6 Months
6. Bulan Keempat

63.EXT/INT. KAP AKHMAD WIJAYA - MEJA KERJA KUBIKAL - KEESOKAN HARINYA

BULAN KE-4 APRIL - PENELITIAN SKRIPSI

Ezhar memasuki kantor sambil menggulung lengan kemeja. Pak Sudjak melewatinya dari belakang.

PAK SUDJAK

Tumben telat, Mas. Habis begadang ya? (terkekeh)

Ezhar tak menjawab pertanyaan tersebut, lelaki itu berdiri sambil memandangi meja kerja kubikal. (EZHAR'S POV) dari kejauhan nampak Selena tengah serius dengan kertas di depannya, tangannya penuh coretan pulpen. Selena menyibakkan anak rambut yang menghadang penglihatannya. Ezhar berbalik arah menuju ruang kerjanya.

Indri menatap serius Selena.

INDRI

Len? Marah ya sama aku?

SELENA

Enggak, Mbak.

Selena tak menghadap Indri, ia menjawab seakan tak ada gairah, Indri memutar paksa kursi yang di pakai Selena dan menatapnya.

INDRI

Mas Ezhar cuma tanya kamu kemana, ya aku jawab sakitlah, kemarin kamu memang sakit to nggak bohong?

Selena meringis, ia memutar kursinya kembali dan menatap sticky notes dari Ezhar. Ingatannya kembali pada kejadian semalam.

FLASHBACK

64.EXT/INT. CITY OF TOMORROW MALL - TEMPAT PARKIR - MOBIL - PUKUL 24.00 WIB

Ezhar menarik tangan Selena menuju mobil. Ia tak mendengar rintihan Selena, lelaki itu memunculkan amarah yang tidak diketahui Selena.

SELENA

Aw, Mas sakit! (memukul tangan Ezhar)

Ezhar menyadari langkah kakinya terasa cepat, tak mengimbangi Selena. Keduanya berhenti di samping mobil. Ezhar melepas cengkeraman tangan Selena, gadis itu memandangi Ezhar dengan kilatan marah.

SELENA

Mas? Aku nggak minta di jemput kan? Terus ngapain kesini? (napasnya tersengal)

Selena berbalik hendak menyusul Sarah, namun Ezhar menarik pergelangan tangannya.

EZHAR

Pak Affandi yang minta saya jemput kamu. Papamu sendiri yang menyuruh saya.

Selena terdiam memandang Ezhar, ia merasakan ketulusan di mata Ezhar.

SELENA

Tapi Sarah sendirian disana. Dia cewek lho, Mas. Kok tega ninggalin dia malam-malam gini. Dia teman aku, Mas. Gimana pun juga aku harus pulang sama dia. (nada kesal)

EZHAR

Saya kenal dia, saya tau dia aman. Dan dia nggak sendirian!

Tangannya terlepas, Selena sedikit menjauh, langkahnya bergeser ke belakang. Ezhar melihat ekspresi takut di wajah Selena da menuntunnya masuk ke mobil.

EZHAR

Pasang seatbelt!

Selena mengikuti perintah Ezhar, lelaki itu mengambil selimut di bangku belakang dan memberikannya pada Selena.

SELENA

Buat apa?

EZHAR

(melirik sekilas) Tutup rok mini mu itu. Jangan bikin saya nafsu.

Selena merasa malu, ia segera menutupi kakinya dengan selimut. Mobil melaju pesat di tengah heningnya malam.

Di kejauhan, terlihat Sarah dengan seorang laki-laki menatap laju mobil yang kian menjauh. Sarah terlihat geram.

SARAH

Rencana gue gagal hari ini!

END OF FLASHBACK

BACK TO SCENE

65.INT. KAP AKHMAD WIJAYA - MEJA KERJA KUBIKAL - SIANG

Selena memeriksa kertas berisi schedule dari Sarah, dari sepuluh job masih lima yang jadi pertimbangan Selena untuk ia ikuti atau tidak.

SFX: Telepon kabel berdering

Di sebelahnya Indri tengah mengangkat telepon, mengangguk sebentar, lalu menutupnya kembali.

INDRI

Lena, kita disuruh ke ruang pertemuan, ada job baru lagi kata Mas Ezhar.

Selena berdiri sambil membereskan kertas dengan kasar, membanting Ordner sehingga menimbulkan bunyi keras. Indri menatapnya kasihan. Selena pergi dari meja kerjanya meninggalkan Indri.

66.INT. KAFE BIRU - SIANG

Ezhar berdiri dengan flat white coffe yang ada di tangan. Ia menatap lekat-lekat gelasnya, melamunkan kegiatan di ruang pertemuan.

FLASHBACK

67.INT. KAP AKHMAD WIJAYA - RUANG PERTEMUAN - DAY

MONTAGES

  1. Selena membuka pintu, menatap beberapa orang disana. Terdapat Mas Hanung, Mas Anton dan Ezhar. Selena menghentikan pandangannya, ia tersadar saat Indri menepuk pundaknya dari belakang.
  2. Selena duduk dengan posisi paling jauh dari Ezhar, gadis itu menuliskan beberapa point yang diucapkan Ezhar.
  3. Ezhar berjalan mengelilingi tim-nya. Menatap satu persatu pekerjaan yang mereka lakukan di depan laptop, termasuk Selena.
  4. Selena mencoret-coret kertas dengan tulisan "AMBIL JOB ATAU TIDAK" berkali-kali sampai memenuhi satu kertas.

END OF MONTAGES

END OF FLASHBACK

BACK TO SCENE

68.INT. KAFE BIRU - SIANG

Seorang perempuan memasuki kafe biru, berjalan dan berhenti di samping Ezhar. Ia melihat menu dan memanggil pelayan.

SARAH

Kak, Espresso Machiato-nya satu ya.
(beat)
Ternyata kebiasaan lo ini masih sama seperti dulu, menyendiri, meratapi nasib (tertawa)

Sarah menyampingkan tubuhnya, melihat Ezhar dengan jelas. Lelaki itu terdiam, mencerna ucapan Sarah.

EZHAR

(menoleh) Ternyata lo masih berusaha buat ngejar gue.

Ezhar menanggapinya dengan santai, mengulas senyum.

SARAH

Dunia ini ternyata memihak pada gue. Gue yang berusaha move-on, malah ketemu Selena... (Ezhar mendelik ke arah Sarah)
Eitss, serem amat, baru sekali gue panggil nama Selena kok udah nggak terima aja lo. (tertawa)
Emang ada apa lo sama Lena?

Ezhar mendekatkan wajahnya, membelai lengan Sarah, membuat gadis itu bergidik.

EZHAR

Hm..Selena?
Bukannya dia anak kuliahan biasa yang lo manfaatin ketika tujuan lo udah tercapai?

SARAH

(mengerutkan kening) Maksud lo?

EZHAR

Lo tau kan dia bukan tipe gue? Jadi lo gak usah capek-capek jatuhin dia untuk kepopuleran lo.

Ezhar meletakkan gelas, membayar bill, dan meninggalkan Sarah yang termenung di tempat.

SARAH

(berteriak) Lo bukan Ezhar yang gue kenal empat tahun lalu, tindakan lo bukan sepenuhnya diri lo. Apa gara-gara Selena lo berubah?

Ezhar berhenti sejenak, menjawab ucapan Sarah tanpa berbalik badan.

EZHAR

Emang sejak kapan lo kenal gue?

Ezhar membuka pintu dan keluar dengan santai.

FLASHBACK

69.INT. KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA - DAY

SCENE ABOUT SARAH & EZHAR FOR 4 YEARS AGO AROUND UNIVERSITY

MONTAGES (PERPUSTAKAAN - KORIDOR KELAS - TEMPAT PARKIR MOBIL)

  1. Ezhar berjalan ke arah rak Finance, sedangkan Sarah mencari buku-buku fashion. Keduanya bertemu di resepsionis, mengatur pengembalian buku. Selang seminggu, keduanya berlarian dan tertawa bersama saat melupakan jadwal buku.
  2. Sarah mengganggu Ezhar yang sibuk membuat artikel, kalkulator di tangan sebelah kiri, dan laptop di sebelah kanan. Sarah merasa diabaikan, ia pergi dari Ezhar.
  3. Ezhar menunggu Sarah selesai kelas, saat bertemu keduanya berjalan beriringan menuju mobil sambil bercengkerama.

END OF MONTAGES

70.INT. CENTRAL PARK JAKARTA - BACKSTAGE - DAY

SCENE ABOUT SARAH & EZHAR FOR 4 YEARS AGO

Ezhar selalu menunggu Sarah di backstage dengan sabar, membawakan minuman dan makanan yang ia minta. Menenteng sepatu, pakaian ganti dan juga tas yang berisi semua keperluan Sarah.

Sarah mencari keberadaan Ezhar, ia tertidur di bangku penata rias.

SARAH

Ezhar, bangun! Zhar! Bangun dong, jangan tidur disini. Jangan bikin gue malu!

Ezhar mengucek matanya, mengerjap-ngerjap, menatap Sarah sempurna.

EZHAR

Eh, sorry. Sudah selesai?

Sarah mengangguk, ia berdecak kesal. Sarah mengambil baju ganti di tas yang ada di sisi Ezhar.

71.INT. RUMAH SARAH - RUANG TAMU - DAY

SCENE ABOUT SARAH & EZHAR FOR 4 YEARS AGO

Ezhar membawakan makanan kesukaan Sarah, ia menunggu Sarah keluar dari kamar. Sarah terlihat sedang berbincang di telepon dengan seseorang dan mengakhirinya.

SARAH

Beb! Kamu kesini kok nggak bilang-bilang sih!

Sarah menggelayuti lengan Ezhar, keduanya duduk di sofa.

EZHAR

Kamu lagi telepon sama siapa?

SARAH

Sama manager aku, katanya dia mau ajak aku dinner malam ini. Oh ya, kita batalin kencan hari ini nggak papa kan, beb?

EZHAR

Dinner? Manager kamu kan cowok?

SARAH

(mengangguk) Kamu jangan salah paham ya. Aku ngelakuin itu biar jangkauan relasi aku makin meluas, Beb. Kalau aku terkenal, banyak duit, kamu nggak usah lah kerja di kantor Papamu itu. Bikin stress aja.

Ezhar melepas pelukan Sarah yang semakin erat. Sarah mengernyit.

EZHAR

(tertawa renyah) Benar juga ya, ya sudah kamu siap-siap aja deh, aku pulang sekarang.

SARAH

Ih, kamu nggak marah kan beb? Kamu jangan cemburu ya.

EZHAR

Enggak kok, santai aja.

Ezhar berdiri, merapikan bajunya, dan meninggalkan Sarah dengan senyum mengembang.

72.INT. PERUMAHAN EZHAR - JAKARTA - SORE

SCENE ABOUT SARAH & EZHAR FOR 4 YEARS AGO

Sarah berlari kecil menuju pintu rumah, ia menggedor-gedor dan meneriaki nama Ezhar. Tak ada sahutan, Sarah pasrah. Seorang perempuan paruh baya muncul dari samping rumah, pembantu Ezhar. Sarah segera menghampiri perempuan yang bernama Mbok Iyem.

MBOK IYEM

Non Sarah? Mau cari siapa?

SARAH

Ezhar dimana ya, Mbok? Sudah seminggu nggak ada kabar. Dia nggak pernah seperti ini sebelumnya (khawatir)

MBOK IYEM

(kaget) Lho, Non Sarah nggak diberitahu Mas Ezhar? Ibunya kan meninggal seminggu yang lalu. Mbok kira, Non Sarah sudah tau.

SARAH

Hah? Ibunya Ezhar? Tante Tiara meninggal, Mbok?

Mbok iyem mengangguk, ia berbalik badan.

SARAH

Eh,Mbok. Terus sekarang Ezharnya dimana?

MBOK IYEM

Sekarang, Mas Ezhar tinggal di Surabaya. Lagi fokus ngejar karir sama Pak Akhmad. Kalau alamat rumahnya Mbok kurang tau, Non.

SARAH

Ya sudah makasih ya, Mbok.

Sarah meninggalkan rumah itu dengan perasaan kesal.

SARAH

Brengsek tuh laki! Bisa-bisanya dia pergi ninggalin gue gitu aja.

END OF FLASHBACK

73.INT. PERUMAHAN SELENA - KAMAR / RUANG TAMU - NIGHT

Selena memakai kaos bergambar mickey mouse dengan celana senada. Ia meringis kesakitan. Selena meraba pundaknya, terasa seperti goresan kasar yang sudah mengering. Ia berkaca sambil melipat baju bagian atas. Selena mendelik, ia berlari keluar kamar mencari Papanya.

Selena menuruni anak tangga dan menemukan Papanya tengah membaca koran. Selena duduk di sampingnya.

SELENA

Pa, kayaknya pundak Lena ada yang lecet deh.

Affandi menghentikan aktifitasnya, menatap Selena. Gadis itu duduk membelakangi, menyibakkan rambut ke depan, dan melipat baju bagian atas.

AFFANDI

Haduh, ini kenapa lagi? Lukanya panjang sekali, untungnya sudah kering. Sebentar, ini ada yang mengelupas. Tunggu disini, Papa ambilkan obat tetes.

Affandi berjalan ke arah kamar, tak lama ia kembali membawa obat tetes dan kapas.

AFFANDI (CONT'D)

Ini kenapa? Kok bisa luka? (mengoleskan obat ke pundak Selena)

SELENA

(mengingat-ngingat) Ini lho, Pa. Waktu itu Lena minta bantuan Sarah buat resleting gaun kebaya. Eh ternyata sampai luka ya? Lena juga baru tau sekarang. (menahan perih)

AFFANDI

(geleng-geleng) Sarah itu manajer baru? Papa kira dia cuma teman kamu
(beat)
Papa nggak suka sama dia, tingkah lakunya nggak sopan.

SELENA

Sarah itu manajer lama lho Pa, cuman kita sering ketemu di luar aja. Baru kemarin sih datang ke rumah.
(beat)
Ih, Papa. Lebih nggak sopan mana sama Mas Ezhar yang tiba-tiba jemput aku secara paksa?

AFFANDI

Ya sopan, kan Papa tau kalau Ezhar itu anaknya baik, orang Bapaknya juga baik kok.

SELENA

Ih, mana ada baik? Dia itu sering kasih Lena tugas yang banyak, Pa.

AFFANDI

Tapi perhatian kan? (tertawa usil)

SELENA

Papa!

Momen kebersamaan saling menggelitiki adalah senjata mereka. Selena dan Pak Affandi tertawa tak henti.

FLASHBACK

74.INT. CITYWALK SUDIRMAN - BACKSTAGE - JAKARTA - NIGHT

SCENE ABOUT SELENA DAN SARAH FOR 4 YEARS AGO

FADE IN

Selena tengah merapikan outer di depan kaca, berkali kali memeriksa apakah baju itu sudah cocok di tubuhnya. Ia mengambil tas yang ada di kursi, merogoh sesuatu. Ponselnya menyala, ia mengangkat panggilan dari sang Papa.

SELENA

Iya, halo, Pa? Iya Lena bentar lagi selesai kok
(beat)
Iya, Pa.

SARAH (O.S)

Pak, Pak! Beri saya kesempatan sekali lagi. Saya janji bakal perbaiki kesalahan saya. Tapi tolong jangan diskualifikasi saya dari agensi internasional.

Selena menoleh ke arah suara, terlihat seorang perempuan dan juga Pak Indra, pemilik agensi ternama tengah berdebat di keramaian. Selena menyipitkan mata dan mendengar percakapan mereka. Sarah tengah memohon-mohon di hadapan Pak Indra.

PAK INDRA

Tidak ada anak didik saya yang berani berbuat hal semacam itu. Dunia modeling memang keras, tapi kau jangan ikut-ikutan menjadi salah satu penyebabnya. (menunjuk Sarah dengan marah)

SARAH

Saya menyesal, Pak. Saya akan ganti rugi untuk gaun yang sudah saya rusak. Tapi jangan batalkan impian saya, Pak.

PAK INDRA

Kau sendiri yang membatalkan impianmu, tangan kotormu itu membuat saya malu di hadapan publik. Bagaimana bisa gaun yang sudah saya persiapkan hampir setengah taun kau rusak begitu saja hanya karena bukan kau yang memakainya?

Sarah berlutut di kaki Pak Indra, dia menangis tersedu-sedu menyesali perbuatannya. Selena tertegun mendengar ucapan Pak Indra, refleks menggelengkan kepala, menutup mulutnya dengan satu tangan. Pak Indra menendang Sarah, membuatnya sedikit terlempar. Tak ada orang yang mendekati Sarah, ia menangis terisak. Selena memandang Iba gadis itu, mencoba menghampiri.

SELENA

Sudah-sudah, dunia ini akan baik-baik saja meskipun lo nggak ikut agensi.

Selena bersimpuh di sisi Sarah dan mencoba menghiburnya. Sarah jatuh ke pelukan Selena, menangis sesenggukan. Selena mengusap sisa air mata yang ada di pipi Sarah.

SELENA (CONT'D)

Nama gue Lena. Gue baru aja kehilangan nyokap yang selama ini jadi manajer dan sahabat gue selama hidup. (menghela nafas panjang)
(beat)
Kalau lo mau, lo boleh jadi manajer gue untuk menggantikan posisi nyokap.

Sarah mengangguk cepat, ia menangkap ketulusan dari raut wajah Selena. Gadis itu kemudian memeluk erat Selena.

SARAH

Gue mau, Len. Thank you sudah berusaha nerima gue.

SELENA

Tapi, lo harus janji sama gue, kelakuan lo yang tadi jangan sampai terulang lagi kedepannya.

SARAH

Gue janji. (tersenyum)

END OF FLASHBACK

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar