Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
4,945
Terlanjur #02
Drama

Jantungku berdebar. Keringat sedari tadi terus menggelinang. Aku bimbang, aku bingung.

"Bagaimana ini...???"

Inginku bertanya pada orang disampingku.

"Apa yang harus kita lakukan?"

Tapi mulut tak mau membuka. Hanya hati yang bersuara. Parahnya teman sebelahku tidak punya kekuatan untuk mendengarnya.

Semakin bingung dan aku tidak bisa konsentrasi sama sekali.

Aku harus hati hati jangan sampai menambah kesalahan lagi. Berulang kali aku menepuk tanganku. Berharap dia mendengar tapi semua nihil. Sudah aku coba berulang kali namun frekuensi suara tak mampu menggetarkan gendang telinganya.

"tik... tik,,, tikk..." jam dinding menertawakannku karena semua usahaku sia sia.

Aku ingin melakukan sesuatu sebelum terlanbat. Namun apa? yang aku pelajari hanya sebatas itu. Dan semua sudah aku lakukan. Otakk beri aku sebuah ide!!!

Ingin aku teriak. Tapi tidak bisa. Tidak boleh.

Aku tidak ingin hal itu terjadi. Jangan sampai.

Ntah bacaan apa yang aku baca, pikiranku sudah kemana mana.

Hah....

Aku mulai pasrah. Tak ada pilihan lain. Ikuti saja alurnya. Sudah hampir selesai dan dia belum sadar juga. Aku sudah mencoba semaksimalnya. sekarang terserah.

Berakhir sudahlan semuanya. Sudah terlanjur. Kami sholat Dzuhur dengan dua kali tahiyat akhir.

Maaf.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi