Aku berdiri, pandanganku menatap jauh lautan Seoul yang terang benderang, dengan sedikit hiasan salju yang terus turun. Ingatan-ingatan itu berputar bagai sebuah drama dalam kepalaku.

Aku merindukan senyumannya.
Aku merindukan canda tawanya.
Aku merindukan gerutuannya.

Aku merindukan semuanya, semua momen yang pernah dia berikan untukku. Momen yang tiba-tiba berhenti begitu saja tanpa yang indah, lebih indah dari bayanganku dulu. Tapi ternyata, ini lebih buruk, aku tidak pernah menginginkan dugaan. Dan seharusnya disini pun terjadi sebuah momen hal ini terjadi. Tapi ini adalah takdir, dan aku harus menerimanya.