6 Months
7. Bulan Kelima

75.INT. KAP AKHMAD WIJAYA - RUANG KERJA EZHAR - PAGI

BULAN KE-5 - MEI - MENJELANG SIDANG SKRIPSI

Ezhar dan Selena duduk berhadapan. Ezhar melipat tangan di dada, Selena justru mengalihkan pandangan.

Selena memainkan bibir, pasrah. Ezhar menyerahkan proposal skripsi dan sticky notes dengan sedikit tulisan.

EZHAR

Kamu bisa daftar sidang skripsi bulan ini.

Selena membelalakkan mata, menatap Ezhar serius, berpindah pada proposal di atas meja. Selena mengambilnya, membuka satu persatu tiap lembarnya. Selena melongo, tidak ada coretan, hanya ada penjelasan di bagian kesimpulan untuk di perbaiki sekali lagi. Selena tersenyum senang.

SELENA

Ini serius, Mas? (menatap curiga)

Ezhar mengangguk, ia memajukan sedikit badannya.

EZHAR

Dan dua bulan terakhir ini, tidak ada jadwal modeling yang harus kamu hadiri, tidak ada lagi job iklan, endorse atau apapun. Saya ingin kamu fokus menyelesaikan kuliah dulu.

Selena hendak buka suara, namun Ezhar memotongnya.

EZHAR (CONT'D)

Saya tidak ingin kamu berbohong lagi seperti saat itu.

SELENA

Tapi, Mas, please! Minggu besok manajerku sudah terlanjur kontrak sama brand besar, brand kecantikan.

EZHAR

Manajer? Manajer yang semalem itu?

SELENA

(mengangguk) iya.

EZHAR

Oke, Minggu besok biar saya antar. Jam berapa?

SELENA

(mendelik) Hah? Nggak usah! Saya bisa sendiri! Nggak usah lah! Sudah ya, Mas. Saya mau revisi ini dulu.

Selena berdiri, membenarkan kursi. Ia berjalan cepat menuju pintu, menepuk dahi tersadar proposalnya tertinggal di meja, ia kembali mengambilnya. Selena tersenyum kecut pada Ezhar. Gadis itu membuka pintu dan meninggalkan Ezhar yang menahan tawa.

76.EXT/INT. PERUMAHAN SELENA - TERAS - RUANG TAMU - MINGGU PAGI

CU: Bunga Bugenvil dan Anggrek

Selena berdiri dengan gembor di tangan kanannya tengah menyiram tanaman. Selena tersenyum dan acapkali mencium beberapa bunga. Mobil nampak memasuki pelataran rumah Selena. Gadis itu membelalak dan berlari memasuki rumah.

SELENA

Pa! Papa! Ada tamu! (teriaknya)

Sang Papa keluar dari kamar menghampiri Selena

AFFANDI

Opo se, Nduk kamu ini? Ada apa?

Affandi menyipitkan mata. Keduanya berjalan keluar. Selena berada di belakang punggung Papanya.

Ezhar keluar dari mobil sambil tersenyum, membuat Affandi bernapas lega. Ezhar berdiri di samping mobil.

AFFANDI

Oalah, Ezhar to? Ya allah, Lena kamu ini bikin Papa kaget aja.

Selena memegang lengan Papanya sambil mengintip, memastikan. Ia tersentak.

SELENA

Hah? Ngapain lo kesini?

AFFANDI

(mendelik ke arah Selena) Nduk, kalo ngomong sama orang yang sopan. Harusnya di cek dulu siapa yang datang, kok malah lari cari Papa. (ucapnya lembut)

SELENA

Hmm, iya Pa. Maaf

EZHAR

(tersenyum) Mohon maaf, Pak kalau kehadiran saya mengagetkan Selena (tertawa renyah) Saya ada janji mau antar Lena kemana kemarin?

Ezhar menaikkan alis, bertanya pada Selena. Gadis itu mengerutkan kening.

SELENA

Oh ke Lippo plaza Sidoarjo?
(beat)
Eh, aku nggak minta jemput ya. Lagipula aku bisa datang sendiri kok. Mas Ezhar nggak usah repot-repot ya. Lagian masih nanti sore.

Selena tersenyum manis sambil membentengi diri, dia tak takut dengan Ezhar kali ini.

AFFANDI

Oh, ya sudah antar saja, kan masih lama toh. Ayo Ezhar masuk dulu. Nanti Papa juga ada urusan sama Pak Teguh jadi nggak bisa jemput kamu, Nduk. (ganti menatap Lena)

Selena pasrah, memutuskan masuk dan berjalan lebih dulu, disusul Affandi dan Ezhar paling belakang. Lelaki itu menahan tawa.

Di ruang tamu Selena dan Ezhar duduk berjauhan, keduanya terdiam cukup lama, tak ada yang berbicara. Selena mengerucutkan bibir, merasa bosan. Ezhar melirik gadis itu.

EZHAR

Daripada kita nggak ada aktivitas begini, mau ikut sebentar?

SELENA

Kemana emangnya?

EZHAR

(mengedikkan bahu) Ya, kita jalan-jalan aja. Sekalian bawa barang-barang yang kamu perluin nanti, biar nggak bolak-balik.

SELENA

Gitu? Tapi Mas Ezhar nggak macam-macam sama aku kan?

EZHAR

(tertawa) ya allah, buat apa, saya nggak nafsu.

Selena terenyuh, melihat Ezhar tertawa. Lelaki itu menaikkan alis.

SELENA

Oh, oke deh. Aku mandi dulu, sebentar ya.

Ezhar mengangguk, Selena segera berlari ke kamarnya di lantai atas. Ezhar masih tertawa, ia menyandarkan badannya pada sofa dan bermain ponsel.

JUMP CUT TO

Satu jam kemudian, Selena menuruni anak tangga dengan tampilan shift dress dan cardigan sebagai penutup lengannya. Ia membawa satu tas kecil berisi make-up dengan shoulder bag. Ezhar sempat takjub dengan penampilan sederhana yang selena kenakan. Kemudian mereka pergi setelah berpamitan dengan Pak Affandi.

77.EXT/INT. UNIVERSITAS AIRLANGGA - FAKULTAS EKONOMI - MOBIL - DAY

Mobil memasuki halaman kampus, suasananya cukup ramai meskipun hari Minggu. Selena menoleh ke arah Ezhar.

SELENA

Kita ngapain ke kampusku, Mas?

EZHAR

Kali aja kangen, kita bisa jalan-jalan disini aja.

SELENA

Hm, ngapain lho kesini (cemberut)

Lelaki itu mengemudikan setir ke arah Fakultas Ekonomi. Selena bete sambil menatap kaca, berharap kantuk menyerangnya dan ia bisa tidur. Selena menangkap sesosok gadis yang ia kenal.

SELENA (CONT'D)

Mas, Mas! Berhenti dulu, itu kayaknya temenku deh. (menepuk lengan Ezhar keras)

EZHAR

Waduh, waduh biasa aja pukulnya. Iya ya, ini berhenti.

Selena melepas seatbelt, membuka pintu mobil.

SELENA

Kirana!!! (berteriak)

Ezhar menunggunya dari dalam mobil. (EZAR'S POV) Selena berlari menyeberang jalanan di fakultas. Rambutnya terkena angin saat keluar dari mobil, membuatnya harus merapikan rambut berkali-kali. Kirana menoleh ke sumber suara, ia kegirangan sampai-sampai melompat di tempat. Keduanya berpelukan dan berbincang lama, tanpa suara.

Tak lama, Selena kembali sambil menyunggingkan senyum manis. Ia menatap Ezhar.

SELENA

Mas Ezhar, makasih ya (terkekeh, tertunduk malu)

EZHAR

Ya, sama-sama ya. (tersenyum dan menyipitkan mata, membuat bola matanya tak terlihat seakan mengejek. Selena tertawa)

78.INT. LIPPO PLAZA SIDOARJO - STUDIO PELANGI - SORE

Selena dan Ezhar memasuki studio, Sarah duduk di kursi tamu sambil bermain ponsel. Pintu terbuka, Sarah mengalihkan pandangan kepada dua orang insan yang terlihat bahagia. Senyum Sarah mengembang. (SELENA'S POV) Sarah tersenyum menatap Ezhar di sampingnya.

Sarah berdiri menghampiri mereka. Selena menatap Sarah dan Ezhar bergantian.

SELENA

Oh ya, Sar. Kenalin dia...

