Anar-wanita yang terlahir dari orang tua yang berbeda suku, ras, agama. Tidak selalu yang berbeda itu menjadi masalah, sebab yang terpenting berbeda jenis kelamin. Ayahnya adalah seorang pribumi berdarah medan, ibunya adalah goldation (Golongan Darah Tionghoa). Dan pastinya pernikahan kedua orang tuanya juga mendapat pertentangan dari keluarga ibunya. Sungguh ia terlahir dari perbedaan, namun sama dalam rasa. Keputusannya meniti karir pun sungguh di luar akhlak dan bukan menjadi impian kedua orang tuanya. Lagi-lagi ada perbedaan. Memang keluarga ini suka akan perbedaan.


Dia punya alasan, dia punya misi mengapa ia menjadi wanita hostes yang menjadi penghuni lokalisasi. Di usia belia dia mempunyai pandangan hidup yang menjadikannya semakin terlatih dalam berkiprah sebagai pemuas nafsu, menyalurkan fantasi terliar para pelanggannya. Keputusannya ini membuat dia mesti jauh dari keluarganya, sebab dia tidak ingin membuat mereka bangga, dan memang mereka pun tidak bangga dengan apa yang ia kerjakan. Namun dia sudah berubah dan berani menceritakan kisahnya.

Dia berubah karena pengalamannya, dan keputusannya. Bukan karena pertentangan orang terdekatnya atas profesi yang ia jalani. Perjalanan menuju 1998 dan sesudah 1998 yang membuat dia berani meninggalkan gelarnya sebagai hostes meski dia akan tetap dikenal sebagai yang pernah menjadi hostes.
Kisah ini, Teruntuk Anar kecil dari Anar Dewasa kepada yang ingin tahu.