Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #1
#1 Sira Tâtamuyan Kṣatriya Saṅkeṅ Kuṭa
Bagikan Chapter
Sira tâtamuyan kṣatriya saṅkeṅ kuṭa: Dia kedatangan tamu kesatria dari kota (Kata "kuṭa" di sini sebenarnya berarti benteng istana atau daerah yang berada di dalam benteng istana, sedangkan bahasa kuno untuk "kota" adalah "pura".)
Selapan: 35 hari
Damar: lampu minyak
Ujar piśuna: kasak-kusuk; kabar bohong; fitnah
Pomah-omah: menikah; secara harfiah berarti "hidup serumah sebagai suami-istri"
Wujaṅ: perempuan atau laki-laki yang masih muda dan belum menikah
>> Pada zaman dulu, tampaknya batas untuk memasuki usia "dewasa" ada di 15-16 tahun. Ini terlihat dari misalnya: Airlangga menikah di usia 16 dan menjadi raja (membangun kerajaan baru setelah Medang runtuh) di usia 19 tahun; Hayam Wuruk naik takhta menjadi raja Majapahit pada usia 16 tahun; Jayanagara naik takhta usia 15 tahun.
Selapan: 35 hari
Damar: lampu minyak
Ujar piśuna: kasak-kusuk; kabar bohong; fitnah
Pomah-omah: menikah; secara harfiah berarti "hidup serumah sebagai suami-istri"
Wujaṅ: perempuan atau laki-laki yang masih muda dan belum menikah
>> Pada zaman dulu, tampaknya batas untuk memasuki usia "dewasa" ada di 15-16 tahun. Ini terlihat dari misalnya: Airlangga menikah di usia 16 dan menjadi raja (membangun kerajaan baru setelah Medang runtuh) di usia 19 tahun; Hayam Wuruk naik takhta menjadi raja Majapahit pada usia 16 tahun; Jayanagara naik takhta usia 15 tahun.
Chapter Sebelumnya
Daftar Isi
Kembali ke halaman awal
Chapter Selanjutnya
Chapter 2
#2 Kagyat ta Sira Maṅrĕṅö Wṛtta
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar