"Sudah, Dion! Panggil sesuka kita saja. Yang penting bukan Mala, karena dia bukan Mala," Edo yang baru masuk ruangan, mendekati mereka. "Kayaknya kau cocok dipanggil Dewi. Kau cantik seperti dewi di khayangan."
.
Dion mendengkus sebelum terkekeh. "Abang suka dia? Garap saja Bang."
.
Gya tersentak. Debaran di dada menggila. Tubuhnya makin gemetan. Ya Allah. Selamatkan aku!
.
"Memangnya kau tak suka? Tak mau?" Edo ikut terkekeh. "Ingat, Dion! Dia itu alat tukar. Harus dalam kondisi baik saat pertukaran nanti."
.
Edo mengalihkan pandangan ke arah Gya. "Kau tahu, Dewi? Kau akan terus ada di sini selama Mala belum datang ketemu bos kami. Jadi nikmati saja kamar bau ini selama itu belum terjadi."
.
"Kalau begitu, jangan sampai Bos tahu dia digarap, Bang. Kita bius dulu, biar dia enggak berontak. Jadi badan luarnya tetap mulus." Masih terkekeh Dion melirik Gya.
.
"Ah, kau memang paling bisa. Sana! Kau beli dulu biusnya." Edo kembali tertawa sembali melangkah menuju pintu. "Kau mau di sini terus, Dion? Aku mau ngisap." Tangannya memeragakan seperti sedang merokok. "Kau mau ikut?"
.
"Ikutlah, Bang." Dion bergerak mengikuti Edo. "Sampai ketemu, Cantik. Tunggu Abang. Nanti kita main, oke?"
.
Dion tertawa keras seraya menutup pintu. Terdengar kunci diputar dua kali. Gya menarik napas dalam-dalam. Badannya melorot ke lantai. Tubuhnya lunglay. Ya Allah, tolong aku. Selamatkan aku. Kang Sat, tolong ....
.
* * *
.
Ya, ampuuun, Gya
Apa Gya selamat?
.
Cek cerita selengkapnya di sini.
Chapter 31. Dago Pakar
Novel LACAK JEJAK MALA
https://m.kwikku.com/novel/read/lacak-jejak-mala/186263
Komentar
Rekwik
5
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)