Sungai
12. Act. 2 (Scane 40-43)

40.EXT. MAKAM. SORE HARI

cast. kelvin

kelvin berdiri di bawah pohon besar, menatap orang-orang yang mulai meninggalkan makam baru.

orang terakhir meninggalkan makam.

kelvin setelan hitam, topi dan kacamata hitam. membawa bucket bunga mawar putih, berjalan mendekati makam yang masih baru.

kelvin berjongkok di samping makam kemudian meletakkan bunya di bawah nisan. tangannya memgang nisan, kepalanya menungduk.

KELVIN

(lirih)

maafin kelvin, omah. kelvin telat, walaupun sehari, kelvin pengin ketemu omah dulu. tapi kelvin yakih, habis ini omah pasti tidur dengan tenang.

CUT TO

41.INT. POLSEK-RUANG RAPAT. SORE HARI

cast. maya, reza, faizal, martin, arka

martin bersandar di meja dan menatap papan tulis yang penuh tulisan dan foto korban.

maya dan faizal berdiri di samping martin.

reza dan arka duduk di kursi.

MARTIN

(menunjuk papan tulis)

jadi maksud kamu, mereka semua dibunuh karena punya perlakuan yang buruk ke orang tua mereka?

martin menoleh ke faizal.

faizal mengangguk.

FAIZAL

iya, pak. karena dari semua semuanya, kami baru menemukan kecocokan di bagian ini.

ARKA

(mengusap kedua lengan)

waahh...udah kayak film detektif-detektifan..

FAIZAL

tapi yang paling penting, ada kemungkinan pak tama adalah salah satu korban..menurut informasi dari istri pak tama, walaupun rumah mereka tidak terlalu jauh tapi pak tama tidak pernah mau mengunjungi ibunya.

martin mengangguk-angguk.

MARTIN

bagaimana rekaman cctv yang kamu datap di klinik itu?

FAIZAL

tidak ada yang bisa dijadikan bukti. pak Tama memang meninggalkan klinik sendirian.

maya menatap faizal.

CUT TO

42.INT. KLINIK-RUANG BAWAH TANAH. MALAM HARI

cast. tama, kelvin

kelvin duduk di sova di samping ranjang.

tama masih berusaha melepaskan diri dan membuat pergelangan tangan dan kakinya memerah.

kelvin meletakkan kaleng minumnya kemudian berjalan perlahan ke arah tama.

kelvin menatap tama dari dekat.

TAMA

(gemetar, menangis)

to..tolong saya..maafkan saya..

kelvin memiringkan kepalanya kemudian tersenyum lebar.

kelvin memutar badan dan berjalan disekeliling ranjang.

kelvin berhenti di bagian kaki tama dan kedua tangannya memegang ranjang, badannya sedikit membungkuk.

KELVIN

ini hari terakhirmu, tapi kamu masih belum mengakui dosamu?

TAMA

saya sudah...

kelvin menendang ranjang tama keras.

tama berdiam dan memiringkan kepalanya, badangnya bergetar.

KELVIN

kamu pikir aku bodoh? aku lebih tahu dari siapapun. kamu itu.. cuman sampah, bahkan jika harus mati dengan menderitapun, rasanya masih kurang.

kelvin menatap tajam, matanya memerah.

kelvin menarik nafas, memejamkan mata untuk menenangkan diri.

kelvin memutar kepalanya kemudian membuka matanya.

KELVIN

sekarang katakan dosamu! mau mengakui atau tidak, kamu tetap akan mati. jadi, katakan saja dan setelah itu aku bisa menjalankan tugasku..

TAMA

sa..saya menipu, saya selingkuh, saya berjudi, saya menipu,

KELVIN

cukup!

TAMA

saya tidak jujur, saya menipu, saya berjudi, saya..

KELVIN

(menendang ranjang tama)

cukup, cukup, kubilang cukup!

ranjang tama bergeser.

tama menangis ketakutan.

wajah kelvin marah, nafasnya terenggah-enggah.

KELVIN

(penuh penekanan)

kamu pikir aku peduli dosa-dosamu itu? bahkan disaat seperti ini, kamu enggak ingat orang yang selalu menunggu manusia rendahan ini pulang, hah?

TAMA

maafkan saya..maafkan saya. ampuni saya...

KELVIN

minta maaflah pada orang tuamu. aku hanya menjalankan tugas untuk membalas dendam. orang sepertimu memang pantas mati.

kelvin menggantungkan satu kantong cairan formalin kemudian memasang infus ke tangan tama.

tama berusaha menghindar.

kelvin berjalan menjauh kemudian masuk ke lantai dua melalui lorong.

kelvin duduk di kursi. kakinya diluruskan ke atas meja.

kelvin bersiul lagu hitam putih fotomu milik Ratih purwasih. matanya menatap tama dari monitor.

tama terus berusaha melepaskan diri. menangis.

TAMA

ibu..tolong..maaf, bu. tolong selamatkan saya...

tubuh tama melemas kemudian pingsan.

kelvin tersenyum lebar.

tubuh tama mengejang.

kelvin tertawa.

tubuh tama mengejang kemudian kembali tenang. darah keluar dari mulut, hidung dan telinga.

kelvin berdiri, berkacak pinggang.

KELVIN

(tersenyum, menggelengkan kepala)

dasar, sampai akhirpun tetap jadi sampah...sampai jumpa besok.

CUT TO

43.EXT. DALAM MOBIL. PAGI HARI

cast. maya, faizal

maya dan faizal duduk di dalam mobil dan parkir di seberang klinik.

jalanan masih sepi dan langit agak mendung.

maya menggigit toritnya.

MAYA

(mengunyah)

kenapa kita ke sini?

FAIZAL

(fokus)

aku yakin, di klinik ini ada yang enggak beres.

maya menelan makanannya kemudian minum.

MAYA

(menutup botol minum)

maksudnya?

FAIZAL

menurutku aneh. pak Tama hilang enggak tau kemana setelah dateng ke klinik ini. cctv di bank dan minimarket enggak menunjukkan kalau pak tama lewat..jadi menurut fellingku, dia hilang di sekitar klinik ini.

maya mengangguk-angguk.

FAIZAL

(menoleh)

kamu tahu? cctv di klinik ini juga aneh. semua madep dalem.. oke, orang-orang emang keliatan keluar masuk. tapi aneh aja, karna kebanyakan cctv itu ngedep depan atau luar. kayak sengaja gitu..

MAYA

iya juga sih..ngomong-ngomong, kamu kemarin itu mau ngomong apa?

FAIZAL

ah, itu...aku cuman mau ngomong tentang orang yang mungkin jadi pelaku..

MAYA

(menghadap faizal)

dokter yang rumahnya deket tanggul itu?

faizal membuka botol dan minum.

faizal menggeleng.

FAIZAL

(menutup botol)

enggak tau juga sih..aku enggak ada bukti, tapi entah kenapa ada yang aneh dari orang itu..kamu tau kenapa aku ngajak kamu ke pasar?

maya menggeleng.

FAIZAL

(lanjutan)

karena kupikir pelaku adalah tipe orang yang suka pamer atau menakut-nakuti..dan pasar adalah tempat yang paling umum buat nyebarin isu-isu menakutkan..aku cuman mau liat isu apa yang ada di sana, tapi pas udah denger, kayaknya pelaku kali ini bukan tipe yang akan meneror orang-orang atau acak melakukan pembunuhan karna haus darah.

maya mengangguk-angguk.

FAIZAL

(lanjutan)

dan kebukti, kan. dari kesamaan semua korban, kemungkinan besar pelaku adalah orang elegant yang merasa dirinya berhak atas hidup orang lain...atau mungkin dia punya misi balas dendam.. entahlah, masih terlalu jauh buat ngambil kesimpulan...

MAYA

(meninju lengan faizal)

jangan terlalu memaksakan diri!...terus apa hubungan pemikiran kamu itu sama dokter itu?

maya menyandarkan badannya ke kursi.

faizal menggeleng.

FAIZAL

enggak tau. aku belum nemu potongan teka-teki yang mungkin ke lewat...pas kemarin aku tanya-tanya tentang pak Tama, dia kaya nyembunyiin sesuatu..entah dia tau pelaku atau dia pelakunya..tapi, pas aku udah yakin kayak gitu, aku nemu orang yang lebih aneh...

maya menegakkan badan kemudian menatap faizal.

MAYA

siapa?

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar