Rentang Kisah Paling Dalam
6. 6, TAK DIRESTUI, sc. 47-52

47.    INT. RUANG TAMU – RUMAH SALVINIA - MALAM  

PEMAIN: AJIDARMA, AYAH SALVINIA (50 TAHUN)

Establish : Rumah permanen warna bata. Ajidarma masuk setelah dipersilahkan. Ajidarma duduk di kursi empuk yang di sana sudah duduk seorang laki-laki bertubuh gempal. Laki-laki itu menatap Ajidarma dengan tajam.

AYAH SALVINIA

Namamu siapa?

(tegas)

AJIDARMA

Ajidarma, Pak.

(gugup)

AYAH SALVINIA

Sudah berapa lama kamu kenal dengan anak saya?

AJIDARMA

Baru beberapa hari ini, Pak. Tapi saya mencintai anak bapak.

AYAH SALVINIA

Baru beberapa hari?

(menaikkan alis mata dan melebarkan bola mata.)

Kamu kerja di mana?

AJIDARMA

Saya masih kerja serabutan, Pak.

Hening sejenak, lalu ayah Salvinia berkomentar lagi.

AYAH SALVINIA

Yang datang kesini sudah beberapa laki-laki.

Semuanya sudah mapan. Ada yang polisi, angkatan udara bahkan dokter. Tapi semuanya ditolak sama Salvinia

dan kau nekat mau mendekati anak saya?

AJIDARMA

Saya akan berusaha memberi yang terbaik ke Salvinia.

Saya sangat mencintai anak bapak.

AYAH SALVINIA

Kau anak siapa?

AJIDARMA

Saya anak Galih, Pak.

Kakek saya Saman bin Samin

Ayah Salvinia menatap Ajidarma dengan lekat.

AYAH SALVINIA

Sebaiknya kau jauhi Salvinia.

Saya sudah menjodohkannya dengan laki-laki lain dan dia tidak pantas bergaul denganmu.

AJIDARMA

Maksud, Bapak?

AYAH SALVINIA

Kau tanya ibumu, siapa aku. Aku Baskoro.

Sekarang kau pulang dan jangan pernah datang lagi!

AJIDARMA

Tapi, Pak. Saya mencintai Salvinia.

AYAH SALVINIA

Kau kubur saja cintamu dan pergi jauh dari kehidupan anak saya!

Ajidarma bingung.

AJIDARMA

Pak, beri saya kesempatan sekali saja.

AYAH SALVINIA

Ini bukan masalah kesempatan. Kau belum tahu apa-apa masalah ini. Pulanglah! Sebelum saya berubah pikiran!

Ajidarma mendegut ludah yang terasa pahit. Dengan berat hati Ajidarma  beranjak dari tempat duduk. Kemudian ia keluar.

CUT TO

48.    INT. KAMAR AJIDARMA – RUMAH AJIDARMA - MALAM  

PEMAIN: AJIDARMA

Ajidarma uring-uringan di kamar.

CUT TO

49.    INT. RUANG TAMU – RUMAH AJIDARMA - MALAM  

PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, PAMAN

Ajidarma duduk di ruang tamu. Paman juga hadir di sana. Paman adik Larasati. Laras melarang Ajidarma untuk meneruskan kisah cintanya dengan Salvinia. Ajidarma bingung.

AJIDARMA

Ada apa ini sebenarnya? Aku mencintai Salvinia, Bu.

Apa salahku mencintai gadis itu?

LARASATI

Hapus cintamu ke gadis itu!

AJIDARMA

Apa salah cintaku, Bu?

LARASATI

Kau salah mencintai gadis itu. Gadis dari  keluarga penghinat!

Ajidarma terkejut dan ternganga mendengar penuturan Larasati.

AJIDARMA

Penghianat? Penghianat bagaimana?

Kenapa ibu menuduh mereka penghianat? Apakah ada yang tidak ibu ceritakan padaku?

PAMAN

Sudahlah, Ji. Masih banyak gadis lain di luar sana.

AJIDARMA

Tapi aku terlanjur jatuh cinta dengan Salvinia, Paman.

Hatiku terasa raib saat ingin kehilangan dia. Cinta itu tidak berdosa, kitalah yang membuat cinta itu menjadi malapetaka.

PAMAN

Merekalah yang membuat keluarga kita menderita begini.

Ayah Salvinia menuduh kita sebagai mata-mata Belanda dan kakekmu yang terkena imbasnya. Kau tidak tahu cerita itu?

Ajidarma diam. Kemudian Larasati membuka cerita.

LARASATI

Ayah sangat mencintai ibu. Kami saling jatuh cinta dan memadu janji sehidup semati. Ayah memang tidak punya musuh dengan siapa pun. Banyak orang iri kepadanya. Ayah ditangkap dengan tuduhan memperkosa anak gadis orang. Padahal ayah tidak melakukannya. Itu semua karena tuduhan Baskoro, ayah Salvinia. Baskoro mencintai ibu dan ibu tidak menerima cintanya. Baskoro dendam dan membuat fitnah. Ibu sangat membenci Baskoro sampai meludahi wajahnya ketika berpapasan. Ternyata Baskoro sangat dendam dengan ibu.

Ajidarma menghelah berat dengan cerita itu.

AJIDARMA

Aku akan mengubah cerita itu, Bu. Aku tidak ingin ada pertikaian lagi di antara keluarga Salvinia.

LARASATI

Ji..! Ibu juga sudah mengubur dalam-dalam cerita itu,

tapi mendengar nama Baskoro, hati ibu terasa sakit.

Terlintas perbuatan Baskoro kepada ibu.

AJIDARMA

Aku akan menemui Salvinia, Bu.

LARASATI

Lantas kau mengabaikan ibu?

AJIDARMA

Tidak, Bu. Ini masalah hati, masalah cinta dan masa depanku, Bu.

LARASATI

Ji… dengarkan kata-kata ibumu.

Masih banyak gadis lain di luar sana.

AJIDARMA

Dan apakah ibu bisa mencintai orang lain ketika cinta ibu sudah berlabu di hati ayah? Cinta itu tulus dan murni, Bu.

Larasati terdiam dengan pandangan ke halaman depan.

FADE OUT

50.    EXT. AREAL KAMPUS - PAGI 

PEMAIN: AJIDARMA

Establish : Kampus

Ajidarma nekad menemui Salvinia di kampus. Ajidarma memarkirkan sepeda motor di parkiran. Kemudian berjalan masuk ke areal kampus.

CUT TO

51.    EXT. AREAL KAMPUS - PAGI 

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, VIGURAN

Ajidarma memperhatikan satu per satu mahasiswa dan mahasiswi yang datang. Kemudian ia melihat Salvinia bersama temanya. Ajidarma menghampiri Salvinia dan memanggilnya.

AJIDARMA

Salvinia…

Teman Salvinia langsung permisi pergi.

SALVINIA

Mas, Aji… Ngapain mas Aji kemari?

Ajidarma salah tingkah dan menggaruk-garuk kepala.

AJIDARMA

Mas Aji kangen.

SALVINIA

Kita ke kantin aja yuk, Mas. Nggak enak dilihat orang ngobrol di jalan.

Salvinia mengajak Ajidarma ke Kantin. Mereka pun berjalan menuju kantin.

CUT TO

52.    INT. KANTIN KAMPUS - PAGI 

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA

Salvinia duduk berhadapan dengan Ajidarma. Salvinia menatap Ajidarma dengan lekat. Tatapan itu membuat Ajidarma salah tingkah.

SALVINIA

Sepertinya hubungan kita ngak bisa berlanjut, Mas.

Ekspresi wajah Ajidarma langsung berubah.

AJIDARMA

Kenapa?

Ajidarma mengamati wajah senduh Salvinia.

SALVINIA

Ayah melarang Salvinia. Ayah nekat memutus kuliah Salvinia jika Salvinia masih berhubungan sama mas Aji.

Salvinia tertunduk sedih.

AJIDARMA

Vinn… Mas Aji sangat mencintaimu. Cinta mas Aji bukan bohongan.

Sejak pertama sekali ketemu, hati mas Aji sudah jatuh cinta sama Salvinia.

(suara parau)

Apa Salvinia tidak cinta sama mas Aji?

Salvinia mndongak perlahan, lalu menunduk lagi. Matanya merebak dan segelintir air bening menets di pipinya.

SALVINIA

Salvinia mencintai mas Aji. Sangat... Tapi….

AJIDARMA

Percayalah sama cinta mas Aji.

Kita bisa membina rumah tangga kecil yang bahagia.

SALVINIA

Tapi, Mas…

(terisak.)

Salvinia menghapus airmatanya dengan tisu.

SALVINIA

Salvinia masuk dulu. Maafkan Salvinia, Mas…

Salvinia beranjak dan pergi meninggalkan Ajidarma.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar