Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Suatu ketika tersebutlah seseorang yang bisa mengeluarkan mukjizat, suatu fenomena alam luar biasa di luar nalar manusia, orang itu kemudian mengaku dirinya Rasul. Seseorang lain juga bisa melakukan hal yang sama, dibuatnya fenomena alam luar biasa di luar nalar manusia menggunakan sihir, tak lama kemudian dia menyebut dirinya Tuhan.
"Semua kemungkinan peristiwa memiliki kesempatan untuk terjadi, tidak peduli betapa pun aneh dan ganjilnya itu." Albert Einstein membenci Mekanika Kuantum, "Tuhan tidak sedang bermain dadu," protesnya. Dia terus memikirkan itu sampai sakitnya kambuh dan meninggal di rumah sakit Princeton. Prilaku dari kuantum (bagian terkecil atom yang tidak dapat dibagi lagi) ini, makin diteliti makin membuat para ilmuwan modern berpikir mundur ke belakang bagaikan nenek moyang kita 3.500 tahun yang lalu, ketika suatu fenomena yang disebut supranatural ternyata bisa dijelaskan.
Serombongan orang tua dengan tertatih-tatih berkerumun di depan sebuah ruangan kaca, mereka berebut menyaksikan sebuah peristiwa luar biasa. Selesainya kerja satu unit mesin Bioprinter mencetak sosok utuh seorang manusia. Rombongan kakek dan nenek itu bukan orang biasa, mereka adalah para elites, orang-orang berpengaruh yang menguasai 70% kekayaan dunia. Kemunculan mereka itu menimbulkan sebuah pertanyaan, "Setelah semua yang ada di dunia ini bisa terbeli dengan mudahnya, hal apa lagi yang diinginkan para elites?"
Ada sebuah ambisi besar, sebuah proyek rahasia yang menggabungkan kecanggihan bioteknologi rekayasa sel punca dengan kecerdasan buatan sedang menunggu untuk dijalankan. Mereka menyebutnya "Amosis-Project", diambil dari nama raja pertama dinasti new kingdom, Mesir Kuno. Ambisi yang akhirnya menyeret seluruh dunia terlibat perang, saat entitas-entitas gaib dari zaman abad pertengahan ikut terlibat demi mendapatkan sebuah artefak kuno dengan nilai tak terkira.
Desa Nazlet El-Samman terletak persis di kaki piramida Khufu. Lokasi yang membuat desa ini seluruh warganya sejak dahulu bekerja melayani turis. Dari jasa penyewaan kuda, penyewaan unta, menjual barang antik dan patung-patung palsu, hingga jadi pembuat cinderamata gulungan kertas papirus dengan gambar dan tulisan hieroglif yang dicetak instan.
Pada suatu malam saat bulan sabit muncul tepat di puncak piramida Khufu, iring-iringan tiga buah mobil limousine dengan bendera kecil berlogo silhuet kuil Yunani kuno ‘Parthenon' dan di tengahnya tulisan UNESCO berhenti di tengah jalan. Pintu-pintu mobil itu terbuka dan keluarlah tiga belas orang dari dalamnya. Mereka membawa beberapa bungkusan kain besar dan kotak kayu. Dari mobil terakhir turun seorang lelaki tua kurus berambut putih dan memakai tongkat— Kanselor, pemimpin para elites.
Semua orang tampak mengenakan jubah panjang hingga mata kaki berwarna hitam dengan tudung kepala yang satu persatu mulai dikenakan. Tiga belas orang dipimpin Kanselor berjalan beriringan menuju ke arah desa Nazlet El-Samman. Dari kejauhan mereka terlihat seperti sekelompok penyihir dari abad pertengahan dengan latar belakang bayangan sebuah piramida besar dan bulan sabit menggantung di atasnya.
Apakah mereka akan melakukan suatu ritual? Tapi kenapa arahnya menjauhi piramida-piramida dan malah menuju ke sebuah desa kecil? Ada rahasia apa yang tersembunyi di bawah desa itu?
"Semua kemungkinan peristiwa memiliki kesempatan untuk terjadi, tidak peduli betapa pun aneh dan ganjilnya itu." Albert Einstein membenci Mekanika Kuantum, "Tuhan tidak sedang bermain dadu," protesnya. Dia terus memikirkan itu sampai sakitnya kambuh dan meninggal di rumah sakit Princeton. Prilaku dari kuantum (bagian terkecil atom yang tidak dapat dibagi lagi) ini, makin diteliti makin membuat para ilmuwan modern berpikir mundur ke belakang bagaikan nenek moyang kita 3.500 tahun yang lalu, ketika suatu fenomena yang disebut supranatural ternyata bisa dijelaskan.
Serombongan orang tua dengan tertatih-tatih berkerumun di depan sebuah ruangan kaca, mereka berebut menyaksikan sebuah peristiwa luar biasa. Selesainya kerja satu unit mesin Bioprinter mencetak sosok utuh seorang manusia. Rombongan kakek dan nenek itu bukan orang biasa, mereka adalah para elites, orang-orang berpengaruh yang menguasai 70% kekayaan dunia. Kemunculan mereka itu menimbulkan sebuah pertanyaan, "Setelah semua yang ada di dunia ini bisa terbeli dengan mudahnya, hal apa lagi yang diinginkan para elites?"
Ada sebuah ambisi besar, sebuah proyek rahasia yang menggabungkan kecanggihan bioteknologi rekayasa sel punca dengan kecerdasan buatan sedang menunggu untuk dijalankan. Mereka menyebutnya "Amosis-Project", diambil dari nama raja pertama dinasti new kingdom, Mesir Kuno. Ambisi yang akhirnya menyeret seluruh dunia terlibat perang, saat entitas-entitas gaib dari zaman abad pertengahan ikut terlibat demi mendapatkan sebuah artefak kuno dengan nilai tak terkira.
Desa Nazlet El-Samman terletak persis di kaki piramida Khufu. Lokasi yang membuat desa ini seluruh warganya sejak dahulu bekerja melayani turis. Dari jasa penyewaan kuda, penyewaan unta, menjual barang antik dan patung-patung palsu, hingga jadi pembuat cinderamata gulungan kertas papirus dengan gambar dan tulisan hieroglif yang dicetak instan.
Pada suatu malam saat bulan sabit muncul tepat di puncak piramida Khufu, iring-iringan tiga buah mobil limousine dengan bendera kecil berlogo silhuet kuil Yunani kuno ‘Parthenon' dan di tengahnya tulisan UNESCO berhenti di tengah jalan. Pintu-pintu mobil itu terbuka dan keluarlah tiga belas orang dari dalamnya. Mereka membawa beberapa bungkusan kain besar dan kotak kayu. Dari mobil terakhir turun seorang lelaki tua kurus berambut putih dan memakai tongkat— Kanselor, pemimpin para elites.
Semua orang tampak mengenakan jubah panjang hingga mata kaki berwarna hitam dengan tudung kepala yang satu persatu mulai dikenakan. Tiga belas orang dipimpin Kanselor berjalan beriringan menuju ke arah desa Nazlet El-Samman. Dari kejauhan mereka terlihat seperti sekelompok penyihir dari abad pertengahan dengan latar belakang bayangan sebuah piramida besar dan bulan sabit menggantung di atasnya.
Apakah mereka akan melakukan suatu ritual? Tapi kenapa arahnya menjauhi piramida-piramida dan malah menuju ke sebuah desa kecil? Ada rahasia apa yang tersembunyi di bawah desa itu?
Tokoh Utama
Marya
Xchalant
Kanselor
Fritz
#1
Kisah Sang Pemanah Dari Pulau Jawa
#2
Permaisuri Ilahi
#3
Plasenta Sang Ratu
#4
The Beginning
#5
Wanita Cantik Beraroma Pohon Pinus
#6
Piramida Keempat
#7
Singgasana Amon
#8
Perjamuan Terakhir
#9
Amosis Project
#10
No System Is Safe
#11
Biara Di Tengah Hutan
#12
Frekuensi Ilahi
#13
Harta Karun Dari Katakombe
#14
Ksatria Miskin Dari Bukit Kenisah
#15
Sangkakala Pertama
#16
Markas Tentara Langit
#17
Tabut, Senjata Para Nabi
#18
Ksatria Dengan Dua Sukma
#19
Ombak Penghancur
#20
Nefertari Meritmut
#21
Arsitek Kebanggaan Pharaoh
#22
Karya Sang Penghasut
#23
NUITH
#24
INTERMEZZO
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
121
Dibaca
11k
Tentang Penulis
Xchalant
Saling follow bro-sis, makasih buat yang follow langsung sy follback.^^y
email : xchalant@gmail.com
email : xchalant@gmail.com
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 603 pengguna
Sudah memublikasikan 8 karya
Menulis lebih dari 100,698 kata pada novel
Rekomendasi dari Sci-Fi
Novel
MARYA
Xchalant
Novel
THE VATICAN NUMBER
Zhaenal Fanani
Novel
Deliverance: Dimensional Fugitive
MCL Publisher
Novel
Adiwira: Lahirnya Kesatria Pelindung Bumi
Jun Prakoso
Novel
「Planet?」
MA-YONG
Novel
The Legend of Nyai Rambut Kasih
Hanna The
Novel
STAR LEGACY
Ebie
Novel
SETINGGI LANGIT DAN BINTANG
Bramanditya
Novel
Bes: Son of Science
Farida Zulkaidah Pane
Novel
Cyborium
Gia Oro
Novel
TERRAFORMERS
Fajar R
Novel
Primal Gene
Roy Rolland
Novel
The when time is not eternal
Nicanser
Novel
When Breath Becomes Air (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Kembalinya Kapten Millennium
N.P. Ramadhan
Rekomendasi