6 Months
8. Musibah

85.INT. PT. DAS CARGO - AULA MEETING - PAGI

MONTAGES

  1. Selena, Ezhar, Hanung, Anton dan Indri berdiskusi di aula. Ezhar mondar-mandir memeriksa laporan keuangan yang akan di audit.
  2. Selena duduk menatap Ezhar dengan berpangku tangan, Indri melihatnya dan memukul keningnya pelan. Selena mengusap-usap dahinya.
  3. Selena mengerjakan laporan keuangan yang diberikan Ezhar ke Ms. Excel.
  4. Ezhar menengadahkan tangan, meminta pengerjaannya untuk di koreksi.
  5. Ezhar menggeleng beberapa kali, menyuruhnya merevisi ulang

END OF MONTAGES

86.INT. HOTEL SWISS BELINN - BALKON KAMAR - NIGHT

Selena duduk di di kursi, menatap ponsel. Ia menatap instagram miliknya, followers-nya kian menambah, dengan total pengikut 500.000 followers. Ia tersenyum, menengadah, menatap bulan.

SFX: Ponsel berdering

CU: Kontak "Sarah si Manager-ku"

SELENA

Halo, Sar?

SARAH (O.S)

Lo nggak lupa jadwal kita selanjutnya kan?

SELENA

Hah? Emang gue ada jadwal di tanggal berapa?

SARAH (O.S)

Tuh, kan. Lupa lagi, gue kan udah kasih schedule kapan hari waktu di rumah lo.

SELENA

Oh ya, lupa nggak gue bawa Sar, ketinggalan di rumah. (berdiri memegang pinggiran balkon)

INTERCUT PHONE CONVERSATIONS

87.INT. RUMAH SARAH - KAMAR - AT THE SAME TIME

SARAH

Emang lo lagi dimana sekarang?

SELENA (O.S)

Gue lagi di Jakarta, biasa kunjungan audit.

Sarah tersenyum licik, ia berdiri menghadap kaca.

SARAH

Eh, lo jangan sampai lupa ya. Lo ada photoshoot dan catwalk di Pacific Place Mall. Gue harap lo bisa, karena ini brand gede.

SELENA (O.S)

Kalo di reschedule bisa nggak kira-kira?

SARAH

Eh, lo kira itu brand punya nenek lo, seenaknya batal-batal aja. Ini fix lo harus ikut Minggu depan.

SELENA (O.S)

Gue bukan ngebatalin, tapi kan sebelum deal harusnya lo ngabarin gue kan, gue bisa di tanggal kapan aja. Bukannya itu emang tugas lo?
(beat)
Terus masalah gue lupa jadwal, bukannya memang tugas manajer yang harus ngingetin? Kok lo makin kesini malah sewot ke gue?

SARAH

Intinya lo bisa datang apa nggak?

SELENA (O.S)

Bisa, gue usahain.

CUT TO

88.INT. HOTEL SWISS BELINN - BALKON KAMAR - NIGHT

Selena mematikan telepon, kesal. Angin berhembus kencang, membuat rambutnya berantakan.

Kamera mengarah kepada balkon lain di samping kamar Selena, Ezhar melihat tampang Selena yang bete dan kesal. Ia mengernyit, berpangku tangan pada pinggiran balkon menghadap Selena yang cemberut.

EZHAR

Udah jelek, cemberut malah makin jelek (tertawa, meledek)

SELENA

(menoleh ke Ezhar, tersentak) Hah? Udah dari tadi disitu, Mas? (menunjuk)

EZHAR

(menggeleng) Barusan kok, tenang aja. Saya nggak nguping

SELENA

Oh..(mengangguk-angguk)

Ezhar masih menatap Selena, sambil tersenyum. Gadis itu terdiam, kikuk. Selena tersenyum tipis lalu menoleh ke Ezhar.

SELENA (CONT'D)

Hm, Mas Ezhar nggak tidur?

Ezhar menggeleng.

SELENA (CONT'D)

Hm, Mas Ezhar nggak ngantuk?

Ezhar menggeleng.

SELENA (CONT'D)

Hm, Mas Ezhar nggak pengin telepon Papa gitu? Kasih kabar?

