Rose In The Bottle

Hari ini adalah Hari Valentine. Hampir semua teman-temanku merayakannya dengan orang yang mereka sayangi entah itu keluarga, kekasih ataupun sahabat yang pasti ini adalah hari kasih sayang. Begitupun denganku yang merayakan hari valentine dirumah bersama Dimas sahabatku. Tidak seperti hari valentine sebelumnya aku dan Dimas pergi jalan-jalan sekalian makan diluar, tapi hari ini Dimas akan datang kerumahku.

"Knock-knock,” Dimas mengetuk pintu. Aku membuka pintu dan Dimas berkata, "Happy Valentine's Day, Lu! Wishing you great love and happiness every day."

Aku tersenyum kepadanya, "Thank you and Happy Valentine's Day to you too.” 

Kemudian dia menyerahkan kantong kertas yang dibawanya kepadaku, "Ini adalah hadiah untukmu, semoga kamu menyukainya."

Aku merasa penasaran apa yang ada di dalamnya kemudian aku buka, "Satu mawar merah di dalam botol, satu bungkus Tim-Tam, dan benih bunga mawar? Artinya apa? Aku tidak mengerti," tanyaku.

"Oh, Lucy sayangku, kamu tidak mengerti, apa arti semua ini? Izinkan aku menjelaskannya padamu, satu mawar merah di dalam botol berarti kamu adalah satu-satunya yang aku cintai dan cinta yang tidak pernah layu. Satu bungkus Tim-Tam berarti kamu adalah satu-satunya gadis manisku. Dan yang terakhir benih bunga mawar, berarti ketika kita menanam benih bunga ini bersama-sama hari ini selama sepuluh tahun ke depan, ketika kita memanen bunga berarti kita memanen kebahagiaan kita, tentu saja, kita harus menanam benih ini dengan cinta."

Aku tidak bisa berkata apa-apa mendengar bagaimana dia menjelaskannya kepadaku. Selain itu, ini adalah hadiah yang tidak terduga. Aku berharap dia akan memberiku satu buket bunga mawar tidak satu tangkai. Tetapi setelah aku mendengar apa yang dia katakan kepadaku tentang hadiah tersebut, itu membuatku lebih bahagia dari sebelumnya. Dia juga tampak sangat serius dengan kata-katanya. Tapi bukankah kita bersahabat? Kapan dia menyatakan cinta padaku? Sejenak aku bingung dengan apa yang dia katakan dia mencintaiku, tapi tidak apa-apa karena aku juga mencintainya.

Sekarang giliranku untuk memberinya hadiah, "Ini ada hadiah untukmu juga, semoga kamu menyukainya. " Dia kemudian membuka hadiahnya, "Wow! Ini bagus Lu, aku sangat menyukainya, terima kasih."

Dia menyukai topi dengan pola tengkorak, tetapi bagiku itu menyeramkan. Melihat pola topi itu mengingatkanku pada "Bajak Laut Karibia." Meskipun demikian aku tidak terkejut, dia adalah pecinta film horor. Tidak ada kartu hari valentine karena kita berdua suka berterus terang. Ini agak menyedihkan, tidak romantis, tapi beginilah cara kita memperlakukan satu sama lain. Aku akan memberitahunya jika aku tidak menyukainya, begitu juga dia. Dia langsung memakai topinya, kemudian meletakkan kedua tangannya di pundakku. Kita berdua hanya berdiri disana saling memandang dengan wajah tersenyum. Apa yang harus kita lakukan, saling berpelukan? Oh, tidak, ini adalah momen yang canggung.

Untungnya ibuku datang dan berkata, "Mengapa kalian hanya berdiri di situ? Ayo makan dulu ayamnya nanti dingin." Kemudian kita duduk dan makan siang. Tentang apa yang dia katakan sebelumnya, aku tidak tahu bagaimana hidup kita nantinya. Apakah dia pria yang akan menemaniku selama sisa hidupku atau tidak. Satu hal yang aku tahu adalah dia ada di sini bersamaku, makan ayam goreng dengan rasa gembira. Yakin semuanya pasti akan baik-baik saja, sekalipun aku tahu dia tidak selalu berada disampingku.

23 disukai 12 komentar 3.9K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@Nur Sama-sama. πŸ€—πŸ™
@egidperdana89 : Amiin YRA. Terima kasih, KakπŸ™πŸ₯°
Semoga berjodoh. 🀲
@NUR C : Terimakasih kembali, Kaka.😊
@mahmud96 : Hehehe, terima kasih, Kak πŸ™πŸ’ž
wkwkwk, Romantis😍
Wkwkwkw, @darmalooooo
Sudah tapi belum puas.
@darmalooooo : Ada deh...kamu sudah baca kan?🀭
Hadiah apa?
Saran Flash Fiction