RETORIKA IBU
2. 2. Jangan Ikut Campur

6. EXT. DEPAN GERBANG SEKOLAH – CONTINUOUS

Dara, Sandi dan Yuna tiba di depan gerbang sekolah. Suasana sekolah mulai sepi. Hanya tinggal beberapa siswa lagi yang belum pulang.

YUNA

Sepi kali udahan we.

SANDI

              Itulah, kau banyak kali cakap tadi.

YUNA

          Bah! Kau yang cakap, aku pulak yang salah!

SANDI

              Eh, mamak kau tuh, Yun!

Sandi menunjuk ke arah sebuah motor matic yang melintas dan berhenti di hadapan mereka.

YUNA

          Oh, iya! Aku duluan, ya.

Yuna mendekat lalu duduk di belakang pengemudi motor tersebut.

YUNA

Daaah!!

(melambaikan tangan)

SANDI, DARA

(melambaikan tangan)

              Daah!

Yuna meninggalkan Sandi dan Dara.

SANDI

 Di jemput, Dar?

DARA

  (menggeleng)

 Jalan kayanya. Nggak ada yang jemput.

Dara melangkah perlahan meninggalkan sekolah. Sandi mengikutinya dan berjalan di samping Dara.

SANDI

 Tiara mana?

DARA

Dia nggak sekolah hari ini.

Lagi di rumah sakit sama mamak.

SANDI

 Ayah kau sakit lagi, Dar?

DARA

 (menunduk)

 Kurang sehat, sih...

Sandi tak enak pada Dara. Keduanya meneruskan perjalanan.

DARA (CONT’D)

Motor kau mana, San? Kok ikut jalan?

SANDI

Di bengkel.

(menatap Dara)

Kau mau aku anter pulang?

DARA

 (menggeleng)

Enggak, aku nggak pa-pa. Jalan aja.

Sampek depan aku tunggu bus.

SANDI

Serius, Dar?

Tapi kau kan nggak pernah naik buslah seumur-umur.

Kurang yakin aku kau bisa naik bus.

DARA

(tersenyum)

 Haha! Masih inget aja, wak!!

 (menggeleng)

Ya nggak pa-pa lah! Itu kan lagu lama.

Lagian aku juga harus belajar buat mandiri, kan?

Kuliah nanti nggak mungkin kubawa ayah mamak aku kesana.

SANDI

Nah, kekgitulah senyum!

Makin manis kau kalau senyum, Dar.

DARA

Gombal aja teros!

(memukul pundak Sandi)

Yaudahlah yuk jalan!

Kita ke bengkel depan aja, nanti aku ke halte.

SANDI

 Tapi kau beneran nggak mau sama aku, Dar?

DARA

 (menatap Sandi)

SANDI

   Eh, haha!

Sandi tertawa dan menggaruk-garuk kepalanya. Ia salah tingkah.

SANDI

Maksud aku, kau beneran nggak mau aku anter pulang?

Dara menghentikan langkahnya. Sandi juga berhenti.

DARA

Nggak!

Dara melangkah duluan, ia tak bisa menyembunyikan senyumnya. Sandi mengikuti langkah Dara di belakang, ia juga ikut tersenyum. Tiba-tiba sebuah mobil memecah kebahagiaan itu. Mobil berhenti tepat di depan Dara. Kaca mobil yang hitam mengkilap itu terbuka perlahan. Ronny melepas kacamata hitamnya.

RONNY

Masuk!

DARA

(menggeleng)

Enggak! Nggak mau aku masuk!

RONNY

Aku bilang masuk, ya masuk!

DARA

(mulai emosi)

Kau siapa sih?! Pacar aku? Bukan, kan?

Nggak usah kau atur-atur akulah!

Ronny keluar dari mobilnya. Ia menarik tangan Dara.

RONNY

Masuk aku bilang!

DARA

 ENGGAK!

RONNY

Bapak kau lagi saket!

Paham, nggak?!!

Dara sedikit tersentak dengan bentakan Ronny yang tepat di depan wajahnya. Sandi merasa kasihan pada Dara. Ronny menarik Dara masuk ke dalam mobil.

DARA

Au sakit! Ronny.. Ron, lepas!!

Sakeettt!!

Ronny tak mempedulikan kesakitan Dara. Ia menarik Dara masuk ke mobilnya. Sandi mendekat dan berniat melerai Ronny.

SANDI

Woi, jangan kasarlah sama cewek!

Saket dia tuh!

Ronny menatap sinis ke arah Sandi.

RONNY

     Awak nggak ada urusan sama kau, ya!

 Awak cuma mau jemput Dara.

 Minggir!

Sandi terdiam. Ia tak bisa melakukan apapun. Ronny membukakan pintu untuk Dara agar masuk. Ia juga masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin lalu melajukan mobil meninggalkan Sandi.

SANDI (V.O)

(berpikir)

Bapaknya Dara sakit apa, ya?

 Apa gulanya kambuh lagi?

 

CUT TO:

7.  I/E. PARKIRAN RUMAH SAKIT - MOBIL RONNY – DAY

Mobil Ronny berhenti di parkiran rumah sakit. Ronny melepas seat belt miliknya lalu menoleh ke arah Dara. Tergambar raut wajah Dara sangat kesal. Tangan kiri Dara mengurut-urut pergelangan tangan kanannya.

 

RONNY

Dek, abang minta maaf ya, udah kasar sama adek tadi.

DARA

(Diam)

RONNY

      Mana tangan adek yang sakit? Biar abang lihat.

 

Ronny meraih tangan Dara, tapi Dara menepisnya.

 

DARA

 Nggak usah pegang-pegang aku.

 

Ronny merebahkan kepalanya di sandaran kursi. Ia meremas kedua tangannya. Ronny menghela napas. Ia menoleh ke Dara.

 

RONNY

Yaudah, maafin abang, ya.

 

Dara tak menjawab. Ia melepaskan seat belt lalu keluar dari mobil.

RONNY

Dek! Dek, tunggu, dek!

 

Dara tak menghiraukan Ronny. Ia menutup pintu mobil lalu pergi. Ronny keluar dari mobil.

 

RONNY

  Betul-betul, kau ya.

  (berteriak)

Dar!

Ronny mengejar Dara.

CUT TO :

8.   EXT. LORONG RUMAH SAKIT - CONTINOUOS

Dara melangkah melewati lorong rumah sakit. Ronny mengejar Dara. Ia berhenti dan menghalangi langkah Dara.

 

RONNY

Dek, tunggu dulu! Abang mau ngomong.

 

DARA

                (menatap kesal)

Apa?!

Mau ngomong apa?

 

RONNY

Oke!

(menghela napas)

Maaf, maaf ya kalau abang kasar sama adek tadi.

Tapi tolonglah...

Adek ngertiin abang.

    (menggenggam tangan Dara)

Dara melepaskan genggaman tangan Ronny.

DARA

Kau siapa?

 Kau cuma mantan aku, kan? Kau tu...

RONNY

 (memotong)

Iya, dek iya! Abang tau!

Abang mantan adek, abang putusin adek,

trus abang selingkuh sama Tiara.

Tapi apa nggak ada kesempatan, dek?

Dara mengangkat sebelah tangannya.

DARA (CONT’D)

Cukup!

 Cukup, ya. Cukup.

   (menatap Ronny)

          Capek kali udah aku sama kau, ya!

RONNY

Dek, abang cuma nggak mau adek deket-deket sama anak itu!

DARA

 (memekik)

 Hak kau apa?!

Kau sama sekali ngak punya hak,

kau bukan siapa-siapa aku!

Ronny terdiam.

DARA (CONT’D)

Kenapa diem?

(menatap Ronny)

Kau emang berjasa bang buat keluarga aku,

tapi kau nggak punya hak buat ngatur-ngatur aku.

Termasuk sama siapa aku berkawan, itu bukan urusan kau, bang!

Dara melangkah pergi. Tiba-tiba ia berhenti dan berbalik ke arah Ronny.

DARA

Satu lagi,

jangan pernah manfaatin keadaan keluarga aku buat deketin aku lagi.

Aku nggak suka!

TIARA

Kak!

Sapaan Tiara membuat suasana terhenyak. Dara jadi salah tingkah. Ia menoleh ke arah Tiara, lalu pergi. Tiara dan Ronny bertatapan. Ronny pergi, Tiara memanggil Ronny.

TIARA

Bang!

Ronny tak menghiraukan Tiara.

TIARA

Bang, tunggu! Adek mau bicara.

Ronny berhenti.

CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Iya, aku pikir juga gitu.
3 tahun 1 bulan lalu
sebenarnya dialeknya lebih ke anak medan pas aku baca 😆😆
3 tahun 1 bulan lalu
Tanpa sadar, aku baca dengan dialek sana. Ngebayangin jadi orang Aceh😃😃😃
3 tahun 1 bulan lalu