EZHAR

Oh, itu sudah. (mengangguk-angguk)

SELENA

Oh, ya ya ya.

EZHAR

Terus tanya apalagi?

SELENA

Udah kok, nggak ada (terkekeh)

Ezhar tertawa renyah, keduanya salah tingkah. Ezhar dan Selena menatap langit, tersenyum dengan reaksi yang sama.

89.INT. HOTEL SWISS BELINN - AREA MAKAN - PAGI

Ezhar berdiri memilih breakfast dengan penyajian buffet hotel. Disusul Selena yang mengambil nasi dengan tempe goreng, sayur sop, ayam goreng, buah semangka, melon, jeruk. Ezhar membelalak.

EZHAR

Waduh, itu beneran di makan semua?

SELENA

Iya lah, Mas. Kan hari ini aku mau keluar photosho...
(beat)
Maksudku keluar foto-foto sama Mbak Indri (terkekeh)

Ezhar menaikkan alis, Selena meninggalkan Ezhar dan memilih tempat duduk dengan satu kursi paling ujung. Lelaki itu mengedarkan pandangan mencari Selena. Ezhar berjalan menghampirinya. Gadis itu mendongak, Ezhar membawa satu kursi dari tempat lain dan duduk di depan Selena.

SELENA

Lho lho, Mas. Mau apa? Ini kan cuma cukup satu orang.

Ezhar meletakkan piring di atas meja yang sempit dan mengunyah makanan.

EZHAR

Saya mau makan disini nggak boleh? (menoleh ke seberang) Coba lihat orang di seberang sana.

INSERT: Seorang lelaki di seberang menatap tajam Selena.

SELENA

Kenapa emangnya?
(beat)
Kalau dia mau berbuat buruk, aku punya mulut buat teriak (mengejek)

EZHAR

(tertawa) Itu kan bayangan otakmu, jangan disamakan dengan bayangan orang itu.

SELENA

Oh, jadi Mas Ezhar khawatir sama aku? Takut aku kenapa-napa gitu? Iya?? (berandai-andai, percaya diri)

EZHAR

Iya (menatap serius)

Selena menatap ketulusan di mata Ezhar, ia mengalihkan pandangan dan melahap makanannya dengan cepat. Ezhar menahan tawa.

90.EXT/INT. HOTEL SWISS BELINN - PELATARAN - KAMAR SELENA - SORE

Ezhar tengah berdiri di pelataran hotel menunggu seseorang. Tak lama, seseorang menghampiri Ezhar menggunakan sepeda motor. Ezhar mengambil helm yang diberikan temannya. Sebelum ia naik, Ezhar mengetik sesuatu di ponsel.

EZHAR (V.O)

Hari ini saya akan mengunjungi teman saya yang ada di rumah sakit, sekaligus reuni kampus. Kamu dan Indri jangan kemana-mana! (emotic marah)

CUT TO

Selena & Indri tengah bersantai di kasur, Selena membelalak menatap ponselnya, memberitahukan pesan itu pada Indri. Keduanya berteriak kegirangan.

INDRI

Woaw, Len! It's your time!! (meloncat di kasur)

SELENA

Yass, Mbak!! Kita bebas! Yuhuuuuu

Selena ikut meloncat dan melempar bantal ke arah Indri, tertawa bersama

INDRI

(kelelahan) Sudah-sudah, aku capek. Kamu segera siap-siap, Len.

Keduanya duduk, nafasnya tersengal. Selena tersenyum dan membalas pesan itu.

SELENA (V.O)

Okai, Mas Ezhar (emotic tersenyum)

91.INT. PACIFIC PLACE MALL - RESTORAN - PUKUL 19.00

Selena dan Indri berada di restoran, keduanya duduk memesan makanan sambil menunggu Sarah. Selena mengutak-atik ponselnya. Bubble chat Selena ke Sarah:

SELENA: Lo dimana? Gue di restoran Tongfood.

Selena berkali-kali menelepon Sarah, tidak diangkat.

JUMP CUT TO

Pukul 21.00, Selena dan Indri masih menunggu Sarah. Indri nampak mengantuk, kepalanya bersandar di meja.

INDRI

Manajermu belum datang juga, Len?
(beat)
Kamu yakin jadwalnya hari ini?

SELENA

Yakin kok, Mbak. Sebentar ya, aku coba telepon lagi.

Selena menatap Indri, menggeleng lemas, tak ada jawaban dari Sarah.

CUT TO

92.INT. PACIFIC PLACE MALL - AREA DALAM MALL - PUKUL 22.00

Selena dan Indri memutuskan berjalan dari lantai satu sampai lantai empat. Keduanya menjelajahi berbagai tempat disana, Selena menyipitkan mata.

INSERT: Stage modeling yang sudah dibongkar.

Selena berjalan cepat menghampiri stage, Indri membuntutinya. Ia mencari seseorang yang dia kenal disana. Banyak model yang memakai baju biasa, namun make-up di wajah mereka masih tersisa. Selena menemukan Sarah tengah memakai gaun wedding.

SELENA

(menghampiri dan menarik tangan Sarah) Sar, ini maksudnya apa?

Sarah, Selena dan Indri berada di depan stage yang tengah dibongkar

SARAH

Lepas, Len. (beat) Lo kemana aja dari tadi gue hubungi nggak bisa?

SELENA

Hah? Gue udah disini dari jam tujuh, Sar. Lo justru yang gak angkat telepon gue!

Indri mengusap pelan pundak Selena, menenangkannya.

SARAH

Lo nggak datang dan gue yang terpaksa harus gantiin lo. (memalingkan muka)

SELENA

(mengernyit) Gimana? Terpaksa? Ini maksudnya gue yang salah jam atau gimana sih? Sumpah ya, gue masih nggak ngerti.

SARAH

Oke, lo butuh penjelasan dari gue kan? Kasih gue waktu buat ganti baju dulu. Lo tunggu disini aja! (beat)
Oh ya, karena catwalk udah selesai, setelah ini lo ada jadwal photoshoot.

Selena memandang kepergian Sarah dengan raut muka penuh amarah.

INDRI

Coba kita tunggu aja, Len. Dia mungkin ke toilet. Kamu liat sendiri kan, itu backstage juga udah dibongkar.

Selena melipat kedua tangan di depan dada. Indri setia di sisinya.

JUMP CUT TO

Pukul 23.00 stage sudah dibongkar rapi, meninggalkan hall kosong. Selena dan Indri tetap berdiri menunggu Sarah. Selena menatap Indri yang bersandar di pinggiran besi.

SELENA

Mbak Indri, (beat) mending kamu pulang aja deh. Aku tau kamu capek kok, biar aku disini nunggu Sarah.

Indri menggeleng, dia melambaikan tangan.

INDRI

Nggak-nggak, nanti aku yang bakal dimarahi Mas Ezhar. Aku ngga mau ninggalin kamu sendirian.

SELENA

(memegang tangan Indri) Mbak, aku nggak papa. Aku masih ada satu job lagi, nanti gampang kok, aku bisa pulang sama Sarah.

INDRI

Serius nggak papa? Tapi nanti kabari ya pulang jam berapa?

Selena mengangguk. Indri berjalan pergi meninggalkan Selena sendirian.

CUT TO

Selena berjalan ke toilet, dia membuka satu persatu bilik kamar dan memanggil Sarah, ia tidak menemukan siapa-siapa. Gadis itu mendengus kesal.

SELENA (V.O)

Sebenarnya lo kemana sih, Sar?

Kamera mengarah pada lelaki yang tengah mengambil foto Selena diam-diam.

CUT TO

94.INT. PACIFIC PLACE MALL - STUDIO AWAN - PUKUL 23.00.

Sarah menatap tubuhnya di kaca. Ia mengambil hp, tersenyum licik. Satu foto muncul memenuhi layar ponselnya. Sarah mengirimkan foto tersebut ke salah satu kontak.

MANAJER STUDIO AWAN

Kak, thank you sudah mau menggantikan posisi Kak Selena. Kami benar-benar menyesal telah memilih dia sebagai model brand kami. Ternyata Kak Selena tidak profesional, dia malah tidak datang. Saya sangat tersentuh karena Kak Sarah mau menggantikan posisinya. (tersenyum ramah)

Sarah menoleh ke belakang, ia menyambutnya dengan sopan.

MANAJER STUDIO AWAN

Baru pertama kalinya, kita selarut ini untuk photoshoot. Kami puas dengan kinerja Kaka. Next, kita langsung hubungi Kakak aja bisa ya? (memohon, menelungkupkan tangan)

SARAH

Terima kasih banyak, Kak. Kedepannya saya akan evaluasi pekerjaan ini dengan Selena. Maaf atas kekecewaannya ya, Kak (tersenyum mengangguk)

CUT TO

95.INT. KAFE MERAH - JAKARTA - 24.00

Ezhar duduk di kafe, tengah berkumpul bersama teman-teman kampus.

SFX: Pesan WhatsApp masuk

Tangan Ezhar bergerak mengambil ponsel, ia menerima foto dari nomor tidak dikenal.

INSERT: Foto Selena

BUBBLE CHAT:

08585244XXXX : "Selena ada di Pacific Place Mall, studio Awan, dengan jadwal photoshoot yang masih padat"

Ezhar memandangi ponselnya dengan geram.

RENO

Lo, kenapa Zhar?

Reno yang berada di sisinya, menangkap mimik muka Ezhar yang gusar, semua temannya menoleh. Satu pesan muncul lagi di ponsel lelaki itu.

BUBBLE CHAT:

08585244XXX : "Oh, jadi gini ya rasanya ditinggal tanpa pamit? Sama seperti kelakuan lo empat tahun lalu"

Ezhar terdiam, menghela nafas. Matanya mengarah kepada Setya yang menjemputnya di hotel.

EZHAR

Kunci motor lo mana? Gue pinjem bentar.

SETYA

Lo mau kemana dulu?

EZHAR

GUE PINJEM BENTAR! (teriak)

SETYA

Santai kali, Zhar. Gue kan nanya biasa, kok jadi emosi! (mengeluarkan kunci di saku)

Ezhar bergegas keluar kafe sambil memakai jaket.

96.EXT/INT. PACIFIC PLACE MALL - STUDIO AWAN - AT THE SAME TIME

Selena melihat satu toko yang masih menyala. Ia memutuskan untuk masuk, matanya tertuju pada Sarah yang duduk dengan santai bermain ponsel. Selena menggeleng, ia menarik Sarah bangun.

SELENA

Maksud lo apa sih, Sar? Lo kemana aja nggak angkat telepon gue? (berteriak kesal)
Gue dari tadi nungguin lo, gue cari-cari lo nggak ada di toilet.

SARAH

Sengaja! (mengejek)

SELENA

(menghela napas, sabar) Terserah lo deh ya! Hari ini jadwal gue photoshoot kan? Mana baju yang harus gue pakai? (mengatur emosi)

SARAH

Nggak ada! Photoshoot udah selesai, bukan lo tapi gue!

Selena berkacak pinggang, emosi menatap Sarah. Staff mulai berdatangan memandang dua orang yang tengah bersitegang. Sarah menarik paksa Selena untuk keluar dari Studio Awan. Keduanya berdiri di depan studio.

CUT TO

97.EXT. JALAN RAYA - PERJALANAN MENUJU PACIFIC PLACE MALL - NIGHT

Ezhar menyetir sepeda motor dengan cepat, laju kendaraan di jalanan tidak begitu ramai.

EZHAR (V.O)

Kenapa lo harus bohong, Len?

Ezhar membunyikan klakson pada siapa saja yang menghalangi jalannya, pikirannya sudah kalut.

CUT TO

98.EXT. DEPAN STUDIO AWAN - CONTINUOUS

Sarah melepas tangan Selena dengan kasar. Selena merintih.

SELENA

Lo, mainin gue? (tak menyangka)

Sarah berdiam diri, melipat kedua tangan di dada sambil menatap Selena iba.

SELENA (CONT'D)

Jawab! Apa salah gue?
(beat)
Selama ini gue selalu berkomitmen sama jadwal yang lo kasih. Semaksimal mungkin gue selalu deal meskipun lo nggak pernah minta persetujuan gue.
Jawab, Sar! Apa maksud lo ngelakuin ini? (mengguncang-guncang tubuh Sarah)

SARAH

Gue nggak suka lo deket sama Ezhar!

SELENA

(mengernyit) Hah? Apa hubungannya?
(menggeleng) Nggak ada, Sar!

SARAH

Oh, jelas ada! Lo jadi alasan dia, kenapa dia nggak mau balik sama gue lagi.

SELENA

Gue bener-bener nggak ngerti arah pembicaraan lo!

SARAH

Berarti lo harus ngerti! Setelah gue tau lo ada di KAP milik Ezhar, gue jadi masuk ke dunianya lagi lewat lo. Dan berharap dia kembali ke gue. Tapi ternyata, lo jadi penghalang antara gue dan Ezhar (meluap-luap)

SELENA

Sar, gue temen lo kan? Kenapa lo tega ngelakuin ini? Gue nggak pernah berpikiran untuk ambil Mas Ezhar dari lo. Persoalan yang gue tanya adalah kenapa justru lo yang photoshoot dan catwalk di belakang gue? Lo sengaja ambil semua job gue hari ini? Maksud lo apa sih, Sar?

SARAH

Nggak ada maksud apa-apa tuh. Gue benci aja sama kelakuan lo yang tau tapi seakan pura-pura nggak tau! (menunjuk wajah Selena)

SELENA

Mas Ezhar ambil keputusan tepat untuk putus dari cewek biadab kaya lo!(tertawa mengejek)

Sarah mencengkeram tangannya, merasa tak terima. Ia menampar dan memukul Selena seakan ada dendam tertahan dari dalam dirinya.

EZHAR

Lena! (berteriak)

Ezhar berlari menghampiri Selena dan menjauhkan Sarah yang membabi buta. Selena menangis menahan sakit.

SARAH

Sorry-sorry, gue nggak maksud gitu, Zhar (tersentak)

Ezhar memeluk Selena dengan rambut acak-acakan dan baju bagian atas yang sobek. Ezhar memegang wajah Selena.

EZHAR

Lo keterluan, Sar. Lo gila! Apa yang lo perbuat ke Lena, hah? (membentak Sarah)

Ketiga orang itu berdebat di heningnya mall, hanya segelintir orang yang masih menatap mereka. Selena menangis tersedu-sedu.

SARAH

Gue nggak ngelakuin apa-apa. Selena kan datang kesini karena dia ada jadwal catwalk sama photoshoot. Iya kan, Len? (menjawab santai, memegang lengan Selena)

Ezhar menepis tangannya, menatap Selena. Gadis itu melepas pelukan Ezhar, berjalan meninggalkan Sarah dan Ezhar.

SARAH (CONT'D)

(melihat Selena pergi lantas berganti menatap Ezhar)
Jadi gimana rasanya dikhianati sama orang tersayang lo? Sakit kan? Itu yang gue rasain waktu lo ninggal gue gitu aja, Zhar!

EZHAR

Nggak salah gue ambil keputusan buat jauhin lo! (berlari mengejar Lena)

Sarah memasang raut muka marah dan sinis.

99.EXT. PACIFIC PLACE MALL - PELATARAN - TENGAH MALAM

Ezhar mengejar Selena yang pergi mendahuluinya, ia memegang pergelangan tangan Selena. Ezhar membimbingnya menuju sepeda motor.

EZHAR

Gue udah bilang berkali-kali, untuk dua bulan ini jangan ikut catwalk, photoshoot, pemotretan dan persetan lainnya! (marah menatap Lena)

Selena berhenti berjalan, menatap Ezhar dengan sinis, ia melepas cengkeraman tangan Ezhar.

EZHAR (CONT'D)

(memegang pundak Selena) Bisa nggak sih lo dengerin gue sekali aja! Kalo lo nggak nekat buat datang kesini, ini semua nggak bakal terjadi!

SELENA

(melepas paksa tangan Ezhar)
Kalo gue kehilangan job gue, apa lo mau tanggung jawab, Mas?

EZHAR

YA, GUE YANG TANGGUNG JAWAB! (membentak)

SELENA

Gue udah berusaha semaksimal mungkin untuk nurutin kemauan lo, kan? Gue revisi berkali-kali, gue iyain semua arahan lo.
(beat)
Lo nyuruh gue untuk ikut kunjungan audit kemana pun, apa gue pernah nolak? Nggak kan? (menatap Ezhar marah)

EZHAR

Cuma sebulan, Selena. Satu bulan lo selesain skripsi, terus lo bebas mau modeling sampe pagi pun gue nggak ngelarang!
(beat)
Lo udah bohong kedua kalinya setelah lo juga catwalk di Pekanbaru tanpa sepengetahuan gue!

SELENA

(mengatur nafas, menangis)
Tinggalin gue disini (berjalan ke arah lain)

EZHAR

Mau kemana lo? Setelah lo bikin gue khawatir, lo masih mau bikin Papa lo khawatir? (menatap nanar Selena yang kian menjauh)

SELENA

(menghentikan jalan, menangis)

Ezhar menghampiri Selena, memberikan jaket, bajunya terbuka cukup lebar di bagian atas. Ezhar membimbingnya ke motor. Ezhar sudah berada di atas sepeda motor, menggunakan helm.

EZHAR

Pake ini (memberikan helm)

SELENA

(terdiam tak berkutik, ia memalingkan muka)

EZHAR

Lena..(turun dari motor dan memasangkan helm pada Selena)
Tolong, gue cuma mau lo aman.

Selena menaiki motor, Ezhar menarik tangan Selena memeluk pinggangnya. Gadis itu menangis meninggalkan bekas air mata di baju Ezhar.

100.INT. HOTEL SWISS BELINN - KAMAR SELENA/KAMAR EZHAR - PAGI (PUKUL 06.00)

Ezhar melepas bajunya, ia merasa pundaknya basah. Ingatannya kembali saat melihat Selena di hajar habis-habisan oleh Sarah, tanpa ada perlawanan. Ezhar menuju kamar mandi.

CUT TO

Indri duduk di sisi Selena, ia mencoba membangunkan gadis itu. Selena hanya menggeleng.

INDRI

Harusnya kemarin aku nggak ninggalin kamu, Len. Aku minta maaf ya, Len. (memegang tangan Lena)

SELENA

(membuka mata) Mbak Indri nggak kerja? Aku disini aja ya, Mbak. Badanku rasanya sakit semua.

INDRI

(mengangguk) Nanti aku bawakan sarapan ya, sekarang kamu tidur aja dulu.

Indri memegang tangan Selena, ia pergi meninggalkan Lena yang tertidur pulas.

JUMP CUT TO

KAMAR SELENA

Dua jam kemudian

SFX: Pintu diketuk dari luar

Selena masih tertidur pulas, pelayan berdiri di depan pintu membawakan sarapan.

JUMP CUT TO

KAMAR SELENA

Empat jam kemudian

SFX: Pintu diketuk dari luar

Selena tak bergerak dari posisi tidurnya, lagi-lagi pelayan berdiri di depan pintu membawa makanan.

CUT TO

101.INT. PT. DAS CARGO - AULA MEETING - SIANG

Ezhar, Hanung, Anton dan Indri masih rapat bersama direktur keuangan PT. Das Cargo. Ezhar terlihat melamun, ia memikirkan Selena.

ANTON

Zhar, setelah ini kita langsung balik aja ke hotel. Kasihan Lena, kita tinggal sendirian.

Ezhar mengangguk. Indri nampak gusar, berkali-kal mengetik pesan dan menelepon Selena tak ada jawaban. Ia menghampiri Ezhar.

INDRI

Mas, Selena nggak angkat telepon aku, dari kita berangkat kesini, dia nggak balas pesan ku (memasang muka khawatir)

Ezhar mengeluarkan ponsel, menelepon Selena, tak diangkat.

EZHAR

Mana cardlock-nya?

Indri merogoh tas dan memberikannya ke Ezhar. Lelaki itu menatap Anton.

EZHAR (CONT'D)

Kalian segera balik setelah urusan disini selesai, saya ke hotel duluan (menepuk pundak Anton)

ANTON

Mas, naik apa??? (berteriak)

Anton, Hanung dan Indri menatap Ezhar yang berlari kian menjauh.

DISSOLVE TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar