRANA

Ya karena kita kalah, gimana sih.

Kirana ikut kesal sampai menendang selimut yang ada di atas tubuhnya.

SELENA

Gue kan berangan-angan bakal pulang bawa piala!

Selena merengek dan memperagakan seolah-olah sedang membawa piala.

KIRANA

Tapi nyatanya? Kita kalah Len!
(beat)
Sudahlah, lo kan masih ada modeling, kayanya bakat lo emang jadi model.

Gadis yang lebih akrab dipanggil Lena mengerucutkan bibirnya.

KIRANA (CONT'D)

Sudahlah! Ingat, besok kita harus ke stasiun pagi-pagi buta. Sampe lo telat bangun, gue tinggal!

Selena bungkam, ia membenarkan posisi tidurnya kemudian menutup kepala dengan selimut.

10.EXT. STASIUN KERETA API (KEBERANGKATAN) - PAGI

Selena dan Kirana berpamitan pada panitia lomba. Keduanya saling bersalaman dan melambaikan tangan. Banyak pengunjung lalu lalang memiliki tujuan yang sama, mata Selena mengarah pada seorang Kakek.

SELENA

Kir, dia Kakek yang kita temui di gerbong waktu itu kan?

Selena menyenggol lengan Kirana, ia membelalakkan mata memastikan.

KIRANA

Hah? Yang mana?

Kirana celingukan mencari keberadaan Kakek yang dimaksud.

SELENA

Itu lho! (menunjuk)

Melihat Kirana yang masih belum menemukan wujud si Kakek, ia tak ingin membuang waktu terlalu lama untuk menunjukkan keberadaan kakek tersebut. Selena menganggapnya salah lihat.

SELENA (CON'D)

Ah, sudahlah! Ayo!

Selena menarik paksa backpack yang dipakai Kirana, membuatnya kelimpungan saat berjalan.

12.INT. GERBONG KERETA API - PAGI

Selena masih berdiri mencari nomor tempat duduk yang tertera pada tiket. Kirana berjalan lebih dulu di depannya.

KIRANA

Sel!!

Kirana melambaikan tangan.

SELENA

Oke.

Selena mengacungkan jempol, ia berjalan ke tempat duduk yang ditemukan Kirana. Gadis itu meletakkan koper di bagasi atas, tiba-tiba matanya menangkap seseorang yang sudah ia kenal.

SELENA

Kakek? (shock)

Kakek Ridwan mencari letak suara. Selena bergegas duduk dan menghadap Kakek, ia merasa heran sedangkan Kakek justru tersenyum.

SELENA

Kakek mau kemana?

KAKEK RIDWAN

Kakek mau ke Surabaya, Nak.

SELENA

Wah, Kakek mau ke rumah siapa?

Selena terlihat senang, ia tidak bisa menutupi rasa penasarannya.

KAKEK RIDWAN

Ya ke rumah Kakek sendiri, Nak. (tersenyum)

Selena melongo lalu manggut-manggut.

SELENA

Saya juga mau ke Surabaya, Kek.

KAKEK RIDWAN

Ke rumah siapa, Nak?

SELENA

Ya ke rumah saya sendiri, Kek.

Selena memasang muka jahil. Keduanya tertawa bersama. Kirana juga mengikuti tawa mereka.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar