Sungai
13. Act. 2 (Scane 44-47)

44.INT. KLINIK-LOBI. MALAM HARI

cast. lala, rio, kelvin

lala berjalan cepat di lorong lobi.

rio keluar ruangan dan menutup pintu ruangannya.

lala menabrak rio.

rio memegangi tangan lala.

RIO

(heran)

lala...

lala kaget, nafasnya ngos-ngosan dan panik. tangannya bergetar.

RIO

(lanjutan)

kenapa, la?

lala menggeleng, kemudian menarik tangannya.

LALA

maaf, dok..

lala berjalan cepat ke ruangannya.

rio membalik badan, menatap lala.

kelvin mengenakan pakaian serba hitam dan membawa topi, berdiri di ujung lorong dan menatap rio tajam.

KELVIN

(berjalan mendekat)

kenapa masih di sini?

rio menoleh.

RIO

(tersenyum canggung)

maaf dok, dompet saya hilang, jadi saya mau cari di sini dulu.

kelvin melihat ke arah belakang rio dan mengedarkan pandangna.

KELVIN

kamu yang barusan masuk?

RIO

(mengangguk pelan)

hmm..maaf dok kalau lancang.

KELVIN

ini harus jadi yang terakhir kamu melanggar aturan!!

kelvin memakai topinya kemudian berjalan keluar.

rio memperhatikan melalui jendela.

kelvin menyalakan mobil kemudian menjalankannya keluar jalan raya.

rio kembali ke lobi kemudian mengetuk meja pendaftaran tiga kali.

RIO

dia sudah pergi. kamu bisa keluar.

lala membuka pintu ruangannya perlahan.

CUT TO

lala duduk di kursi tunggu pasien.

rio berjalan mendekat dan memberikan kaleng minuman dingin kemudian duduk di sebelah lala.

RIO

(menyilangkan kaki)

kamu udah lihat yang enggak boleh kamu liat La...

lala mengeratkan genggamannya pada kaleng minuman.

rio menoleh dan menatap lala.

RIO

(lenjutan)

kuharap kamu enggak ikut campur atau bertindak bodoh..

LALA

jadi..dokter tau apa yang terjadi?

RIO

hmm..aku enggak bisa berbuat banyak, la..dan aku memilih diam. kuharap pilihan kita sama.

lala menggeleng kemudian menatap rio.

LALA

enggak. saya enggak bisa diam saja. dokter kelvin itu monster..

RIO

justru karna dia monster, la. kamu harus diam!

LALA

maaf dok, saya enggak bisa. permisi..

lala berdiri kemudian berjalan cepat keluar.

RIO

(berdiri)

la, lala..

rio menatap lala.

RIO

(lanjutan)

ah, sialan..

rio membanting kaleng minumannya kemudian duduk. kepalanya menunduk dan tangannya meremas-remas rambutnya.

CUT TO

45.INT. POLSEK-RUANG TIM KHUSUS. SIANG HARI

cast. maya, faizal, reza, arka, martin

faizal menundukan kepala, tangannya meremas-remas rambut.

martin berkacak pinggang dan menatap langit-langit, membuang nafas kesal.

maya mencore-coret buku catatannya.

arka dan reza masuk ruangan.

martin dan faizal buru-buru mendekat ke meja reza.

maya berdiri dan melihat dari mejanya.

reza duduk di kursinya.

REZA

sama. semuanya sama..

faizal memejamkan matanya dan menggertakkan giginya.

martin meremas rambutnya dan mundur satu langkah.

MARTIN

monster gila..

FAIZAL

hasil otopsi gimana, mas?

REZA

(menunjuk arka)

itu..arka tadi yang nyatet..

ARKA

kalo dilihat sekilas semuanya sama, cuman untuk laporan lebih lengkap kemungkinan besok sore baru bisa keluar..

MARTIN

(menunjuk arka)

arka..kamu ikut saya ke lab forensik..

reza menatap martin heran.

MARTIN

maya, faizal. ke rumah istri korban..

MAYA

siap, pak.

reza berdiri.

REZA

saya?

MARTIN

kamu bantu tim patroli..mereka udah kewalahan jagain dua tkp..

CUT TO

46.EXT. POLSEK-HALAMAN. SIANG HARI

cast. maya, faizal, lala, kelvin

faizal membuka botol minuman dan minum. faizal menoleh ke belakang, menunggu maya.

maya datang membawa buku catatan.

FAIZAL

buruan! keburu sore!

faizal beralih menatap kerumunan wartawan.

maya menepuk lengan faizal dengan punggung tangan.

MAYA

ngapain bengong, ayuk!

faizal dan maya berjalan ke parkiran.

lala berpakaian tertutup dengan topi, masker, dan tudung jaket berjalan, menabrakan bahunya ke bahu faizal.

lala menjatuhkan kertas dan terus berjalan ke kerumunan.

faizal menoleh dan memegangi bahunya.

MAYA

kamu nggakpapa, zal?

FAIZAL

(menatap lala)

nggak..nggapapa..

faizal berbalik badan, melanjutkan jalan.

Maya melihat ke arah kerumunan kemudian tidak sengaja melihat kertas di lantai.

Maya mengambil kertas dan membuka lipatan.

MAYA

(berjalan cepat ke arah kerumunan)

Zal! buruan cari orang tadi!

faizal menoleh dan mengikuti Maya berlari.

maya dan faizal mencari lala di kerumunan.

maya memaksa wartawan perempuan untuk menoleh.

MAYA

(melepaskan tangan dari bahu wartawan)

maaf...

maya mundur dan kembali mencari lala.

faizal dan maya keluar dari kerumunan.

maya menyibakkan anak rambutnya ke belakang, matanya terus melihat-lihat.

FAIZAL

kenapa sih may?

MAYA

(menatap faizal)

saksi...

(menyerahkan kertas)

faizal meraih kertas dan membaca tulisannya.

YANG KALIAN CARI ADA DI KLINIK. TOLONG JANGAN CARI SIAPA SAYA! TANGKAP SAJA MONSTER ITU!

lala memperhatikan dari belakang mobil di parkiran. tangan kirinya mengangkat topinya sedikit.

faizal memegang kertasnya erat-erat kemudian berjalan cepat.

maya mengikuti faizal.

lala keluar dari persembunyian dan berjalan cepat ke mobilnya yang diparkir di pinggir jalan, di luar gerbang polsek.

tangan lala menggenggam stir mobil erat kemudian menarik nafas panjang.

lala

(bergumam)

enggakpapa la! yang kamu lakuin udah bener!

lala menyalakan mobil dan melaju pelan di jalanan.

kelvin menyeringai dari dalam mobilnya, matanya menatap tajam mobil lala yang berjalan menjauh.

KELVIN

sayang banget...

kevin menjalankan mobilnya pelan, meninggalkan halaman polsek.

CUT TO

47.INT. POLSEK-RUANG KEAMANAN. SIANG HARI

maya, faizal, security

faizal bersedekap. matanya menatap tajam layar monitor CCVT.

maya menumpukan badannya ke meja dengan tangan kanannya.

SECURITY ikut mengamati monitor dari kursinya.

MAYA

(jari telunjuk menunjuk)

nah ini!

faizal mencondongkan badannya ke depan, melihat lebih jelas lala di layar cctv.

MAYA

yang ke arah parkiran sama gerbang depan enggak ada pak?

maya menoleh saat lala menghilang dari layar cctv.

security menggeleng, berdiri dan berjalan mendekati monitor.

SECURITY

(menunjuk monitor)

sebenarnya parkiran kan arah ini, cuman karena banyak mobil wartawan, jadi dibuat parkiran sementara di halaman sana. enggak ada yang nyorot ke sana. yang ke pintu masuk depan juga sudah setahun rusak, enggak tau kapan mau dibenerin.

maya menatap faizal.

faizal menggaruk dahinya.

FAIZAL

sementara kita cari dulu cctv deket-deket sini. kalau pak martin udah bisa dihubungi kita perluas lagi pencarian, sekarang kita minta bantuan mas reza yang masih di daerah sinian.

maya mengagguk setuju.

cut to

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar