Disukai
3
Dilihat
1404
Awal Menjadi Seorang Fangirling
Drama

Kala itu, Tasya yang berbaring dengan menatap langit-langit kamar tidurnya nampak sedang meratapi kehidupan yang dipikirnya tidak akan berhasil ia lewati. Tugas Akhirnya yang mengalami hambatan keuangan membuatnya berpikir apakah ia bisa lulus tepat waktu atau tidak. Dirinya butuh penghiburan, maka dari itu Tasya memilih membuka saluran Youtube dan menscroll video-video yang lucu. Video lucu ke 1, 2, 3, 4 hingga ke 10 yang ia putar cukup membuatnya tertawa. Tapi, sepertinya ia masih butuh asupan yang membangkitkan semangat hidupnya kembali untuk tetap berjuang. Di klik lah sebuah Musik Video Boy Group yang muncul di beranda Youtubenya. Karena ingin memahami arti dari lagu tersebut, Tasya mengklik tab bagian subtitle untuk bisa membaca artinya sambil mendengarkan lagunya. Alunan musiknya yang terkesan jedag-jedug memberikan suntikan ekstasi kepada Tasya, memberikan rasa semangat yang menyalakan lagi api kehidupan yang sempat padam. Liriknya yang mengartikan untuk tetap melangkah walaupun terdapat sebuah halangan yang akan menghambatnya, memberi motivasi kepada Tasya untuk tetap melanjutkan Tugas Akhirnya. 

Menyadari hal ini, membuat Tasya menertawakan dirinya sendiri karena dahulu ia sempat menolak untuk mendengar musik Korea yang bahasanya tidak ia pahami sama sekali.

“Nggak tertarik aku sama musik Korea, bukannya nggak suka, Lagu bahasa Indonesia aja aku gak kenal semua dan untuk menghafal liriknya sudah pasti lupa kalau gak terus dihafal apalagi ini lagu dengan bahasa Korea”.

Kata Tasya kala itu kepada teman Sekolah Menengah Atas, Dira, seorang Kpopers yang dijawabnya dengan nada bercanda.

“Alahh, sekarang aja nggak tertarik. Percaya deh, dulu juga aku bilang gitu, tapi Musik Video yang mereka buat tuh selalu memanjakan mata. Semenjak itu aku nggak bisa berhenti buat nontonin dan dengerin lagu-lagunya yang kalau didengar itu terasa enak ditelinga walau nggak paham sama artinya hahaha” 

Dan benar saja, perkataan Dira kala itu bukan sebuah kebohongan. Bagi Dira, menonton Musik Video itu memanjakan matanya tapi bagi Tasya, ia mendapatkan kembali keinginannya untuk menyelesaikan Tugas Akhir yang sebelumnya sempat sirna. Kini Tasya ingin terus berjuang menyelesaikan apa yang telah ia mulai dan perjuangkan. 

“Aku nggak bisa nyerah gitu aja! Pasti ada jalan lain!”

Katanya kala itu dengan semangat yang membara. Semangatnya ia lakukan dengan aksi mencari kerja sampingan untuk menutupi kekurangan biaya Tugas Akhir yang sedang dijalani. Dan siapa sangka, berkat kemauannya untuk terus berjuang membuat Tasya berhasil menyelesaikan Tugas Akhirnya tepat waktu. Kini, ia hanya perlu menunggu acara akhir dari kelulusan, yaitu Wisuda yang selalu dibangga-banggakan oleh para orang tua.

Di waktu senggang menunggu hari wisuda, Tasya mengetahui bahwa Boy Group yang membuatnya bisa melewati rintangannya dengan terus mendengar lagu-lagunya, merilis Musik Video baru. Tasya merasa antusias mengetahui hal itu. Ia terus mendengarkan lagunya sebagai bentuk tanda terimakasih kepada mereka yang telah menyalurkan energi positif untuknya. Tanpa disadari semakin Tasya sering menonton Musik Videonya, semakin Tasya mengetahui siapa para member dari Boy Group asal Korea Selatan itu. Terdiri dari delapan orang, membuat Tasya mencari tahu siapa nama-namanya. Awalnya Tasya kesulitan, ia sering salah sebut nama karena pada saat itu belum bisa membedakan. Dimatanya kala itu, wajah kedelapan member terasa sama semua namun setelah mengetahui lebih dalam setelah mengikuti keseharian mereka dari sosial media, Tasya pada akhirnya bisa membedakannya.  

Kebiasaan selanjutnya setelah sering mendengarkan lagu Boy Group tersebut, Tasya seringkali membaca kolom komentar. Komentar yang lucu seringkali membuat Tasya tertawa.

“Oh kalau aku menari seperti dia, pinggang udah encok kali ya hahaha”

Ada juga cuitan beberapa fans yang meminta untuk membantu mereka memvoting Boy Group tersebut pada acara musik di Korea Selatan agar mereka mendapat penghargaan dari acara tersebut.

“Hai! Please help us to voting them. We need you, guys!”

Menemukan banyaknya komentar seperti itu membuat Tasya penasaran dan ingin ikut membantu. Tapi karena ia masih pemula, ia kebingungan harus bagaimana. Seperti kata pepatah “Malu bertanya sesat di jalan”, Tasya memberanikan dirinya bertanya di kolom komentar setelah dirinya hanya menjadi pembaca saja. 

“Halo, aku mau dukung tapi nggak tau cara votingnya. Ada yang bisa kasih tahu caranya?”

Tasya berharap sekali ada yang menjawab pertanyaannya karena mengingat banyak bahasa dari berbagai negara yang ikut berkomentar pada Musik Video itu membuat komentar baru dengan mudahnya tenggelam dan saat itu Tasya hanya menggunakan Bahasa Indonesia, bahasa yang diketahuinya kala itu. Setelah menunggu beberapa lama, Tasya tersenyum karena pada akhirnya ada seseorang yang menjawab pertanyaannya.

“Coba kamu pergi ke twitter dan cari user xxxxx, disana dia ngasih tutorial votingnya”

Tasya langsung buru-buru meluncur ke aplikasi twitter. Ia mencoba mengingat kembali apa id dan passwordnya karena sudah beberapa tahun ia tidak membukanya. Setelah dua kali melakukan percobaan dan gagal, pada percobaan ketiga, Tasya berhasil membuka akunnya.

Tasya langsung memfollow akun yang disarankan dan mengikuti langkah-langkah untuk memvoting. Tasya tak mengira, melakukan ini membuat dirinya senang. Ia semakin tahu apa yang dilakukan oleh para fans kpopers untuk mendukung idol kesukaannya. Tasya juga berencana akan membeli album Boy Group tersebut jika mereka melakukan Comeback selanjutnya. Hal itu diawali ketika Tasya melihat design dari Comeback Album sebelumnya yang membuat matanya terpikat. Design yang unik membuat ia ingin membelinya. 

Dan benar saja, pada Comeback selanjutnya, Tasya melakukan riset bagaimana cara membeli Album dari Boy Group asal Korea Selatan itu. Ia juga mencoba bertanya kepada mutualan atau teman yang ia dapat dari Youtube saat melakukan tanya jawab di kolom Youtube yang memutar peningkatan jumlah Viewers tiap hari. 

“Aku mau beli Album tapi bingung harus dimana, kamu tahu tempat terpercaya buat beli Album?” Kata Tasya yang mengirim pesan teks kepada teman kpopnya yang tidak ia kenal raut mukanya bahkan suaranya sekali pun.

“Aku tau! Kamu bisa lihat di akun olshop ini. Coba liat-liat dulu aja, siapa tahu kamu mau cari di yang lain kalau belum percaya pas udah liat diakunnya”. Jawabnya sambil mengirim screenshot akun online shop yang membuka jasa Pre-Order pembelian Album.

“Okay, makasih ya. Aku liat-liat dulu”. Jawab Tasya lagi dengan sopan sambil mengetik dengan seulas senyuman karena ia merasa excited untuk membeli Album pertama dari Boy Group yang ia dukung kali ini.

Namun walaupun Tasya sangat excited, ia tetap berhati-hati setelah membaca thread atau sebuah utas orang lain yang terkena scam saat akan membeli Album dari sebuah olshop yang mereka percayai. Dilihatlah akun yang direkomendasikan oleh mutualannya. Butuh waktu sejam untuk Tasya memutuskan mempercayai akun online shop itu.

Satu buah Album ia beli dengan bangga dari online shop itu. Walaupun kontribusi Tasya sangat dikit, tapi setidaknya ia senang bisa memberikan satu suara untuk menambah chart pada penjualan Album dari Boy Group yang disukainya. Ini baru Tasya ketahui ketika mutualannya memberitahu perihal chart penjualan yang akan diperhitungkan di acara Musik Korea untuk menambah nilai penjurian pada pemenang mingguan. 

Tasya tidak mengira bahwa ia akan ke tahap sampai membeli Album dari Boy Group yang telah memberinya motivasi kepada hidupnya. Ia menjadi loyal dengan terus mendengarkan Musiknya dan sering membaca terjemahan dari lirik mereka yang ternyata memiliki filosofi tersendiri. Ia juga dengan giat membantu Voting dengan mengumpulkan point pada aplikasi voting berbeda. Sebenarnya ini membuat Tasya kesal, karena ia harus menginstall beberapa aplikasi voting mengingat setiap stasiun televisi di Korea Selatan mempunyai aplikasi voting tersendiri untuk acara musiknya. Walaupun kesal, Tasya tetap melakukannya dengan harapan bahwa Boy Group yang didukungnya akan membawa piala pada setiap Comeback yang mereka lakukan.

Interaksi para member yang selalu Tasya baca lewat media sosial pun, membuatnya sangat senang. Acara penghargaan akhir tahun pun, Tasya ikut serta dalam mendukung mereka dengan cara memvoting di website pihak acara. Kini sepertinya Tasya sudah sepenuhnya menjadi seorang fangirling yang terus mengikuti kegiatan hari-hari mereka di media sosial dan menonton konten mereka yang mereka up di saluran Youtubenya. 

Melakukan itu membawa kebahagiaan baru terhadap kehidupan Tasya. Aura positif yang mereka selalu lakukan dan pesan yang mereka salurkan lewat lirik pada musiknya tersampaikan kepadanya. Kini, Tasya tak meragukan lagi untuk mendengar karya-karya mereka yang diketahui bahwa para member memproduksinya sendiri. Walaupun masih kesulitan menghafal lirik dalam bahasa korea, Tasya tidak mempermasalahkannya. Ia tetap kumat-kamit melantunkannya, hanya sebaris lirik bahasa inggris pada lagu Korea yang didengarnya sangat jelas terdengar. 

“Aku ingin terus mendukung mereka, musiknya sampai ke telingaku dan begitu tahu liriknya, aku bisa menemukan pesan apa yang sebenarnya mereka ingin sampaikan lewat musik”.

Kata Tasya saat bertemu dengan Dira, teman SMA nya yang ia temui saat mereka sengaja menjadwalkan pertemuan setelah sekian lama tidak bertemu. 

“Kataku juga apakan, kamu bakal suka. Hahaha, kena karma” Ejeknya saat itu. Tasya tak menampiknya, ia hanya tersenyum mendengarnya. Kini sudah resmi Tasya diketahui temannya bahwa ia seorang fangirling. Sudah lama Tasya ingin memberitahunya walaupun Dira sendiri mengatakan sudah tahu dari media sosial karena setiap hari Tasya selalu membuat story mengenai Boy Group yang ia kagumi itu.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi