Setelah sempat terpuruk karena patah hati, di Pulau Bali, Tiffa menyusun kembali mimpinya untuk menjadi seorang fotografer. Perlahan, cewek itu berusaha melupakan cinta pertamanya yang menyakitkan.

Tiffa mencoba membuka hatinya untuk seorang cowok, nama cowok yang beruntung itu Bayu. Dan sejak pacaran dengan cowok itu, hidup Tiffa mulai membaik.

Namun, masalah-masalah mulai muncul. Berawal dari sikap Bayu yang berubah, pertemuannya dengan sang ayah (laki-laki yang pergi sejak Tiffa kecil), dan cinta pertamanya yang datang kembali.

Bingung dengan perasaannya sendiri, Tiffa memutuskan untuk berlari meninggalkan semua. Selama setahun, dia pergi ke Belanda untuk mengikuti pelatihan fotografi. Dan saat pulang, hatinya telah memutuskan.