BUJANGAN BAJINGAN

Tampan. Postur tinggi - tegap, berkulit putih, hidung mancung, bibir tipis, rahang tegas, sorot mata tajam, alis tebal, pelit senyum tapi sekalinya senyum bikin meleleh. Perhatian pula. Sempurna.

Memang ada?

Ada.

Setidaknya dalam drama-drama bucinkah?

Tidak. Karena sosok pria tampan dan sempurna itu kini tepat berada di depannya.

Ah, tidak! Lebih tepatnya berada di meja yang ada di depannya. Tidak semeja dengannya dan tentu bukan pasangannya. Pemuda itu berada di meja depan dengan gadis lain. Gadis cantik berambut panjang. Tapi tidak jauh. Harap dicatat!

Dengan iri, Delia melirik pasangan romantis - serasi itu. Berharap ada pemuda tampan serupa - yang sama sempurnanya semeja dengannya dan membersihkan setitik es krim di bibirnya. Lalu ada pula sepasang mata gadis lain di belakang mejanya yang menatap iri ke arahnya.

Pemandangan itu terus membayang sampai Delia pulang kerja. Lamunannya baru bisa kembali saat gadis berhijab style modern menyenggolnya.

Gadis itu tengah menuju pemuda tampan dan sempurna yang nengkreng di atas motor gedenya. Langkah gadis itu begitu percaya diri dan bangga. Ketika menaiki motor gede cowoknya, rasa bangganya pun melonjak beberapa tingkat hingga nyaris menyundul langit.

Seketika Delia tertawa ngakak. Membuat sekelilingnya tersentak. Ah, Delia lupa! Selain rupa, ada pula akhlak.

2 disukai 5.4K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction