Disukai
17
Dilihat
5,549
Payung Hujan dan Teh Ajaib
Romantis

Di bawah langit Lampung yang biru membentang, di kampung kecil Margomulyo yang dikelilingi sawah menguning dan deretan pohon kelapa, Angga, pemuda bujang berusia 25 tahun, mendorong gerobak kayunya menyusuri pasar tradisional. Kulitnya cokelat terbakar matahari, senyumnya ramah meski dagangannya, payung-payung warna-warni, tak laku. Musim kemarau yang panjang membuat warga lebih memilih topi jerami ketimbang payung. Angga hanya menghela napas, mengusap keringat di dahinya. “Ya Allah, beri jalan,” gumamnya pelan, menatap langit ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Romantis
Rekomendasi