SARAH

Ezhar... mantan gue. (memotong pembicaraan Selena, menatap Ezhar)

Selena memastikan pendengarannya, Ezhar terlihat tak nyaman di situasi tersebut, ia memilih bungkam.

SARAH (CONT'D)

Iya, kan Zhar? Eh, atau status kita masih sama seperti empat tahun lalu? (tersenyum)

Ezhar menatap Selena yang masih serius mendengarkan Sarah. Ezhar memegang pergelangan tangan Selena. Gadis itu menatap sentuhan Ezhar.

STAFF STUDIO PELANGI

Permisi, mohon maaf mengganggu. Kak Selena bisa segera ganti baju untuk melakukan pemotretan ya.

Ezhar masih terus memandangi Selena.

EZHAR

Kamu masuk aja dulu, saya tunggu disini sampai selesai.

Selena melepas genggaman Ezhar, ia memasuki ruang pemotretan. Sarah tersenyum pada Ezhar lalu menyusul Selena.

JUMP CUT TO

Dua jam kemudian, Ezhar masih menunggu Selena. Ia melihat jam tangan, waktu menunjukkan pukul 20.00. Ezhar memutuskan untuk membaca majalah skincare kecantikan lantas meletakkan kembali.

LATER

Tiga jam kemudian, Selena keluar dari ruang pemotretan mendapati Ezhar tidur selonjor di sofa. Ia berlari kecil dan membangunkan Ezhar. Di susul dengan Sarah berjalan di belakangnya.

SELENA

Mas? Mas Ezhar? Bangun, Mas. (pelan-pelan)

Selena menggoncang tangan Ezhar sambil berjongkok di sisi sofa. Ezhar mengerjap, melihat Selena dengan sempurna.

EZHAR

Oh, udah ya? Sorry, ketiduran. (Ezhar duduk dan menghela napas)

SARAH

Aduh! Ternyata sifat kamu nggak pernah berubah, masih sama seperti nunggu aku waktu catwalk dulu.

Selena dan Ezhar berdiri bersamaan. Selena merasa tak enak terhadap Ezhar.

SELENA

Maaf ya, Mas. Sudah bikin nunggu lama.

EZHAR

(menggeleng) Nggak kok, ya sudah kita pulang sekarang ya.

SELENA

(melirik Sarah) Ehm, nggak deh, Mas. Aku pulang sama Sarah aja, atau nanti bisa minta jemput siapa.

EZHAR

(berkacak pinggang) Minta jemput siapa emang?
(beat)
Papamu kan masih di luar, kalau berangkat sama saya, pulang juga sama saya.

Selena terdiam, Ezhar merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

EZHAR (CONT'D)

(menatap Sarah) Kalau kamu merasa temanmu ini sendirian, biar saya pesankan taxi online. Bisa minta alamatnya? (merogoh ponsel di saku dan menatap Sarah)

Sarah berdecak kesal, ia memandang Ezhar dan menggelayuti lengan lelaki itu.

SARAH

Ezhar! beb! Kamu kok gitu sih sama aku (merengek)

Ezhar menjauhkan diri dari Sarah, ia mencoba melepas cengkeraman tangannya yang semakin kuat.

EZHAR

Sarah! LEPAS! (teriaknya)

Sarah terhuyung ke belakang, Ezhar menggandeng tangan Selena keluar. Sarah merapikan baju sambil memandang keduanya pergi.

79.EXT. MOBIL - JALAN RAYA - NIGHT

Ezhar menyetir mobil sambil memijat pelipisnya. Selena menatap Ezhar khawatir.

SELENA

Mas, baik-baik aja kan?

Ezhar menoleh lantas mengangguk.

EZHAR

Bisa nggak, kamu cari manajer lain?

SELENA

(mengerutkan kening) Maksudnya? Emang kenapa sama Sarah?

EZHAR

Nggak papa, lupain aja.

Selena terdiam, ia menatap jauh ke depan.

80.EXT. KAP AKHMAD WIJAYA - RUANG PERTEMUAN - DAY

Pagi ini Ezhar memulai rapat, Indri, Hanung, Anton dan Selena duduk mengelilingi meja bundar. Ezhar membagi tugas untuk setiap orang.

EZHAR

Hanung yang akan membuat laporan konsolidasi. Anton yang merekap software accounting, Indri akan handle bagian stock opname dan Selena akan bersama saya berhadapan dengan laporan keuangan sekaligus memantapkan sidang skripsi. (melirik Selena)
(beat)
Minggu depan kita akan mengaudit PT. DAS CARGO di Menara Kuningan, Jakarta. Dan untuk Selena, perkiraan sidang skripsi dari kampus di jadwalkan kapan, Len?

Selena tak mendengar panggilan Ezhar. Gadis itu menatap satu kertas yang ada di meja, ia memberikan checklist pada kolom yang tersedia. Dari ke-15 jadwal, satu sampai 12 sudah terceklis.

SCHEDULE JOB MODELING:

12.Pemotretan Iklan Skincare Mutiara di Lippo Sidoarjo (Minggu, 08 Mei) (ceklis)

13.Catwalk dan Photoshoot di Pacific Place Mall Jakarta (Sabtu, 20 Mei)

14.Photoshoot Makanan Instant di Trans Icon Surabaya (Minggu, 28 Mei)

15.Runway tema Jungle di Dyandra Convention Surabaya (Senin, 29 Mei)

SELENA

(matanya tertuju pada list nomor 13) Kok di Jakarta sih! Panas banget! (Selena berbicara sambil menatap lekat-lekat schedule dari Sarah)

EZHAR

Selena!

Indri menyenggol lengan Selena.

SELENA

Ha? Kenapa, Mbak? (berbisik)

INDRI

Di panggil Mas Ezhar itu lho.

SELENA

(mendongak) Ya, kenapa Mas? (tersenyum kecut)
(Ezhar mengulangi pertanyaannya) Oh, kalau nggak salah sih kata Pak Ardi, sidang saya di awal Juni, Mas.

EZHAR

Oke, kita akan berangkat di tanggal sepuluh, kembali di tanggal dua puluh empat, waktu kita cuma 2 minggu. Jadi maksimalkan kurun waktu tersebut untuk mengaudit laporan keuangan dengan benar.

Ezhar berbicara menatap satu persatu tim-nya.

ANTON

Berangkat lusa, Mas? Hari Rabu dong?

EZHAR

(mengangguk) Kenapa? Ada yang keberatan?

SELENA

Kalaupun keberatan, apa kita bisa nolak? Enggak kan.

Selena masih menatap lekat-lekat schedule-nya, tidak memalingkan muka. Seluruh anggota tim menahan tawa, kecuali Ezhar.

EZHAR

Oke, rapat hari ini cukup. Kalau ada yang ditanyakan bisa langsung ke ruangan saya.

Anton, Hanung dan Indri keluar lebih dulu. Selena membersihkan kertas yang berhamburan di meja, tersisa Ezhar dan Selena yang ada di ruangan. Lelaki itu menghampiri Selena.

EZHAR

Lusa, saya jemput kamu. Kita ke bandara sama-sama. (melirik kertas di tangan Selena)

SELENA

Oke deh!

EZHAR

(mengernyit) Kok tumben mau?

SELENA

Biar irit ojek, lagian aku nggak bisa nolak kan? (tersenyum manis, wajahnya berubah datar)

EZHAR

Hm, gitu dong nurut.
(beat) Tapi bukan berarti kamu bebas melakukan apa aja ya disana. Mau kemanapun harus ijin saya.

SELENA

(mengedipkan mata berkali-kali) Hmm, bos besar kan harus di turutin semua kemauannya.

Selena meninggalkan Ezhar, lelaki itu tertawa karena respon Selena.

81.EXT. PERUMAHAN SELENA - TERAS - RABU PAGI

Pukul 06.00 WIB

Mobil Ezhar memasuki pelataran rumah Lena. Ezhar keluar dari mobil, ia membelalak melihat dua koper besar sudah berada di teras. Ezhar berlari membuka bagasi mobil dan meminggirkan barang pribadinya. Ezhar kembali mengetuk pintu. Affandi datang dari dalam dan tersenyum saat melihat Ezhar.

AFFANDI

Wah wah! Udah datang aja. Itu Lena masih sibuk di kamarnya (tertawa)

EZHAR

Iya, Pak tidak papa. Penerbangan masih jam setengah sembilan (terkekeh)

AFFANDI

Kau sudah makan, Nak?

EZHAR

Saya nggak biasa makan pagi, Pak. Nanti gampang sekalian makan siang di Jakarta saja.

Affandi menyuruhnya duduk di kursi kayu yang ada di teras, mereka duduk bersampingan.

AFFANDI

Kau ini kebalikannya Lena. Putri saya kalau belum sarapan, bisa pingsan nanti dia hahaha.
(beat)
Kata Lena, benar dua minggu di Jakarta?

Ezhar mengangguk sambil menatap Affandi.

AFFANDI (CONT'D)

Oh, begitu. Saya titip putri saya ya. Cuma dia yang saya punya. (menepuk pundak Ezhar)

EZHAR

Iya, Pak. Saya pasti jaga Lena.

Affandi mengangguk-angguk dan tersenyum.

AFFANDI

Lena ini kenapa lama sekali. Sebentar ya Nak Ezhar, saya panggil dulu. Ini anak mungkin terpeleset di kamar mandi atau bagaimana. Dia kira jalan Surabaya ini nggak macet apa.

Affandi berdiri dan masuk ke rumah sambil berteriak memanggil Lena. Ezhar tersenyum tipis.

JUMP CUT TO

Lima menit kemudian, Selena datang bersama Papanya. Selena menggunakan celana jeans dan hoodie jumper warna cream. Rambutnya di ikat jadi satu. Selena menenteng tas bekal, membuat Ezhar tertawa renyah.

SELENA

Apa? (Melirik Ezhar sewot)

AFFANDI

Ya sudah segera berangkat, belum macet nanti di jalan.

Ezhar dan Selena mencium tangan Pak Affandi.

SELENA

Pa, pergi dulu ya Pa. Papa jangan lupa makan ya (memeluk Papanya)

AFFANDI

Iya, Nduk. Hati-hati ya, Nak. (menatap Ezhar)

82.INT. MOBIL - JALAN RAYA MENUJU BANDARA - CONTINUOUS

Ezhar tertawa menatap barang bawaan Selena.

EZHAR

Len, kita bukan mau piknik ya.

SELENA

(mendelik kesal) Iya tau, kita mau audit laporan keuangan kan?

Selena menatap tas bekal yang dibawanya.

SELENA (CONT'D)

Oh, ini? (menenteng tas bekal) Ini untuk Mas Ezhar. Belum sarapan kan? Aku bawa aja dulu, nanti Mas Ezhar makan di pesawat.

Ezhar menatap Selena, ia tertegun. Ezhar berdeham, untuk menutupi rasa gugupnya.

83.INT. BANDARA JUANDA - PESAWAT - A MOMENTS LATER

Selena sudah duduk di antara Indri dan Ezhar, sedangkan Anton dan Hanung ada di seberang. Tas bekal yang dibawa Selena sudah ada di tangan Ezhar. Ia membukanya perlahan, Selena bermain ponsel pura-pura tak tau.

Ezhar memakan sandwich buatan Selena. Ezhar tersenyum saat merasakan makanan itu mencapai lidahnya.

EZHAR

Len...

SELENA

Hmmm (menahan senyum, bermain hp)

EZHAR

Thanks ya!

SELENA

Sama-sama.

Indri melihat momen mereka, ia tersenyum namun juga melipat kedua tangan di dada.

INDRI

Ternyata aku salah ambil tempat duduk! (mengejek keduanya)

Selena dan Ezhar tertunduk malu-malu.

84.INT. HOTEL SWISS BELINN - JAKARTA - SIANG

Satu koper Lena dibawa Ezhar termasuk tas pribadinya yang ia letakkan di atas. Kelima orang itu mencari nomor kamar yang diberikan staff hotel.

INDRI

Eh, Len! Kita disini nih. (menunjuk nomor pintu)

Selena masuk dan segera menutup pintu kamar. Ezhar mencegahnya membuat Selena bertanya.

EZHAR

Koper ini mau ku buang atau mau kamu bawa?

SELENA

Oh, ya lupa. (meringis) Iya iya Mas, sorry.

Ezhar menyunggingkan senyum, membuat Lena luluh. Ia mengambil koper dan menutup pintu. Sedangkan nomor kamar Ezhar berada di samping Selena. Lelaki itu menempelkan cardlock dan membukanya.

FADE TO BLACK

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar