Ilusi Makhluk Astral

      Saya terbangun saat ada bunyi ketukan mengganggu telinga saya. Kemudian mencoba melangkahkan kaki membuka pintu kamar dengan perlahan. Memastikan siapa gerangan yang mengganggu tidur lelap di pertengahan malam. 

      Bunyi derit pintu terbuka terasa begitu nyaring. Rasanya sangat aneh. Terlebih saya merasa ruangan hotel yang saya pesan begitu asing saat ini. Tampak kotor dan tidak terawat. Sama sekali tidak seperti saat pertama kali saya datang sore tadi. 

      Tercium bau amis dan bangkai di segala penjuru lorong. Membuat isi perut saya terasa bergolak dan hendak mengeluarkan isinya. Sesaat kemudian, terdengar langkah kaki terseok mendekat ke arah saya. Terlebih bau busuk itu kembali tercium dan semakin pekat. 

      Saya mencoba menoleh dengan takut-takut. Lantas menjerit sekuat tenaga saat mendapati sepotong tubuh berjalan berlumuran darah dengan kepala tidak berada pada tempatnya. Dia mendatangi saya. 

      ‎"Si-si-siapa ... ka-kamu?" Rasanya seperti tercekik oleh rasa takut. Terlebih bebauan yang semakin membuat mual. 

      ‎"Ja-jangan ganggu saya! Pe-pergi! Pergi!" Saya mengibas-kibaskan tangan, menolak kedatangannya. 

      ‎"Berikan kepalamu! Berikan sekarang juga!" Geramannya membuat saya merinding. 

      ‎Sekuat tenaga saya berlari dengan kencang. Memasuki kamar sewaan saya yang mendadak berubah rupanya. Dengan sigap saya mengambil ransel dan keluar lewat jendela. 

      ‎Nahas sekali. Jendela itu tiada bisa terbuka. Besi yang berkarat juga teralis besi yang begitu rapat, membuat saya kesulitan untuk melarikan diri. 

      Terdengar suara cekikikan dan geraman di berbagai sudut ruangan. Saya keluar dengan jalur yang sama saat bertemu dengan makhluk menyeramkan itu. Terus berlari tanpa memedulikan aungan dan geraman yang terasa semakin dekat. Mengingat-ingat lorong menuju pintu keluar. 

      ‎Sesampainya di mobil, segera mungkin saya menghidupkan dan melajukannya dengan cepat. Tanpa menoleh sedikitpun pada suara-suara menyeramkan. Melintasi begitu banyak makam di sisi bangunan tua itu, yang tadi sore seperti mini market berbaris. Saya tertipu. Tertipu oleh ilusi makhluk astral.    ‎

1 disukai 1 komentar 5.1K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ihhh, seram😰
Saran Flash Fiction