Daun Terakhir di Ranting yang Sepi
Romantis
Aku teringat saat pertama kali mendengar kata-katanya. “Kau bilang aku burung?” ucapnya dengan nada pelan, nyaris seperti gumaman pada dirinya sendiri. Di matanya, ada sorot lelah yang sulit diabaikan, sorot yang membawa beban kisah yang terlalu dalam untuk diungkapkan dalam satu pertemuan singkat.
Perempuan itu bernama Laras, dan pertemuan kami bukanlah kisah pertemuan biasa. Aku menemukannya saat berjalan sendirian di sebuah hutan kecil di pin...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Cerpen
Daun Terakhir di Ranting yang Sepi
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Novel
The Visitor
Nurul Elmi
Novel
Dua Rasa
Nur Wahida Batalipu
Novel
Biarkan Aku Bertahan Hidup! Yang Mulia!
Wahyu Nur Anisa
Skrip Film
BLUE HEARTS
PATI IMANUEL LOWRI WARTUNY
Skrip Film
Kamu Orang Seperti Apa Ketika Jatuh Cinta?
IndaahNs
Skrip Film
LORD OSIS
Noejan
Flash
Remember Us This Way
Hans Wysiwyg
Novel
Gerimis di Arc de Triomphe
Bentang Pustaka
Komik
One day, my first love comeback
Asih Triastuti
Novel
Bait Alif ba ta
qaineee
Skrip Film
Pergilah Puan Tanah ini telah Bertuan (Script Version)
Rana Aksa
Novel
War of Love
Dian hastarina
Cerpen
Rumah yang Tak Berharap Kembali
Sayidina Ali
Flash
Panggilan Tak Terjawab
Delia Angela
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Daun Terakhir di Ranting yang Sepi
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Ujung Fajar
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Tidak Ada yang Spesial di Hari Ulang Tahu
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Hunian
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Doa yang Nyata
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Hujan di Kota Asap
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Belum Usai
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani