Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna

Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Novel
+ Keranjang
Beli langsung
Blurb
Nariya terkejut dengan genggaman tangan suaminya yang tiba-tiba datang ketika ia duduk disebuah gajebo yang berada disebuah Vila. Ia menikmati pemandangan langit biru dan hamparan hijau kebun teh. Ia iri kepada langit yang terus mempertahankan Biru dan tetap indah bahkan tidak pernah bosan untuk dipandang.
Nariya juga ingin seperti langit, ia menggunakan caranya untuk mempertahankan hati dan tekadnya. Namun ia tidak menyangka. Langit yang selalu terlihat biru dan cerah, terkadang tertutupi awan mendung bahkan cahaya matahari juga tidak dizinkan untuk bersinar.
"Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Kau tidak perlu sedih. Aku sudah melihat perjuanganmu selama ini." kata sang Suami Abiyanta sembari merangkulnya dari samping.
"Maafkan aku yang telah gagal," balas Nariya menggenggam tangan sang suami dan bersandar dipundaknya.
"Kita tidak pernah gagal, karena selama ini kita sudah berusaha, bahkan tidak pernah berhenti mendukung dan menasehati. Mereka bukan anak kecil yang setiap ucapan dan langkahnya terus diperingati. Sekarang kita sudah tua, kita sudah tidak punya waktu untuk urusan dunia. Asalkan bersamamu mari kita cicil untuk membuat jembatan agar bisa bersanding dengan-Nya ditempat yang paling Mulia," ujar Abiyanta
Abiyanta sukses membuat Nariya terharu dan berurai air mata, karena selama ini hanya Abiyanta yang bisa menunjukkan, mendukung dan menghargai seorang Nariya.
Nariya juga ingin seperti langit, ia menggunakan caranya untuk mempertahankan hati dan tekadnya. Namun ia tidak menyangka. Langit yang selalu terlihat biru dan cerah, terkadang tertutupi awan mendung bahkan cahaya matahari juga tidak dizinkan untuk bersinar.
"Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Kau tidak perlu sedih. Aku sudah melihat perjuanganmu selama ini." kata sang Suami Abiyanta sembari merangkulnya dari samping.
"Maafkan aku yang telah gagal," balas Nariya menggenggam tangan sang suami dan bersandar dipundaknya.
"Kita tidak pernah gagal, karena selama ini kita sudah berusaha, bahkan tidak pernah berhenti mendukung dan menasehati. Mereka bukan anak kecil yang setiap ucapan dan langkahnya terus diperingati. Sekarang kita sudah tua, kita sudah tidak punya waktu untuk urusan dunia. Asalkan bersamamu mari kita cicil untuk membuat jembatan agar bisa bersanding dengan-Nya ditempat yang paling Mulia," ujar Abiyanta
Abiyanta sukses membuat Nariya terharu dan berurai air mata, karena selama ini hanya Abiyanta yang bisa menunjukkan, mendukung dan menghargai seorang Nariya.
Tokoh Utama
Abiyanta Liandra
Nariya Anederea
Arsyilkarim Al ard
Hatia
Abrisam Delano
Nayaka Adinata Liandra
Kavin Ardana Liandra
Adila Sausan Liandra
Yelda Altezza Liandra
Argi Azzamir Liandra
Karya yang Terhubung
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
7
Dibaca
1.7k
Tentang Penulis
Qarina R Jussap
IG : @qarina_jussap
Write๐, Read ๐, Draw๐จ Watch๐ nature ๐พ
Life like Art๐๐๐๐ผ๐ค๐
We share a joy, we share a love
Write๐, Read ๐, Draw๐จ Watch๐ nature ๐พ
Life like Art๐๐๐๐ผ๐ค๐
We share a joy, we share a love
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 554 pengguna
Sudah memublikasikan 6 karya
Menulis lebih dari 214,685 kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
SILENT TSUNDERE
Xchalant
Novel
Untuk Ratusan Hari Aku Menanti
Joannes Rhino
Novel
Aloanamnesa
Nurjanah
Novel
Othallam Kiss
Azmi
Novel
Cerita dari Ankara
Syafi'ul Mubarok
Novel
INCUMBENT
Muhammad Adli Zulkifli
Novel
Abaang!!
Anna Onymus
Novel
FREEZE HEART
rekhasandy
Novel
Ilusi Lusi ~Novel~
Herman Sim
Novel
The Age of Innocence
Mizan Publishing
Novel
Balada Kacung: The Frontline Warrior
Gie Salindri
Novel
PBC Best Teacher Ever
Mizan Publishing
Novel
Naif, Bahagia Atau Luka
Aylani Firdaus
Novel
Hai Bos
Tri Utari
Novel
Pejuang Konten
Marlina Lin
Rekomendasi