SEBUAH SKENARIO FLIM DARI NOVEL CORONA DITANGAN MANUSIA
6. SCENE PLOT 51 S/D 60

Sc. 51 Int. Ruang Tamu – Siang

Pak Rizwan dan Ibu Tria berdebat tentang keputusan pemerintah menetapkan sosial distancing. Keduanya tidak ada yang mau mengalah. Dalam kamar Varrel kesal, terganggu tidur siang akibat keributan keduanya. Varrel keluar, duduk di tengah, menegur keduanya. Tapi malah semakin menjadi, Varrel makin kesal, lalu mematikan televisi dan masuk ke kamarnya.

Cut to

Sc. 52 Ext. Pasar  – Sore

Ibu Tria bersama ibu-ibu beli sayur, sambil memilih mereka protes dengan keputusan pemerintah. Mereka ngomel karena uang komite tetap bayar tapi sekolah online.

Cut to

Sc. 53 Int. Dapur – Shubuh

Ibu Tria duduk di meja makan, mendengarkan tausyiah di televisi. Mbok Nah merebus air, dan mencuci piring. sesekali Ibu Tria ngomel, bila melihat iklan televisi. Pak Rizwan datang minta buatkan kopi.  

Cut to

Sc. 54 Ext. Depan Pintu – Pagi

Varrel keluar dari kamarnya, ke dapur, berdiri depan pintu mendengarkan obrolan ibunya dengan Mbok Nah yang duduk di teras. Varrel menegur ibunya yang suka menyalahkan program pemerintah. Ibu Tria dan Mbok Nah kompak protes karena merasa harga sembako mahal banget.

Cut to

Sc. 55 Int. Meja Makan – Pagi

Pak Rizwan makan sendirian di meja makan. Varrel datang, gabung makan. Pak Rizwan minta Varrel untuk memanggil ibunya. Varrel teriak, Pak Rizwan menegurnya. Ibu Tria dan Mbok Nah masuk ke dalam rumah.

Cut to

Sc. 56 Ext. Teras – Sore

Ibu Tria dan Mbok Nah merujak di teras depan. Beberapa ibu-ibu datang ikut bergabung. Mereka menggosip mulai dari pemerintah hingga anak tetangga. Varrel datang dari luar, masuk rumah, tanya di mana ayahnya.  

Cut to

Sc. 57 Int. Rumah Sakit – Malam

Para perawat kebingungan, pasien yang terpapar corona terus berdatangan. Di depan UGD beberapa ambulance berjejer menunggu brankar. dr. Arsil sibuk memeriksa pasien yang baru datang. dr. Farkan memberikan arah pada tim medis. 

Cut to

Sc. 58 Int. Ruang Istirahat Tim Medis (Rumah Sakit) – Malam

Beberapa perawat tidur, yang lain sibuk memasang APD karena ada pasien datang. dr. Arsil duduk bersandar di tembok, handphonenya berdering, ibunya nelpon. 

Cut to

Sc. 59 Int. Ruang Istirahat Tim Medis (Rumah Sakit) – Shubuh

Seorang perawat membangunkan tim medis yang tertidur. dr. Farkan keluar tergesa-gesa menuju IGD tanpa APD, dr. Arsil menarik tangannya, meminta untuk masang APD dulu.

Cut to

Sc. 60 Int. Depan Jendela – Pagi

dr. Arsil berdiri depan jendela ruangannya. Menatap para perawat yang lari-lari membawa brankar, map, dan alat kesehatan. Ia menangis menatap pemandangan itu. dr. Farkan masuk, memintanya untuk ke ICU memeriksa pasien yang baru datang, korban tabrak lari.

Cut to

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar