Wiko baru saja kembali mengantar pulang Selvi, kekasihnya. Memasuki ruang tengah ia melihat Mamanya sedang duduk sambil tangannya sesekali menekan-nekan tombol remote tv. Kebetulan, pikir Wiko.
"Nahhhh.. gimana gimana" Wiko duduk di samping Mamanya.
"Gimana apanya?" cuek Mamanya menjawab.
"Ya tadi dong, Ma.. Gimana Selvi menurut Mama? cantik kan?" cecar Wiko.
"Mama nggak suka"
Oke, ini sepertinya serius. Wiko yang kaget dengan jawaban Mamanya langsung membenarkan posisi duduknya lebih tegak.
"Mmm..kenapa Ma?"
Tantri, Mama Wiko, mematikan siaran tv dan merubah duduknya menghadap anak laki-lakinya yang tiga jam lalu memperkenalkan pasangannya lewat acara makan malam di rumah mereka.
"Mama nggak suka!. Nggak ada senyum-senyumnya jadi perempuan. Emang sih dia mau bantu Mama beres-beres setelah makan malam tadi, tapi mukanya kayak gak ikhlas. Gak ada ramah-ramahnya!. Coba ya kamu bayangin, kalau dia jadi mantu Mama nanti, trus pagi-pagi Mama mesti ngeliat dia yang gak ada senyumnya. Pokoknya Mama nggak suka!. Susah bener mulutnya kebuka buat senyum doang. Sombong. Mama nggak suka, Wikooo.." bak kereta api berendeng Tantri menjawab panjang dengan gusar.
"Jadi cuma karena senyum?" Wiko bertanya sambil menahan tawa.
"Heh..kamu ini. Mama kesel kok malah mau ketawa sih!" Tantri mencubit lengan Wiko.
"Aduh!. Hahahaha... iya maaf Mama sayaang.. tau gak kenapa Selvi nggak senyum? ahahahaha.. " Wiko mengelus-elus lengannya sambil tertawa lepas.
"Ih nih anak ya malah ngakak.. Mama cubit lagi kamu ya!. Kenapa Selvi nggak mau senyum??"
Wiko makin terbahak-bahak sambil membayangkan kejadian yang tidak ia sadari saat makan malam tadi. "Selviiii..kan aku udah bilang nggak usah persiapan sampai segitunya, pake ke dokter buat suntik botox segala sih" batin Wiko.
"Jadi gini Ma...hahahaha.."