Dia yang wajahnya dilukis akan mati.

Nada cinta banget melukis. Namun, dia terpaksa masuk SMA Pelita yang ekskul lukisnya nyaris bubar (anggotanya cuma satu, dikucilkan dan dibenci satu sekolahan pula). Alasannya karena, di ekskul itu ada cerita seram yang dikenal sebagai "kutukan ekskul lukis".

"Siapa pun yang wajahnya dilukis anggota ekskul bakal mati." Begitulah bunyi kutukannya.

Sial bagi Nada, gosip tentangnya yang gabung ekskul lukis tiba-tiba menyebar dengan ganas. Bukannya bisa melukis, dia malah ikut-ikutan dikucilkan dan jadi bahan gibah anak-anak satu sekolah.

Lalu, tanpa disangka, peristiwa mengejutkan terjadi. Dua orang siswi dikabarkan meninggal dunia. Satu sekolah mendadak heboh. Apalagi dengan hadirnya postingan anonim yang membeberkan sebuah fakta: wajah dua siswi yang meninggal itu rupanya pernah dilukis.

Masalah tambah pelik ketika Nada malah melibatkan diri ke ambang bahaya gara-gara tahu siapa yang bakal jadi korban berikutnya.

Mampukah Nada mencegah jatuhnya korban lagi? Siapakah dalang di balik "kutukan ekskul lukis" yang kembali menghebohkan SMA Pelita?

P.s. Novel ini berdasarkan cerita pendek berjudul sama oleh Adnan Fadhil.