Novel
Bronze
Genre → Religi
Santri Ngantukan
Mulai membaca
Beli Sekarang
Digital Rp35,000
Telah selesai
Premium
Blurb
Lima tahun sudah berlalu dan perasaan rindu untuk bertemu keluarga tergambar jelas pada raut wajah seorang santri itu. "Rasanya rindu kepingin pulang," Perasaan itu perlahan semakin menguat dalam hati seorang yang tengah menuntut ilmu agama itu.

"Gimana kondisi orang tua di rumah, ya ?" Dirinya dihantui perasaan penuh dengan kekhawatiran.

Selama lima tahun mondok di salah satu pesantren di Jawa Barat, dirinya benar-benar sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan kedua orang tuanya. Kehidupan di pondak yang mengharuskan semua santri, terbebas dari penggunaan barang elektronik yakni handphone, benar-benar membuat ia rindu kepada keluarga sangat hebat.

Selama dirinya di pesantren, hiburan satu-satunya yang didapatkan hanya-lah berupa sebuah mimpi-mimpi dikala dirinya tengah tertidur. Yang terkadang ! mimpi itu membuat ia ketakutan bukan main. Namun sebagian mimpi yang lain justru membuat perasaannya bahagia.

Hanya saja mimpi yang dialami setelah masuk pesantren sedikit berbeda dengan mimpi ketika dirinya belum masuk pesantren. Sebenarnya sebelum masuk pesantren pun, dirinya sering mengalami mimpi ketika tengah tertidur.

Akan tetapi, mimpi tersebut sering lupa dan tidak mengingat kembali kejadian dalam mimpi tersebutsetelah bangun dari tidur. Lantas kerap bermonolog menanyakan, kenapa diri sendiri, 'barusan tadi mimpi apa ya ?' Hanya saja ketika bangun, suasana hati diliputi ras takut atau bahagia, sesuai dengan kondisi dalam mimpi tersebut.

Namun semenjak dirinya menjalani rutinitas spiritual yang ketat di pesantren, mimpi yang hadir saat tertidur. Nyatanya seperti bukan mimpi biasa !

Anehnya Mimpi itu begitu melekat dalam ingatan, meskipun setelah dirinya terbangun dari tidur tersebut. Sehingga seakan ia benar-benar hadir di tengah peristiwa dalam mimpi yang sedang dirinya alami sewaktu ia tertidur.

Bahkan saking mimpi itu melakat dalam ingatan, ia sampai bisa menuliskan kembali pengalaman mimpinya secara runut ke dalam sebuah buku diary.

Namun siapa yang akan menyangka ? mimpi lima tahun lalu itu. Justru menjadi petunjuk atas tragedi memilukan yang menimpa ayahnya.

Sedangkan malam itu, ia memutuskan untuk pulang esok hari dan menemui kedua orang tuanya, setelah matahari mulai merangsak naik ke permukaan !
Tokoh Utama
Dulleh
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Belum ada Ulasan
Disukai
0
Dibaca
47
Tentang Penulis
Rafiasamarahmad
-
Bergabung sejak 2022-10-04
Telah diikuti oleh 16 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari 25,035 kata
Rekomendasi dari Religi
Rekomendasi