Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Blurb
Latar belakang kisah ini mendekati akhir jaman Dinasti Sanjaya di mana Kerajaan Sanjaya sudah lama menjadi daerah jajahan Syailendra (Dinasti Syailendra adalah dinasti atau kerajaan yang memerintah dan menguasai semua daerah di pulau Jawa dan semenanjung Sumatra di mana yang menguasai Melayu saat itu adalah orang India, Persia dan Arabia.
Bhumi Mataram sebagai ibukota Kerajaan Syailendra.
Prabu Arya (anak dari Balaputradewa Raja Syailendra) melihat Raja Abimanyu (Raja Kerajaan Sanjaya) berdiri di jembatan lalu berbicara dengannya. Raja Abimanyu pamit kembali ke Sanjaya. Prabu Arya bertanya apakah Abimanyu tidak mau melihat penobatan selir Ki menjadi permaisuri. Ia mengingatkan tanpa bantuan selir Ki, Abimanyu sudah lama mati.
Dengan mata berkaca-kaca, Abimanyu menitipkan rasa terima kasihnya. Lalu ia pergi.
Prabu Arya bertanya apakah Abimanyu masih mencintai Ki Anantari. Abimanyu tidak menjawab walau ia terlihat menahan tangis dan ia terus pergi.
Prabu Arya berkata ia mencintai Selir Ki Anantari dan dia adalah segalanya baginya. Sambil meneteskan air mata ia menegaskan Ki Anantari bukanlah milik Abimanyu.
Seorang dayang Istana mengabarkan pada Ki Anantari bahwa Abimanyu akan kembali ke Sanjaya. Ki Anantari tak mengatakan apa-apa.
Acara penobatan Permaisuri Prabu Arya (sekaligus pernikahan). Selir Ki Anantari dalam baju kebesarannya ditandu melewati deretan pejabat dan penghuni istana Syailendra yang berlutut di halaman istana. Prabu Arya menyambutnya dengan senyum dan mengulurkan tangan.
Ki Anantari menyambut uluran tangan Prabu Arya. Mereka minum arak bersama. Seraya bergandengan tangan mereka berjalan menuju ke Tahta Kerajaan.
Semua orang bangkit berdiri.
"Hidup Permaisuri Ki! Hidup Prabu Arya!" seru mereka.
Tapi Selir Ki Anantari melihat seseorang di kejauhan. Abimanyu.
Tanpa terasa air matanya mengalir. Abimanyu nampak sedih lalu pergi dari sana. Ki Anantari terus melihat ke arahnya hingga Abimanyu tak terlihat lagi.
Bhumi Mataram sebagai ibukota Kerajaan Syailendra.
Prabu Arya (anak dari Balaputradewa Raja Syailendra) melihat Raja Abimanyu (Raja Kerajaan Sanjaya) berdiri di jembatan lalu berbicara dengannya. Raja Abimanyu pamit kembali ke Sanjaya. Prabu Arya bertanya apakah Abimanyu tidak mau melihat penobatan selir Ki menjadi permaisuri. Ia mengingatkan tanpa bantuan selir Ki, Abimanyu sudah lama mati.
Dengan mata berkaca-kaca, Abimanyu menitipkan rasa terima kasihnya. Lalu ia pergi.
Prabu Arya bertanya apakah Abimanyu masih mencintai Ki Anantari. Abimanyu tidak menjawab walau ia terlihat menahan tangis dan ia terus pergi.
Prabu Arya berkata ia mencintai Selir Ki Anantari dan dia adalah segalanya baginya. Sambil meneteskan air mata ia menegaskan Ki Anantari bukanlah milik Abimanyu.
Seorang dayang Istana mengabarkan pada Ki Anantari bahwa Abimanyu akan kembali ke Sanjaya. Ki Anantari tak mengatakan apa-apa.
Acara penobatan Permaisuri Prabu Arya (sekaligus pernikahan). Selir Ki Anantari dalam baju kebesarannya ditandu melewati deretan pejabat dan penghuni istana Syailendra yang berlutut di halaman istana. Prabu Arya menyambutnya dengan senyum dan mengulurkan tangan.
Ki Anantari menyambut uluran tangan Prabu Arya. Mereka minum arak bersama. Seraya bergandengan tangan mereka berjalan menuju ke Tahta Kerajaan.
Semua orang bangkit berdiri.
"Hidup Permaisuri Ki! Hidup Prabu Arya!" seru mereka.
Tapi Selir Ki Anantari melihat seseorang di kejauhan. Abimanyu.
Tanpa terasa air matanya mengalir. Abimanyu nampak sedih lalu pergi dari sana. Ki Anantari terus melihat ke arahnya hingga Abimanyu tak terlihat lagi.
Tokoh Utama
Ki Anantari
Prabu Arya
Raja Abimanyu
Sri Hanasta
Baturoja
Jendral Rahwana
Adipati Panji
Ki Joko Tayub
Sengkuni
Brahma
Ratu Anjani
Ajisaka
Balung Wesi
Yu Jum
Bintang
Dewa
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
783
Tentang Penulis
Deni Krismantoro
Ig : Krismantorodeni
Untuk informasi lainnya silahkan kontak via inbox
Untuk informasi lainnya silahkan kontak via inbox
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 129 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 18,530 kata
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
Ki Anantari
Deni Krismantoro
Novel
Di Balik Gerbang
Bentang Pustaka
Novel
Berbagi Hati
Noura Publishing
Novel
Dunia Sophie
Mizan Publishing
Novel
Prahara DiCameti Galing
mang giok
Novel
PARADESHA
Rida Fitria
Novel
Andai Aku Hidup Sekali Lagi
Mizan Publishing
Novel
Mati Ketawa ala Refotnasi
Bentang Pustaka
Novel
Fear
Noura Publishing
Novel
Man's Search for Meaning
Noura Publishing
Novel
Akar Randu, Debu dan Kisah-Kisah Pilu
Ferry Herlambang
Novel
Pita Merah
Miftachul W. Abdullah
Novel
Dua Puluh Lima Tahun
Khatulistiwa
Novel
ESTRI
Mega Yohana
Novel
Indonesia Poenja Tjerita
Bentang Pustaka
Rekomendasi