Disukai
0
Dilihat
16
Aksi Mencuri Uang "Now and Then"
Sejarah
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seperti yang kita tahu, dimedia sosial seperti Tiktok, Instagram hingga Facebook bertebaran parodi M.Shadows menyanyikan penggalan lagu dari Dewa 19, Noah ST 12 hingga Rhoma Irama. Siapa yang tak suka musik? Siapa yang menolak diberikan Invitation ke sebuah pergelaran Festival musik ternama. 90% orang-orang rela menabung untuk hadir di Festival musik terbaik. Bahkan ada banyak Jurnal, Esai hingga Karya ilmiah pendidikan tinggi yang membahas tentang musik. “ Relasi kuasa dalam dangdut “ Stigma yang ada bahkan dimanfaatkan oleh politisi untuk mengolah musik dangdut menjadi ladang pengumpulan suara-suara masyarakat dengan dalih mendengarkan aspirasi. Tapi pandangan yang baru saja saya sampaikan barusan, bukan lagi rahasia individu semata.


2 November menandai akhir dari perjalanan panjang yang dimulai di klub-klub Liverpool lebih dari 60 tahun yang lalu. Sebuah perjalanan panjang dengan karya-karya terhebat yang masih bisa kita nikmati hingga hari ini. Perilisan lagu terakhir The Beatles “Now & Then” Tiga hari yang lalu, Dunia maya digemparkan dengan poster berukuran kurang lebih 5 x 15 meter berdiri kokoh di Plaza Indonesia. Menandai bahwa lagu 'baru' The Beatles berjudul “Now And Then” telah rilis dan akan menampilkan penampilan mendiang John Lennon yang disempurnakan dengan AI, Saya melihat perdebatan dikanal youtube The Beatles, gejolak terjadi. Pro dan Kontra lahir secara prematur. Banyak penggemar yang menyandang gelar Beatles Mania tidak senang dengan keputusan Paul dan Ringgo. Mereka sebagai penggemar fanatik takut  AI akan menirukan suara legendaris Lennon, Bahkan tudingan itu dipertajam dengan pandangan Keseluruhan proyek “Now and Then“ Hanyalah aksi mencari uang. Sebagai penikmat the beatles, tentu saja saya tidak sepakat dengan tuduhan dan laporan seperti itu. Menurut saya, teknologi AI digunakan dalam produksi “Now And Then”, tetapi tidak digunakan untuk menduplikasi suara John Lennon. Apa lagi mencuri uang!!!


Berbagai sumber menyatakan bahwa John awalnya merekam "Now And Then" ke dalam kaset pada akhir tahun 1970-an dan menampilkan dia bernyanyi dan bermain piano. Lagu tersebut tidak pernah direkam di studio profesional dan tidak ada versinya yang dirilis sebelum kematiannya yang tragis pada tahun 1980. Bahkan ketika anggota Beatles yang masih hidup (Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr) berkumpul kembali pada pertengahan 1990-an untuk mengerjakan proyek The Beatles Anthology, janda Lennon, Yoko Ono, memberi mereka tiga lagu yang telah direkam John ke dalam kaset tetapi belum sepenuhnya selesai dengan lagu profesional. rekaman: “Free as bird”, “real Love”, dan “Now and Then”. Paul, George, dan Ringo menambahkan musik baru ke dua lagu pertama, dan mereka terkenal dirilis sebagai 'lagu baru The Beatles' di Anthology I pada tahun 1995 dan Anthology II pada tahun 1996.


Bukan untuk popularitas apalagi uang, Ditingkatkan AI Dengan memanfaatkan teknologi terbaru (AI), vokal Lennon telah diisolasi dengan cermat, dan penting untuk ditekankan bahwa “Tidak ada elemen buatan atau sintetis yang dimasukkan ke dalam proses tersebut” seperti yang dikonfirmasi oleh McCartney. Keaslian pertunjukan adalah hal yang terpenting dan semua artis rekaman secara aktif berkontribusi pada produk akhir. Vokal Lennon telah diintegrasikan dengan mulus ke dalam komponen musik segar yang direkam oleh McCartney dan Starr, dilengkapi dengan trek gitar dari sesi Harrison pada tahun 1995. Selain itu, pengaturan string baru telah diperkenalkan hingga meningkatkan komposisi keseluruhan.


Suka atau tidak suka, AI membuat gebrakan diseluruh industri musik. Sebagai penggemar The Beatles, saya turut bahagia dengan pengumuman lagu dari band tersebut. Meski saya tidak lahir diera The Beatles, Namun saya bisa merasakan nuansa nostalgia penikmat The Beatles diera nya dan kreativitas yang bersinergi dengan kemajuan teknologi yang luar biasa. Jadi melihat The Beatles berada di garis depan AI generatif sepertinya wajar bagi saya. Di masa lalu, kita telah menyaksikan upaya AI untuk meniru suara dan gaya band ikonik seperti Oasis, namun sering kali gagal menangkap esensi aslinya. AI telah “menghidupkan kembali” semua suara terkenal dari masa lalu. Pada April 2021, AI membantu membuat lagu Nirvana baru, Setelah Kurt Cobain meninggal pada usia 27 tahun pada tahun 1994. Hanya berkat algoritme AI mendapatkan “ Drowned in the Sun “ dari Nirvana. Sejak itu, Krist Novoselic, bassis Nirvana, angkat bicara dan berbagi bagaimana anggota band yang tersisa menggunakan AI untuk mengubah rekaman live asli yang diambil dari tur “In Utero” dan disertakan dalam rilisan ulang tahun ke-30. Setelah mendengarkan versi remasternya. 


Bila kita contoh lagi tentang AI dan kolaborasi musik yang paling mencengangkan adalah ketika Paul McCartney melakukan “duet virtual” dengan John Lennon di Glastonbury pada 25 Juni 2022. Prestasi ini dimungkinkan oleh prosesor AI yang mengisolasi suara John dari rekaman aslinya. Teknologi yang sama inilah yang kini dapat kita rasakan dalam lagu Beatles yang baru dan terakhir, “Now And Then.”


Bukan hanya kita yang bisa masuk kedalam aroma nostalgia, Bisa kita saksikan langsung di Official Music Video, Now and Then. Emosi Muncul ketika Paul McCartney, salah satu pendiri The Beatles, menceritakan pengalamannya yang mengharukan saat mendengar suara mendiang rekan bandnya yang dibuat ulang dengan AI. Dia menggambarkan momen itu sebagai momen yang sangat emosional, dan menggarisbawahi keaslian rekaman tersebut. “ Itu dia, suara John, jernih seperti siang hari. “ Dan kita semua memainkannya, itu rekaman asli Beatles,” kata McCartney. Ringo Starr, anggota Beatles lainnya yang masih hidup, setuju, mengatakan bahwa pengalaman itu seperti melihat John kembali ke kamar bersama mereka. Memadukan Masa Lalu dengan Teknologi  Selain musiknya. Seperti “The Beatles: Get Back,” film dokumenter Peter Jackson tahun 2021, menggunakan AI untuk menyempurnakan audio dan gambar, memberikan sudut pandang baru pada sesi produksi album terakhir band. Kembalinya The Beatles yang dibantu AI tidak hanya memberi penghormatan pada sejarah abadi mereka, namun juga membuka jalan bagi kemitraan teknologi-seni di masa depan, memperluas batas-batas inovasi musik.Film yang dibagi beberapa session ini purna saya selesaikan, meski saat itu sedikit rumit bagi saya untuk mengatur waktu ba’da Maghrib hingga tengah malam, butuh 7 Hari bagi saya menamatkan “The Beatles: Get Back,” dan mengambil pesan yang ada.




Bagi saya “AI” telah mengantarkan era baru dalam musik, menunjukkan kemampuannya untuk menyatukan kembali kita dengan suara klasik seperti The Beatles dalam kombinasi sempurna antara masa lalu dan masa depan. Keajaiban teknologi ini tidak hanya menghormati sejarah termasyhur band ini, namun juga menunjukkan potensi tak terbatas dari perkembangan musik di masa depan. Meskipun menyaksikan pertunjukan secara langsung adalah kenikmatan yang tiada lawan. Mungkin saja diluar sana, Menjadi pemakai teknologi sejak dini adalah sebuah keharusan. Sumber daya manusia, Intelektualitas, Fasilitas dan Aksesbilitas toko musik dan keperluan lainnya bagi pengiat hingga penikmat. Namun, Keunggulan barat tampak nya mulai bisa kita pelajari meski semua nya harus diraba-raba dari luar dunia pendidikan.


Beberapa bulan yang lalu, saya berkesempatan ngebolang di pasar musik Blok M Square (jakarta, indonesia) seperti yang dikesankan semua orang. Surga pecinta Kaset dan CD, bila dialihbahasakan rilisan fisik. Saya sempat bertukar cerita dengan orang-orang Malaysia. Ia berucap secara spontan Kualitas Festival Musik Indonesia Its Good, Sound nya terbaik. Saya hanya tersenyum, Lalu saya tanya , Sir, Hanya berburu rilisan fisik ke indonesia? Tidak, kita mau nonton Synchronize fest. Jawabnya tegas dengan setelan outfit Hawai.


Jelas, Teknologi yang berkembang hari ini bukan jadi bahan untuk kita komentari secara negatif, tapi harus kita pelajari hingga menjumpai makna manfaat era modern dengan teknologi yang berkembang pesat. Hanya saja kita harus menggunakan semua nya untuk keperluan dan kepentingan yang bermanfaat. Seperti menyelesaikan karya-karya dan apa lagi? 

Terima kasih, telah membaca dan jangan lupa dijawab.


Lubuklinggau, 5 November 2023

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Rekomendasi