Tutup Botol

  "Sebesar ini?" Gardan menunjukkan sebuah tutup botol.

  "Iya. Segitu. Mau dibuang?" Finari bertanya sambil menyeka air matanya.

  Gardan melihat baik-baik ke arah tutup botol yang ia pegang. Wajahnya menunduk. Jika saja malam itu dia tidak kerasukan setan, pasti semuanya tidak akan jadi seperti ini. Kondisi di bawah pohon rindang itu seketika menjadi sedikit gerah. Kemeja sekolah mereka berdua bahkan basah oleh peluh.

  "Buang saja. Mumpung masih seukuran tutup botol, belum seukuran botolnya." Gardan menatap tajam sebuah botol minuman ringan ukuran sedang.

  "Minumlah dulu Gardan. Biar lebih tenang." Finari memaksakan diri tersenyum, menawarkan isi botol yang sedari tadi jadi pusat perhatian.

  Gardan akhirnya minum. Setiap teguk yang ia telan terasa menyegarkan. Sayangnya kesegaran itu hanya sesaat. Untuk kemudian Finari pergi meninggalkan Gardan sendiri, dengan mulut berbuih.

  "Selamat tinggal Gardan. Sekarang kamu pasti lebih tenang. Tidak perlu memikirkan yang sebesar tutup botol ini. Biar aku yang membesarkannya sendiri. Dengan kasih sayangku sendiri." Finari terus berjalan sambil mengelus-elus perutnya.

9 disukai 5.7K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction