Sinden Desa
Sejarah
“Iss .... tri, saya, hanyalah seorang sinden yang diundang di aca .... ra ulang tahun par .… tai itu di balai desa. Istri saya hanya se …. niman, dan saya mengantarnya berkesenian. Di hari itu, ibu saya sakit. Jadi, kami berdua langsung pulang sehabis pentas seni rakyat itu. Ka .... mi tak dengar bagian orasi inti acara. Kami bu .…kan anggo .… tanya,” ucap pemuda desa itu. Jakun pengantin baru itu naik turun, berkali-kali menelan ludah seraya memandangi sepatu lars orang-orang berseragam yang malam ini tiba-tiba ...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Sinden Desa
Silvarani
Flash
Dari Hindia Belanda
Lentera jingga
Flash
Footprints in the Sands of Time
Rizky Yahya
Novel
Gelap di Buru
Kalam Insan
Cerpen
PILOT77: AGEN SLOT DANA GACOR 2023
pilot77
Novel
Andai Aku Hidup Sekali Lagi
Mizan Publishing
Cerpen
Suatu Sore di Karimata
dewi sartika
Cerpen
Sabda Tuan Tanah
Temu Sunyi
Novel
Who Rules the World
Bentang Pustaka
Novel
Elang & Tragedi Trisakti 98
Siska Indah Sari
Novel
Alibaba`s World
Noura Publishing
Novel
Kolecer & Hari Raya Hantu
Mizan Publishing
Novel
Go Set a Watchman
Mizan Publishing
Novel
Sialang dan Kubu Terakhir
Eko S. Ayata
Novel
Langit Menangis di Balik '98: Kisah Perjuangan dan Pencarian Identitas
Aisyah Salsabila Putri
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Sinden Desa
Silvarani
Flash
Bronze
Sentrifugal dan Sentripetal Keimanan
Silvarani
Flash
Bronze
Nostalgia Sup Ayam Jamur Oma
Silvarani
Skrip Film
Ada yang Hilang
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani
Cerpen
Bronze
Antara Utara dan Selatan
Silvarani
Flash
Bronze
Diriku Milikku
Silvarani
Flash
Bronze
Ada Apa dengan Hari Akhir?
Silvarani
Flash
Bronze
Slamet Tujuh Belasan
Silvarani
Flash
Bronze
Mawar Terakhir Persidangan
Silvarani
Flash
Bronze
Politik Berkesenian
Silvarani
Flash
Bronze
Jangan Mengolok Rengasdengklok!
Silvarani
Flash
Bronze
Seniman Darah Biru
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani