RETORIKA IBU
7. 7. BOLOS

27.   INT. KAMAR DARA – THE NEXT DAY

Dara membuka jendela kamar lalu menuju meja belajar. Dara membereskan beberapa buku dan alat tulis, lalu dimasukkan ke dalam tas. Dara menemukan selebaran beasiswa terselip di dalam bukunya. Dara melihat berkas itu. Dara melamun beberapa saat memperhatikan selebaran itu. Suara ibunya terngiang di telinganya.

 

IBU DARA (O.S)

Kalau ayah kenapa-napa kekmana? Mamak disini sendiri?!

...

Dar... ngertiinlah, tolong!

...

Enggak, Dar! Enggak!

SUARA MESIN MOTOR TERDENGAR. Dara sadar dari lamunannya. Ia melihat keluar jendela, Tiara akan berangkat sekolah.

 

DARA

  (memekik)

 Ti! Tunggu!!

Tiara menoleh ke arah jendela kamar Dara. Tiara memasukkan barang-barangnya ke tas, ia keluar kamar.

CUT TO :

28.   EXT. DEPAN RUMAH – CONTINUOUS

Dara terburu-buru melangkah tapi Tiara sudah pergi meninggalkannya dengan motor. Dara hanya melihat bayangan Tiara yang hilang dari pandangan matanya. Dara memutuskan pergi. Ia mulai melangkah ke luar rumah.

 

CUT TO :

29.   EXT. HALTE BIS – CONTINUOUS

Dara tiba di sebuah halte bis. Kernet bis menyeru agar para siswa segera masuk ke dalam bis.

 

KERNET

 Yok, masuk, dek! Masuk!

 

Dara ragu. Tapi ia memberanikan diri untuk naik bis bersama para siswa sekolah yang lain. Saat menaiki bis, tangan Dara ditarik.

 

DARA

Apa kau?! Apa?!

 

RONNY

  Turun kau, dek! Ngapain naik ini.

 Masuk ke mobil.

 

DARA

   Nggak!

Kau darimana tau aku disini?

 

Ronny terkekeh.

 

RONNY

Kau kira susah kali buat aku nyari kau sementang kau udah blokir aku?!

Cepet masuk ke mobil.

Ronny menarik tangan Dara dan berjalan menuju mobil

DARA

Lepasin! Ron, lepasin!

  (memekik pada kernet)

Bang!! Tolongin, bang!

Kernet bis yang bertubuh besar dan tinggi itu menolong Dara. Ia melepaskan Dara dari Ronny. Dara berlari ke dalam bus. Ronny kesal pada kernet bis itu. Ia membentak kernet tersebut.

RONNY

Aku nggak ada urusan sama kau ya!

Kernet bis itu melayangkan satu pukulan ke pipi Ronny sampai berdarah.

KERNET

Jangan mentang-mentang kau punya mobil

kau bisa seenaknya sama perempuan, ya!

Awas kalau ketemu lagi.

Ronny yang kesal pergi dengan mobilnya. Kernet itu pun juga kembali ke bis. Bis meninggalkan halte.

CUT TO :

30.   EXT. DEPAN SEKOLAH – DAY

Bis berhenti di depan gerbang sekolah. Dara turun Dari bis bersama beberapa siswa yang lain. Bel sekolah berbunyi. Dara berhenti sejenak. Ia menarik napasnya. Terlihat masih ada beberapa siswa yang berlalu-lalang di depan gerbang menuju kelas. Dara melanjutkan langkahnya. Ia mengambil jalur yang sepi dari lalu-lalang siswa yang lain.

CUT TO :

31.   INT. RUANG KELAS – DAY

Siswa-siswi yang tengah duduk santai di depan kelas berhamburan masuk. Mereka buru-buru duduk di kursi masing-masing. Pak guru masuk. Ia melangkah perlahan sampai tiba di dekat meja guru. Pak guru meletakkan buku dan sebuah penggaris kayu di atas meja. Ia melihat ada satu bangku kosong.

PAK GURU

Sandi, Yuna, kalian tahu kenapa Dara nggak masuk sekolah?

Sandi dan Yuna saling menoleh dengan wajah bingung. Keduanya kembali menatap pak guru dan menggeleng.

 

SANDI

  Enggak, pak.

 

PAK GURU

Apa ayahnya masih di rumah sakit?

 

YUNA

Udah pulang, pak. Kemaren kami ada jenguk bapaknya.

PAK GURU

 Trus, kenapa dia nggak masuk?

Mau ujian kita ini.

SANDI

Enggak tahu, pak.

SISWA LAIN

Dia nyusul aja, pak. Kita udah belajar ini.

Saran tersebut disetujui satu kelas.

SISWA-SISWA

 Iya, pak!!

Sandi dan Yuna saling bertukar pandang, mereka khawatir.

PAK GURU

Yaudah. Kalau begitu,

Keluarkan kertas selembar,

tuliskan nama dan kelas kalian.

Para siswa mengikuti perintah pak guru.

PAK GURU (CONT’D)

Soal pertama.

Apa yang dimaksud dengan revolusi dan sebutkan syarat-syarat terjadinya perubahan sosial secara revolusi!

Langsung dijawab. Waktu lima menit!

Para siswa langsung menuliskan jawaban mereka di kertas. Yuna dan Sandi sesekali masih saling bertatap dan menoleh ke bangku kosong itu.

CUT TO :

32.   INT. TOILET – DAY

Dara menyalakan keran air dan mencuci wajahnya beberapa kali. Wajahnya masih syok. Dara menghela napasnya.

 

DARA

Akhirnya aku selamat dari dia.

 

Ia menenangkan dirinya sejenak, lalu keluar dari toilet.

 

CUT TO :

 

33.   INT. KANTIN - CONTINUOUS

Dara tiba di kantin. Kantin tampak sepi. Dara duduk di salah satu tempat yang tersedia. Dara meletakkan tas di atas meja, ia membenamkan wajahnya disitu. Terlihat beberapa penjaga kantin yang sedang membereskan meja-meja dan dagangan mereka. Seorang bapak kantin yang sedang mengelap meja menoleh ke arah Dara. Bapak kantin mengeluarkan gawainya dan menelpon.

CUT TO :

34.   INT. RUANG KELAS – DAY

Para siswa sedang menulis. Pak guru sesekali berjalan beberapa langkah memperhatikan siswanya. Ia menghitung mundur.

 

PAK GURU

   Tiga.. Dua.. Soal ke lima!

 (menatap para siswa)

Menurutmu sebagai generasi muda,

langkah-langkah apa yang..

TERDENGAR DERING TELEPON. Pak Guru menghentikan sejenak kegiatannya. Ia melihat layar gawai yang ada di atas meja.

PAK GURU (CONT’D)

Ada yang bolos nih kayanya di kantin.

Sebentar ya, saya angkat telepon.

Ya, halo, pak?!

 (mendengarkan)

Oh, iya, pak. Nggak pa-pa.

Bentar lagi saya keluar.

Nanti saya bilang ke guru piket yang nggak ngajar.

Terima kasih, ya pak.

Pak Guru mematikan gawainya dan meletakkannya di atas meja. Ia memijat pelipisnya dan tersenyum. Ia menggeleng.

PAK GURU

Rupanya anak sendiri.

Yuna dan Sandi mengernyit.

YUNA

    Dara, pak?!

Pak guru tersenyum.

PAK GURU

   Ya, kita lanjutkan lagi ya.

Soal nomor lima, sebagai generasi muda,

langkah-langkah apa yang langkah-langkah apa yang bisa

dilakukan untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa

sebagai akibat dari proses globalisasi dan modernisasi!

Lima menit dari sekarang!

Para siswa kembali menulis di kertas mereka masing- masing.

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar