Sungai
2. Act. 1 (Scane 1-3)

ACT. 1

1.INT. BALAI DESA-HALAMAN. PAGI HARI

Cast. Rio, Anak #1, Orang tua anak #1

suasana balai desa ramai karena kegiatan kesehatan keliling.

RIO kembali duduk di kursi kayu setelah selesai memeriksa gigi anak laki-laki.

RIO

(Melepas sarung tangan karet)

Adek suka makan manis ya?

(Sambil terseyum, mengambil paket sikat gigi di tas)

Anak #1

(mengangguk, tersenyum malu, mengambil paket sikat gigi)

ORANG TUA ANAK #1

Giginya harus dicabut ya, dok?

RIO

Enggak, bu. Cukup rajin sikat gigi, saja. Inikan masih gigi susu, nanti juga lepas sendiri. Paling dikurangi manis-manisnya, ya!

ORANG TUA ANAK #1

Ya sudah dok. Kami permisi.

(menurunkan anak dari kursi)

bilang terima kasih dulu sama dokter!

ANAK #1

terima kasih dokter.

CUT TO

2.INT. BALAI DESA-RUANG KUMPUL. PAGI HARI

cast. Kelvin, Lala, Pasien #1

KELVIN didampingi LALA sedang sibuk memeriksa beberapa pasien lansia yang baru selesai olah raga pagi. LALA memasang alat ukur tensi ke pasien.

LALA

(menuntun pasien #1 ke ranjang pasien)

diperiksa dulu ya, ibu.

PASIEN #1 berbaring di ranjang pasien yang disekat dengan tirai putih.

KELVIN

(menempelkan stetoskop ke dada pasien)

omah, tarik nafas ya! tarik..keluarkan pelan-pelan!

(menyimpan stetoskop kemudian duduk di kursi sebelah ranjang)

omah sudah sarapan?

PASIEN #1

enggak sarapanpun udah kenyang, ketemu cucu ganteng jadi langsung kenyang.

(tertawa)

KELVIN

(memegang tangan pasien #1)

Kelvin memang ganteng, omah. dokter paling tampan, ya kan?

PASIEN #1

iya dong, cucu omah. paling tampan.

(berbisik)

dokter gigi itu kalah.

KELVIN

(tersenyum lebar)

tapi omah harus tetap makan. Biar cepet sembuh ya.

PASIEN #1

Orang tua kayak omah itu makan enggak makan, tetep sakit. Omah juga sudah enggak pengin umur panjang lagi.

Kelvin menatap dengan serius. wajahnya ramah.

PASIEN #1

(lanjutan)

nanti.. kalau omah meninggal.. dokter Kelvin datang ya! bawakan omah mawar putih.

KELVIN

pasti omah, Kelvin pasti datang. Sekarang omah ke suster Lala dulu ya! Nanti kalau dikasih obat, diminum yang teratur ya, omah! Minggu depan kita ketemu lagi.

Pasien #1 turun dari ranjang kemudian berjalan ke meja Lala yang baru selesai membereskan alat-alat kesehatan.

Kelvin masih menatap Pasien #1 dengan penuh kasih.

CUT TO

3.EXT. DAERAH PERUMAHAN. SIANG HARI

cast. Maya, Reza, Arka, pelaku pencuri sepeda motor, tukang bakso

MAYA menyantap bakso yang mangkal di dekat perumahan. Matanya sesekali menatap orang-orang yang lewat.

Tidak jauh dari Maya, REZA sedang pura-pura mencari rumput.

ARKA duduk di dalam mobil yang parkir di depan gang perumahan.

ARKA

(bicara melalui Handtalkie)

Bersiap! Target mulai bergerak.

REZA

(tetap memasukkan rumput ke dalam karung)

Target terlihat

MAYA

(meninggalkan warung bakso)

Target siap ditangkap

Maya menghadang seorang laki-laki pelaku pencurian sepeda motor. matanya menatap tajam.

pelaku pencurian sepeda motor mengeluarkan pisau lipat dan mulai mengancam karena gugup.

MAYA

(mendekati pelaku dengan santai)

Hey..kenapa pakai senjata? Percumah ngelawan. Ikut saja ke kantor!

Reza dan Arka datang dari arah belakang pelaku pencurian sepeda motor.

pelaku pencurian sepeda motor menarik tangan Maya dan menempelkan pisau di leher Maya. satu tangannya menahan tangan Maya di belakang punggung.

PELAKU PENCURIAN SEPEDA MOTOR

minggir! minggir, kalian!

minggir!

Reza dan Arka hanya diam. Mereka berkacak pinggang dan terlihat santai. Reza menggaruk dahinya yang tidak gatal.

PELAKU PENCURIAN SEPEDA MOTOR

(lanjutan)

kayaknya temenmu enggak peduli kamu mati!

(tertawa mengejek)

MAYA

(mendecak)

menurutku.. kamu yang nggak takut mati.

Maya menyiku perut pelaku pencurian sepeda motor dengan keras kemudian memutar tangan pelaku itu ke belakang dan menendang punggungnya dengan keras.

Pelaku pencurian sepeda motor membungkuk karena kesakitan dan terdorong ke arah Reza dan Arka.

Arka menjatuhkan pelaku pencurian sepeda motor ke tanah dengan posisi tengkurap dan langsung memborgol.

MAYA

(lanjutan)(membuang nafas)

Ha! main-main nih orang.(menyibakkan rambut ke belakang)

REZA

(Mangacungkan jempol)

Mantap!

Reza menarik tangan pelaku pencurian sepeda motor dan membuatnya berdiri. mereka membawa pelaku pencurian sepeda motor ke mobil.

Arka dan Maya mengikuti di belakang.

ARKA

(menepuk pundak Maya)

Anggota baru kita mantap banget bang. Mantap, May!

Maya memegangi bahu yang baru ditepuk Arka karena terasa sakit, namun dia tersenyum lebar dan merasa bangga.

CUT TO BLACK

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar